Hai Statistika, Mari Berjuang Bersama

Pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, maka ijinkan saya memperkenalkan diri kepada para pembaca yang budiman. Sebut saja saya sebagai Erina, yang saat ini berstatus mahasiswa aktif prodi Statistika di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada tulisan kali ini, saya bermaksud ingin membagikan pengalaman saya setelah diterima sebagai mahasiswa baru prodi Statistika hingga sekarang sudah sampai pada pertengahan semester dua. Mungkin dua semester saja bisa dikatakan belum cukup untuk menggambarkan bagaimana kehidupan sebagai mahasiswa statistika. Namun, saya berharap dengan membagikan pengalaman saya ini, bisa sedikit mengobati rasa penasaran para pembaca, terutama bagi para adik-adik SMA yang sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan studi ke jurusan Statistika.

Sebelum menuju ke tujuan saya bercerita, mari kita sedikit menengok ke belakang saat awal mula saya bertemu dengan prodi Statistika. Saya yakin pembaca sekalian sudah tidak asing dengan istilah SNMPTN, SBMPTN dan UM. Benar sekali, ketiga istilah tersebut merupakan beberapa jalur untuk masuk ke perguruan tinggi. Menurut pembaca sekalian, dari ketiga jalur tersebut, manakah yang berhasil mempertemukan saya dengan prodi Statistika Universitas Sebelas Maret? Nilai sempurna saya berikan kepada pembaca sekalian yang menjawab jalur SNMPTN. Lima hari menjelang penutupan pendaftaran SNMPTN, saya masih bimbang dengan prodi apakah yang akan saya pilih. Hingga keesokan harinya, salah seorang teman saya memberikan saran kepada saya untuk mencoba mendaftarkan diri ke prodi Statistika Universitas Sebelas Maret. Di hari itu juga, dia memberikan sedikit pengetahuan tentang prodi Statistika sebagaimana yang dia ketahui kepada saya. Sepulang sekolah di hari yang sama, saya bergegas menuju laboratorium komputer di sekolah untuk melakukan pendaftaran SNMPTN. Sampai saat ini, saya juga masih belum bisa sepenuhnya percaya bahwa hanya setelah mendengar cerita dari teman saya, saya menjadikan prodi statistika sebagai salah satu prodi pilihan saya di SNMPTN. Namun, jika Allah swt. sudah berkehendak, maka tidak ada yang bisa menghalangi. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Allah swt. yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa lolos SNMPTN di prodi Statistika Universitas Sebelas Maret. Jujur saja, lolos SNMPTN merupakan berkat tersendiri bagi saya, karena pada saat itu saya masih belum cukup siap untuk menghadapi tes UTBK.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebelum mulai perkuliahan, wajib hukumnya bagi mahasiswa baru UNS untuk mengikuti PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru). Entah menjadi keuntungan atau kerugian tersendiri bagi angkatan 2020, harus menjalani PKKMB secara online sebagai akibat dari adanya pandemi corona. PKKMB UNS tahun 2020 sendiri berjalan selama satu minggu. Keberjalanan satu minggu diwarnai dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan bagaimana kehidupan di kampus seperti pengenalan gedung-gedung, dosen, fakultas, ataupun prodi yang terdapat di lingkungan UNS. Namun, satu minggu saja dirasa belum cukup untuk mengenalkan kehidupan kampus kepada mahasiswa baru. Masih terdapat PKKMB jurusan yang sudah siap menyambut kedatangan para mahasiwa baru. Lamanya PKKMB jurusan tergantung kebijakan dari masing-masing jurusan. PKKMB di prodi Statistika berjalan selama kurang lebih satu setengah bulan. Terdapat banyak hikmah atau manfaat yang bisa saya ambil dari PKKMB jurusan dibalik segala adat-nya. Hal yang paling utama adalah kesadaran dari diri sendiri untuk bisa bertanggung jawab dan disiplin terhadap segala hal yang sedang dijalani.

