Gunung Aman Ga sih? Gimana Rasanya Pertama kali Mendaki Gunung? Ada di Cerita Ini nih!

download

Pegunungan adalah bentang alam yang menonjol dari sekitarnya. Pegunungan adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang di atas daerah sekitarnya. Pegunungan umumnya lebih tinggi dan lebih curam daripada perbukitan, tetapi ada kesamaan dan penggunaannya seringkali bergantung pada adat setempat. Berada di ketinggian 1.726 mdpl, Gunung Andong menawarkan pengalaman mendaki gunung yang sangat istimewa. Mulai dari jalur yang tidak terlalu terjal, waktu berkendara singkat, aman bagi pemula dan pemandangan seperti Nirvana (surga). Gunung Andong terletak di antara desa Ngablak dan Tlogorjo di Grabag, wilayah administrasi Magelang, provinsi Jawa Tengah.

Secara etimologi Gunung Andong memiliki aktivitas magma vulkanik aktif dan juga merupakan gunung berbentuk perisai yang mengelilingi Kabupaten Magelang. Tapi jangan khawatir, mendaki Gunung Andong aman untuk segala usia. Bagi wisatawan yang ingin mendaki Gunung Andong, terdapat 3 jalur yang dapat dipilih yaitu Jalur Selatan (Yogyakarta, Ketep Magelang dan Purworejo), Jalur Magelang Utara (Semarang, Salatiga, Ungaran, Boyolali dan Solo) dan Bentangan. Dari arah barat (Grabag, Wonosobo, Secang, Temanggung dan Parakan). Titik awal pendakian Gunung Andong adalah enam base camp yaitu Dusun Sawit, Dusun Pendem, Dusun Gugik dan Dusun Temu di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.

Juni lalu adalah pertama kalinya saya mendaki gunung. Mendaki gunung adalah pengalaman yang tidak bisa saya lupakan. Awalnya saya hanya mencoba ikut pacar saya yang suka mendaki gunung, tapi pertama kali setelah mendaki gunung saya mulai ketagihan dan ingin mencobanya lagi. Saat itu saya dan pacar saya serta 2 orang teman lainnya mendaki ke Gunung Andong yang masih berada di Magelang. Tidak lupa sebelum naik ke gunung saya izin dengan kedua orang tua saya agar perjalanan menuju puncak Andong diberikan kelancaran. Jika pagi hari dapat menikmati perjalanan menuju basecamp Andong, dalam perjalanan bisa melihat indahnya gunung Andong dari bawah terlihat jelas sekali. Tetapi, karena kami berangkat ada malam hari dan waktu itu juga gerimis sehingga gunung Andong tidak terlihat karena tertutup oleh awan kabut. Perjalanan menuju lokasi camping harus melalui jalan menanjak yang cukup terjal sehingga harus berhati-hati. Sesampainya di basecamp jam 9 malam kami harus membeli tiket dan memulai perjalanan menuju puncak dengan keadaan masih di guyur gerimis. Untungnya kami sudah menyiapkan jas hujan kresek untuk mendaki ketika hujan. Dari awal perjalanan sampai puncak perjalanan hanya 2 jam, jadi kami sampai di puncak jam 11 malam. Lanjut membuat tenda, makan, dan juga bercanda bersama bercerita pengalaman masing-masing. Setelah kami semua selesai makan dan hal yang lain maka kami memutuskan untuk tidur dan bangun lebih awal untuk melihat sunrise keesokan harinya. Keesokan harinya kami ber 4 bersama sama melihat sunrise tidak lupa mengabadikan juga. Pagi hari sebelum turun gunung kami foto-foto dulu. Kami turun gunung jam 8 pagi agar tidak terlalu panas, kami langsung menuju rumah masing-masing.

Pengalaman naik ke gunung untuk saya adalah hal pertama kali yang mengasyikkan. Bertemu pendaki lain dan menjadi teman mereka adalah cara saya menambah relasi sehingga dapat menambah wawasan saya. Dibilang lelah memang lelah tapi dijamin lelahnya bakal dibayar dengan indahnya pemandangan alam dari puncak gunung. Sebenarnya dibalik asyiknya naik gunung ada juga larangannya. Mulai dari haid karena mitosnya bisa menggundang makhluk gaib, dilarang berkata cape sebelum sampai puncak, dilarang istirahat terlalu lama, dilarang berkata kotor, membuang sampah sembarangan. Banyak mitos yang beredar jika naik gunung maka dari itu jika di gunung harus berperilaku sopan.