Hambatan Pembelajaran Daring Dalam Proses Pendidikan

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok setiap orang dalam meningkatkan pengembangan diri untuk kelangsungan hidupnya.

Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki individu yang kompetitif, inovatif, kreatif, kalaboratif serta berkarakter.(Rusda, Muhammad & Yulia. 2021)

Pendidikan Daring Saat COVID-19

Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui perbaikan proses pembelajaran. Sejak diumumkannya COVID-19 masuk di indonesia pada tahun 2020 menjadi wabah yang sangat menghawatirkan, pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yaitu belajar dirumah yang dilakukan secara daring.

Pembelajaran daring dapat digunakan langsung dalam suatu lingkungan sekolah, berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa. Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh minat belajar siswa. Menurut Ricardo & Meilani (2017) minat belajar adalah faktor pendorong siswa dalam belajar yang didasari atas rasa ketertarikan, rasa senang, perhatian dan keinginan siswa untuk belajar tanpa ada yang menyuruh.

Kendala Belajar Daring

Namun, hingga saat ini, beberapa instansi Pendidikan masih menerapkan sistem pembelajaran daring ketika terdapat beberpa kendala. Pembelajaran daring bisa dikatakan sebagai alternatif yang baik untuk melakukan pembelajaran dengan waktu, dan persiapan yang cenderung lebih efektif dan efisien. Namun hasil yang didapatkan dari pembelajaran ini masih dapat dipertanyakan.

Sejauh ini pembelajaran daring lebih terfokus pada guru mengajar dan sisa mendengarkan, keterlibatan siswa dalam pembelajaran cenderung pasif dan tidak interaktif, bahkan hingga sampai pada level pembelajaran itu tidak dapat ditangkap oleh siswa karena kurangnya etertarikan siswa dalam mendengarkan pembelajaran.

Tabel 1. Survey hambatan siswa belajar secara daring

No Hambatan Presentase
1 Sulit memahami materi 59,6%
2 Kurang konsentrasi 50,7%
3 Bosan 46,5%
4 Jaringan internet kurang baik 41,1%

Sumber: Survey Kemendikbud Mei 2020

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada siswa yang mengalami hambatan sulit memahami materi tentapat 59,6% dari yang menanggapi dan yang mengalami kurang konsentrasi sejumlah 50,7%. Keduanya adalah masalah pendidikan yang lumayan rumit dengan presentase yang lumayan tinggi yaitu hingga lebih dari setengah responden yang menanggapi.

Lalu siswa yang mengalami hambatan bosan sejumlah 46,5% dan yang mengalami jaringan internet kurang baik sejumlah 41,1%. Hambatan ini sangat menggangu proses pembelajaran dan menyebabkan pembelajaran tidak berjalan dengan baik. Presentase yang mengalami hambatan ini pun sama saja besar hingga hampir dari setengah siswa mengalami kebosanan dan kesulitan pada fasilitas jaringan internet.

Gambar
data minat daring

Gambar 1. Journal on Education.Peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui Pembelajaran E-Learning Via Whatsapp di Kelas X MIPA Madrasah Aliyah Hasanah Pekanbaru. 2021

Responden yang menanggapi survei ini hanya 13, maka mungkin data ini tidak bisa dipercaya, namun sedikit membantu dengan kitab isa mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi saat pembelajaran daring. Pada diagram lingkaran itu diketahui 23,2% siswa memahami dengan sangat baik, 30,8% siswa memahami dengan baik, 15,4% siswa sedang dalam memahami materi dan 30,8% siswa kurang baik dalam memahami materi.

Memprihatinkan ketika melihat bahwa jumlah siswa yang memahami dengan baik dan kurang baik memiliki presentase yang sama, ini menunjukkan masih banyak siswa yang kurang baik memahai materi ketika pembelajaran secara daring.

data 2

Gambar 2 . Jurnal UPG. Survei minat siswa dalam mengikuti pembelajaran daring pada pembelajaran Pendidikan jasmani di smp islam azzamir kota Tangerang.2021

Data Dalam bentuk diagram batang diatas menjelaskan bahwa minat belajar siswa terhadap pembelajaran daring berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase (12,12%), pada kategori tinggi dengan presentase (12,12%), pada kategori sedang dengan persentase (45,45%), pada kategori rendah dengan persentase (21,2%), dan presentase siswa berada pada kategori rendah adalah (9,05%).

Berdasarkan hasil itu diperoleh bahwa minat belajar siswa pada kategori tinggi lebih rendah daripada pada kategori rendah, ternyata kita ketahui banyak siswa yang masih rendah minat belajarnya, padahal minat belajar sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa, semakin besar minat belajar yang dimiliki oleh siswa maka semakin besar pengaruh yang diberikan pada hasil belajar.

Kurangnya Minat Belajar Saat Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring masih menemui masalah-masalah yang serius bisa mengganggu hasil pembelajaran seperti sulit konsetrasi, mudah bosan, sulit memahmi materi dan sulitnya jaringan internet, hambatan ini sangat menyulitkan ketika terjadi apalagi pada setengah dari penerima materi itu.

Lalu dalam pembelajran daring masih banyak penerima materi yang kurang bisa memahami materi. Juga dalam survei diketahui minat beljar siswa dalam pembelajaran daring cenderung kurang.

Maka dari itu, pembelajaran daring bukan solusi yang baik dalam alternatif pembelajaran, namun bisa menjadi solusi yang baik pula ketika guru yang membawakan materi dapat mengajak siswa secara aktif dan interaktif.

REFERENSI

Rusda, R., Muhammad, A.S., Yulia. (2021). Analisis Minat Belajar Siswa terhadap Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi COVID-19 Pada tingkat Sekolah Dasar. Journal of Education. PGSD Universitas Negeri Makassar. 1(1). ISSN 2747-268X

Dicky, R. & Zulfah. (2021). Peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui Pembelajaran E-Learning Via Whatsapp di Kelas X MIPA Madrasah Aliyah Hasanah Pekanbaru. Journal on Education Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. 3(2). 196-207

Andita, F. (2021). Survei minat siswa dalam mengikuti pembelajaran daring pada pembelajaran Pendidikan jasmani di smp islam azzamir kota Tangerang. Jurnal UPG Universitas Primagraha. 2(1) 1-11

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020, Mei). Kemendikbud Rilis Hasil Survei Evaluasi Belajar dari rumah. Dari https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/05/kemendikbud-rilis-hasil-survei-evaluasi-belajar-dari-rumah