Hai, Kenalin Aku Frasa Verbal sebagai Subjek!

Hai, Kenalin Aku Frasa Verbal sebagai Subjek!

909578dc-1a2a-438c-a2f4-030befbc1d63

Belajar mengenai sintaksis tata bahasa, kita tentu sudah tidak asing mendengar yang namanya frasa, kata, klausa, dan kalimat bukan? Kali ini kita akan membahas tentang frasa nih. Selanjutnya kita akan belajar tentang Frasa Verbal sebagai Predikat. Sebelumnya, kalian udah kenal belum nih? Ingat, tak kenal maka tak sayang hehehe. So, kita kenalan sama Frasa Verbal sebagai Predikat yuk! Eits tapi tunggu dulu, kita bahas satu-satu, yaa! Sebelum berkenalan lebih jauh, mari kita membicarakan tentang frasa dahulu. Pastinya kalian sudah kenal dengan frasa. Apakah kalian masih ingat apa itu frasa? Coba ingat-ingat lagi yuk!

Pengertian Frasa

Apa, sih, frasa itu? Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau tidak berkaitan dengan predikat. Frasa hanya terdiri dari satu fungsi saja, bisa hanya predikat, bisa juga hanya subjek, atau dapat juga sebuah objek.

Nah, apakah kalian tahu kalau frasa ada banyak jenisnya? Frasa dapat dibedakan berdasarkan distribusi dan kategori. Nah, berdasarkan distribusinya, frasa dibagi menjadi dua: (!) Frasa Endosentris dan (2) Frasa Eksosentris. Sedangkan berdasarkan kategorinya, frasa dibagi menjadi enam: (1) Frasa nomina; (2) Frasa Verbal; (3) Frasa Adjektiva; (4) Frasa Adverbial; (5) Frasa Numeralia; (6) Frasa Preposisional. Nah, sudah ingat kembali kan, apa itu frasa?

Pengertian Frasa Verbal dan Subjek?

Nah, dari penjelasan diatas tentunya kalian sudah ingat dan paham terkait dengan pengertian frasa. Lalu bagaimana dengan frasa verbal? Langsung saja kita bahas yuk! Jadi, apa sih frasa verbal itu? Frasa verbal merupakan satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan verba sebagai intinya tetapi bentuk tersebut bukan merupakan klausa. (Alwi, dkk : 2010). Secara sederhana, frasa verbal merupakan frasa yang intinya adalah verba. Selain berinti verba, frasa verbal juga tersusun atas kata lain yang mendampingi verba. Posisi kata pendamping tersebut tidak dapat dipindah-pindahkan secara bebas ke posisi lainnya. Sementara apa itu subjek? Subjek merupakan fungsi sintaktis terpenting kedua setelah predikat (Alwi, dkk.: 2017). Subjek biasanya terletak di depan kalimat dan biasanya menjadi unsur yang dikenai pekerjaan atau predikat. Meskipun begitu, ada beberapa kalimat yang meletakkan subjeknya berada di akhir kalimat.

Frasa Verbal Sebagai Subjek

Oke teman-teman, kita sudah belajar tentang apa itu frasa, frasa verbal, dan juga subjek. Tentunya teman-teman sudah paham, bukan? Nah, sekarang saatnya kita berkenalan dengan tokoh utama kita yakni frasa verbal sebagai subjek. Yuk, kita kenalan! :blush:

Dilihat dari fungsinya, frasa verbal memiliki kedudukan sebagai fungsi utama predikat, namun di sisi lain terdapat pula fungsi frasa verbal. Verba memiliki fungsi utama sebagai predikat dalam kalimat walaupun dapat juga memiliki fungsi lain seperti frasa verbal sebagai predikat, frasa verbal sebagai subjek, frasa verbal sebagai objek, frasa verbal sebagai pelengkap, frasa verbal sebagai keterangan. frasa verbal sebagai atribut, dan frasa verbal sebagai aposisi.

Frasa verbal juga dapat menduduki fungsi subjek. Hal tersebut dapat dilihat pada contoh berikut:

  1. Berolahraga setiap pagi membuat tubuh sehat dan bugar.
  2. Membaca dengan teratur dapat menambah kosakata baru.
  3. Mengkonsumsi susu di pagi hari dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Dapat diketahui pada contoh diatas bahwa (1) Berolahraga setiap pagi; (2) Membaca dengan rajin; (3) Mengkonsumsi susu di pagi hari merupakan frasa verbal. Frasa verbal pada contoh kalimat 1-3 di atas menduduki atau berfungsi sebagai subjek bukan predikat karena dikenai predikat berupa kata (1) membuat; (2) menambah, dan (3) meningkatkan.

Bagaimana? Sekarang teman-teman sudah kenal dengan aku kan? Aku Si Frasa Verbal sebagai Subjek, xixi. Semoga dengan mengenal aku, kalian tidak bosan-bosan mencari tahu tentang aku lebih dalam lagi ya! Jangan berhenti sampai disini saja. Sampai disini dulu ya pembahasan kita kali ini, sampai jumpa di lain kesempatan. Senang bertemu dengan teman-teman. Good Luck, Everyone! ✿♡´・ᴗ・`♡✿

REFERENSI
Alwi, Hasan., & dkk. (2017). TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2017.