Generasi Strawberry Sering Merasa Pesimis dan Insecure?

Apa yang pertama kali ada di benak Anda ketika mendengar istilah generasi strawberry atau yang sering disebut “Strawberry Generation”? apakah mereka adalah generasi yang mudah rapuh? Generasi yang lembek? Generasi yang mudah menyerah? Atau generasi yang mudah hancur? Ya, semua itu memang benar. Generasi strawberry adalah sebuah sebutan untuk generasi muda yang lahir pada kisaran tahun 2000-an. Lalu, mengapa mereka disebut sebagai generasi strawberry? Nama dari generasi strawberry itu sendiri muncul karena ada hubungan antara buah strawberry dengan generasi yang lahir pada tahun 2000-an. Apabila kita cermati, sebuah fakta di lapangan menunjukkan bahwa buah strawberry akan terlihat eksotis dan menarik pada bagian luarnya. Namun, akan mudah hancur dan rusak ketika buah tersebut sedikit ditekan.

Sama seperti perumpamaan buah strawberry, generasi sekarang adalah generasi yang terlihat mempunyai banyak ide-ide cemerlang, kreatif, inovatif, dan out of the box. Namun, ketika mereka sedikit mendapatkan tekanan akan mudah merasa pesimis dan insecure. Apa sih yang dimaksud dengan pesimis dan insecure? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pesimis adalah orang yang tidak mempunyai pandangan baik terhadap dirinya sendiri, sedangkan insecure adalah orang yang merasa dirinya berada dalam keadaan tidak aman. Kedua sifat ini sering akan muncul dalam diri generasi strawberry ketika mereka mendapatkan tantangan atau menghadapi sebuah permasalahan.

Rasa pesimis dan insecure datang karena mereka tidak yakin akan kemampuan diri sendiri. Padahal, mereka sendiri belum mencobanya, tetapi sudah berasumsi bahwa mereka tidak bisa. Mereka adalah generasi yang serba ingin segala sesuatu berjalan dengan instan. Kemajuan teknologi yang ada saat ini juga membuat mereka dapat merasakan berbagai kemudahan dalam segala hal sehingga mereka menjadi pribadi yang tidak mandiri dan bersifat manja. Sifat manja inilah yang membuat generasi muda merasa pesimis dan insecure apabila diharuskan mencoba hal baru yang menantang. Perasaan pesimis dan insecure akan memunculkan rasa takut serta gelisah dalam diri generasi muda. Atas dasar itu, hasrat untuk mencoba sesuatu yang lebih menantang hanya akan terpendam di dalam diri mereka dan tidak pernah terealisasikan.

Apa yang harus dilakukan ketika generasi strawberry merasa pesimis dan insecure? Pertama, lihatlah kembali potensi diri. Setiap orang pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang ada pada diri kita dapat kita maksimalkan sebagai sebuah potensi yang bisa menjadikan kita menjadi pribadi yang semakin maju. Kita perlu menyadari bahwa dalam diri setiap manusia sudah tentu terdapat banyak kekurangan. Namun, yang perlu ditekankan adalah kekurangan yang ada di dalam diri kita harus mampu kita tutupi dengan cara memaksimalkan apa yang bisa kita beri dan lakukan terhadap lingkungan luar.

Kedua, jangan pernah takut gagal. Kegagalan adalah keadaan di mana seseorang merasa bahwa apa yang diinginkannya belum bisa tercapai. Seseorang yang sukses sekalipun pasti dalam perjalanan hidupnya pernah merasakan apa itu yang namanya gagal. Perlu diketahui, bahwa gagal adalah bagian dari proses menuju sukses. Oleh karena itu, seseorang yang ingin menjadi sukses pasti akan melewati fase kegagalan untuk membangkitkan kembali semangat dan mendapatkan keberhasilan di kemudian hari.

Ketiga , stop membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Setiap orang pasti mempunyai tujuan hidup yang berbeda. Atas dasar itu, segala perbuatan dan tingkah laku masing-masing orang akan disesuikan dengan tujuan hidupnya. Jadi, jangan pernah membandingkan segala sesuatu tentang diri kita dengan orang lain. Membanding-bandingkan diri dengan orang lain sudah tentu akan membuat kita merasa pesimis dan insecure terhadap diri kita sendiri. Begitu pula sebaliknya, orang lain juga akan merasa pesimis dan insecure apabila melihat kita lebih baik daripada dirinya. Selalu membandingkan diri sendiri dan orang lain hanya akan menjadikan seseorang merasa bahwa dirinya lebih buruk dari orang lain dan memunculkan sifat pesimis dan insecure. Nah, jadi itu beberapa hal yang harus dilakukan oleh generasi strawberry agar tidak selalu merasa pesimis dan insecure. Sekali lagi, berhentilah membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Ingatlah! Bahwa setiap orang memiliki versi terbaik untuk dirinya sendiri. Jadi, stop pesimis dan insecure untuk menjadi pribadi yang semakin maju dan berkembang.

1 Like