'Gatheng', Lempar dan Tangkap!

image

Oleh: Irma W. KP20

Gatheng merupakan permainan tradisional yang dimainkan dengan lima batu kerikil. Cara memainkannya seperti bermain bola bekel, yakni satu batu kerikil dilempar ke atas kemudian ditangkap. Permainan ini biasanya dimainkan oleh perempuan namun juga bisa dimainkan oleh laki-laki. Gatheng bisa dimainkan sendiri atau bersama teman. Jumlah pemain juga tidak ditentukan. Permainan ini dahulu banyak dijumpai di daerah Yogyakarta.

emasa kecil, aku suka bermain gatheng bersama teman-teman Sekolah Dasar. Biasanya pagi hari sebelum bel masuk atau waktu istirahat, kami mencari batu kerikil di belakang sekolah. Acapkali aku membawa batu sendiri dari rumah. Permainan berlangsung di koridor depan kelas. Untuk menulis poin yang diraih dalam permainan, aku mengambil kapur di kelas karena dahulu papan tulis sekolahku masih menggunakan kapur. Poin ditulis di atas ubin dan diganti setiap mengalami perubahan. Terkadang anak laki-laki juga ikut bermain. Tetapi mereka lebih banyak mengganggu. Kami terlarut dalam permainan sehingga sering melewatkan waktu istirahat untuk jajan. Tetapi dengan seperti ini, kami bisa menghemat uang jajan.

Permainan gatheng cocok untuk mengisi waktu luang. Tawa kebahagiaan pecah saat bermain. Semuanya seolah melebur dalam keseruan permainan. Tidak hanya di sekolah, di rumah pun aku kerap memainkan gatheng. Batu yang kugunakan ialah batu yang berasal dari sekolah, tetapi terkadang aku mencari batu baru. Aku juga membawa pulang kapur sekolah untuk bermain gatheng di rumah. Jika lupa, biasanya aku membeli kapur di warung dekat rumah.

Menurutku, gatheng merupakan permainan paling seru dan mudah dimainkan. Permainan ini memang tidak mendebarkan seperti petak umpet, pletokan, maling-malingan, dan sebagainya, tetapi permainan ini mampu menciptakan keseruan tersendiri dan melatih ketepatan dalam menangkap batu yang dilempar. Aku hanya berharap semoga permainan gatheng tetap lestari di tengah perkembangan zaman yang pesat ini. Anissanur (ed.).