Hasil Ukir yang hampir Tersingkir

Pesan untuk diriku, Terima kasih sudah bertahan, terima kasih sudah membuka kunci awal perjuangan ini dan semangat untuk melanjutkan perjuangan.

Sejak masuk SMA aku bukan bagian dari pengharap SNMPTN, karena aku tau sudah banyak yang berharap tentang itu. Naik ke kelas 11 nilaiku cukup memuaskan tapi itu hanya anggapanku kenyataannya tidak begitu, aku cukup tidak percaya diri karena aku berada pada level baik sedangkan yang lain sudah menjadi terbaik.
Saat kelas 11 aku teringat bahwa perjuangan itu harus dimulai jika tidak semua akan berakhir. semua orang punya cara berbeda untuk memulainya, mungkin aku paling beda. Banyak program bimbingan belajar yang datang ke sekolahku tapi tidak ada yang ku ikuti alasanku sangat simpel, “aku tidak mau menambah beban orang tuaku” walaupun orang tua ku tidak setuju dengan prinsip itu.

Awal Februari 2021 dimana aku merasa berada di titik paling rendah dalam hidupku. Bapakku dinyatakan sakit radang paru paru, pada saat itu aku menyerah, aku lupa akan harapan, cita cita, mimpi yang sudah kurangkai. Hanya satu yang aku pikirkan “Bapak pasti sembuh.” Sebulan penuh aku habiskan untuk menemani bapak yang sedang melawan penyakitnya. satu kalimat yang selalu bapak ucapkan “Bapak berjuang kamu juga harus berjuang.” Aku berpikir, untuk sekarang berjuang ku beda bukan tentang cita citaku tapi tentang usahaku agar bapak bisa sembuh. Tapi, aku tidak punya kemampuan akan itu, hanya Tuhan yang tahu. Aku selalu berdoa dengan sekuat tenagaku dan satu prinsipku, semua yang sudah, sedang, dan akan terjadi merupakan kehendak Tuhan. Kita sebagai manusia hanya bisa berharap dan berencana serta mengusahakan dan keputusan akhir ada ditangan Tuhan.
Pertengahan Maret 2021 dengan kehendak Tuhan, Bapakku dinyatakan sembuh aku sangat Bahagia dan bersyukur. Seketika jiwaku kembali, hasil ukir tentang cita citaku kembali muncul. Aku semangat belajar untuk mewujudkan impianku, tapi aku takut, takut terlambat. Tapi bukankah lebih baik memulai daripada tidak sama sekali?
Aku mendapatkan jadwal UTBK tanggal 15 April 2021, dalam waktu kurang dari satu bulan aku terus belajar. Bahkan aku berkali kali nangis karena banyak materi yang belum aku pahami. Aku berusaha menyemangati diri dan yakin bahwa aku pasti bisa.
Dan waktunya pun tiba, aku mengikuti tes UTBK. Alhamdulillah, aku berusaha semaksimal mungkin dan setelah selesai aku cukup lega dan berusaha mempersiapkan diri untuk menerima hasil pengumuman.
14 Juni 2021 menjadi hari yang sangat bersejarah bagiku, aku diterima di universitas dan prodi impianku. Aku sangat bersyukur berterima kasih kepada Tuhan betapa indahnya rencana Nya. Kemarin aku menangis karena kesedihan sekarang aku juga menangis, tapi karena kebahagiaan.

Begitulah Kisahku, pesanku buat kalian yang membaca tulisan ini, semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan dan kamu harus percaya bahwa rencana Tuhan itu paling indah apapun itu, kamu merasa menjadi orang paling sedih di dunia ini? Ingat banyak orang di luar sana yang pura pura bahagia padahal ada beribu kesedihan yang ia miliki. Ini semua bukan tentang siapa paling pintar dalam berpikir tapi tentang siapa yang mampu bertahan dan berjuang hingga akhir. Sekian, Terima Kasih.