Masa PKKMB telah berlalu, saatnya memulai kehidupan baru sebagai mahasiswa Statistika Universitas Sebelas Maret. Hal yang paling umum ditanyakan kepada seorang mahasiswa adalah mata kuliah apa saja yang terdapat dalam prodinya. Pada semester pertama dan kedua, mata kuliah yang saya ambil masih menggunakan sistem paket. Kami hanya perlu menerima jadwal dan mata kuliah yang sudah diatur oleh pihak akademis. Di semester pertama, mata kuliah yang dipelajari masih sedikit berkaitan dengan pelajaran SMA, dengan tujuan adaptasi peralihan menuju jenjang perkuliahan. Mata kuliah tersebut diantaranya ada biologi, fisika, kimia, dan pendidikan keagamaan. Selain itu, ada juga mata kuliah yang saat itu terdengar asing bagi saya, yaitu kalkulus I, statistika dasar, logika himpunan, dan algoritma pemrograman. Jangan tanyakan kepada saya mata kuliah apa yang paling saya kuasai, karena dapat melalui semester pertama tanpa ada mata kuliah yang mengulang adalah suatu mukjizat tersendiri bagi saya. Jujur saja, mata kuliah yang sudah saya sebutkan sebelumnya sangatlah berbeda dari yang saya bayangkan. Ketika mendengar kata statistika, yang terlintas dalam pikiran saya adalah mean, modus, median, quartil, percentil, standar deviasi*,* dan variansi. Kenyataannya, ketujuh hal tersebut bisa dikatakan sebagai dasar atau sebagian kecil dari apa yang akan dipelajari di prodi Statistika. Namun, dibalik itu semua saya ingin mengapresiasi diri saya sendiri karena berhasil melewati satu semester dengan baik dan tanpa penyesalan, walaupun saya yakin akan ada hal-hal yang lebih besar menanti di semester-semester berikutnya.

Memasuki semester baru tidak lepas dari mata kuliah baru. Masih dengan sistem paket, mata kuliah yang saya dapatkan di semester dua adalah metode statistika, kalkulus II, aljabar linear, Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD), bahasa Indonesia, pendidikan kewarganegaraan, eksplorasi data, dan basis data. Terhitung saat tulisan ini dipublikasikan, saya sudah sampai pada pertengahan semester dua. Semakin banyak mata kuliah yang sulit untuk dipahami, pun tugas yang semakin menumpuk. Kuliah secara daring yang mengharuskan menatap layar komputer selama berjam-jam, belum lagi jika koneksi internet sedang tidak ingin diajak bersahabat, menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Ingin berdiskusi dengan teman mengenai materi yang belum dipahami juga terbatas hanya bisa melalui telepon atau aplikasi daring seperti zoom maupun google meet. Saya yakin semua mahasiswa di jurusan apapun pasti mengalami kesulitannya masing-masing, namun tergantung bagaimana cara individu tersebut mencari penyelesaian untuk keluar dari kesulitan yang sedang dihadapi. Keinginan terbesar saya adalah agar bisa menjalani tiap-tiap semester dengan baik dan lancar sehingga tidak menimbulkan penyesalan yang sangat tidak saya harapkan di kemudian hari, serta lulus dengan predikat yang pastinya didambakan oleh seluruh mahasiswa. Saya berharap, dua suku kata sederhana yang kelak akan menghias nama saya, bisa mengukir senyuman indah di wajah kedua orang tua saya. Sekian tulisan dari saya, semoga bisa sedikit menghibur para pembaca. Mohon maaf jika masih terdapat beberapa kesalahan penulisan dalam tulisan saya kali ini, semoga bisa menjadi bahan koreksi bagi saya untuk kedepannya.

1 Like

Eh keren juga dapat mata kuliah Algoritma Pemograman. Apa itu mungkin bakal dipakai nanti untuk SPSS? :thinking:

Keren loh itu. Itu salah satu mata kuliah yang gak mungkin dilupakan.

ISBD ternyata masih ada sampai sekarang. Ingat banget kalau buku mata kuliahnya tebel banget itu. Salah satu buku yang sangat sayang sekali ditinggalkan waktu itu.

Ada Basis Data juga rupanya. Wah keren ini. Kayaknya tujuan akhirnya bakal ke arah dominasi penggunaan perangkat lunak. Komentar sok tahu :laughing:

Dari sekian banyak cerita, ini salah satu cerita yang banyak menjelaskan mata kuliahnya. Walau gak hafal semua, dengan ditulis ulangnya mata kuliah yang pernah dilalui, pasti teringat beberapa bab yang pernah diajarkan. Kira-kira, kalau mijil dibuat kategori khusus statistika atau ekonomi, pada tertarik gak ya? :thinking: