Gapunya Lahan? Pakai Hidroponik Aja

Indonesia ialah salah satu dari sekian banyak negara kepulauan yang ada didunia, uniknya pulau-pulau memiliki karakteristiknya sendiri. Diantaranya ada beberapa pulau yang cukup terkenal dengan sektor pertaniannya, seperti di Bali terdapat sistem subak yang digunakan dalam pengairan. Terasering juga banyak ditemukan pada area pegunungan, terasering memiliki beberapa fungsi, 1. Dapat menahan laju air sehingga dapat mengurangi resiko tanah longsor. 2. Memperbesar resapan air, air hujan tidak langsung mengalir dengan deras turun kebawah, melainkan sebagiannya terserap oleh tanah. Hal inipun juga membantu dalam pencegahan tanah longsor. Namun sayang, banyak lahan pertanian yang berubah menjadi lahan pemukiman dikarenakan semakin banyaknya penduduk yang membutuhkan tempat tinggal. Misalnya saja pada tahun 2011, luas kawasan perumahan Kabupaten Serdang adalah 12.907 Ha yang meningkat menjadi 14.250 Ha pada tahun 2015. Dari data ini kita dapat melihat bahwa dalam kurun waktu 4 tahun, luas kawasan perumahan meningkat sebanyak 1.343 Ha yang mengambil paling banyak dari tanah sawah. Selain karena tanah sawah memiliki harga yang relatif lebih murah, tanah sawah biasanya juga dekat dengan kawasan pemukiman.
Apabila hal ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin bahwa bahan pokok terutama beras akan semakin mahal. Hal inilah yang melatarbelakangi inovasi inovasi dibidang pertanian. Menanam dalam polybag dapat digunakan untuk bercocok tanam dilahan yang sempit atau bahkan tidak memiliki lahan. Polybag dapat ditanami dengan sayur mayur kebutuhan sehari-hari seperti cabe, tomat, bawang merah dan bawang putih. Saat telah matang dengan sempurna,tanaman yang ditanam dalam polybag memiliki hasil yang sama baiknya dengan yang ditanam diladang dengan tanah yang luas. Namun karena tanah yang ada pada polybag itu cukup sedikit sehingga nutrisi dalam tanah harus diberikan kembali melalui pupuk agar tanaman tumbuh subur dan sehat.
Selain dengan cara menanam menggunakan polybag, banyak petani yang juga telah mengembangkan teknik menanam yang tidak memerlukan tanah yang serta dapat menghasilkan produk yang lebih banyak yaitu dengan menggunakan hidroponik.
Hidroponik merupakan teknik menanam dengan menggunakan media selain tanah serta memanfaatkan aliran air sebagai sumber untuk mendapatkan nutrisi. Hidroponik memiliki tujuan agar tanaman dapat menghasilkan lebih banyak pada lahan yang terbatas. Mengapa dapat menghasilkan lebih banyak? Karena hidroponik dapat di jadikan beberapa tingkat, sehingga dalam satu petak yang sama mampu menghasilkan 2-3 kali lebih banyak.
Hidroponik memiliki sejarah yang cukup lama dimana dipercayai bahwa bangsa babylon telah menggunakan cara ini untuk menanam tanaman sejak kurun waktu ke-16 Masehi.
Di Indonesia sendiri, hidroponik juga cukup terkenal meskipun dalam perkembanganya sendiri tidak selalu mulus dikarenakan modal awal yang diperlukan cukuplah banyak. Meskipun demikian terdapat juga orang yang telah sukses dalam mengembangkan hidroponik ini di Indonesia.
Langkah awal dalam hidroponik ialah menyiapkan peralatan serta bahan. Dimulai dari membangun pondasi yaitu tiang tiang penyangga yang akan digunakan sebagai tempat dudukan untuk paralon. Paralon yang akan digunakan dilubangi terlebih dahulu. Jarak antara lubangpun harus disesuaikan agar tanaman nantinya tidak berhimpitan dan dapat tumbuh secara maksimal. Jarak yang diperlukan sekitar 20cm antar tiap lubangnya. Pengairan dapat dipasang dengan menggunakan selang yang menghubungkan wadah air dengan paralon.
Paralon dapat diganti menggunakan talang air, namun apabila menggunakan talang air alangkah baiknya diberikan penutup dikarenakan lumut dapat tumbuh apabila terpapar sinar matahari, lumut inipun akan mengambil nutrisi yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman tidak dapat tumbuh secara maksimal.
Beberapa jenis tanaman yang dapat ditanam dengan cara ini antara lain sayur-sayuran termasuk salad dan kobis, selain sayur juga terdapat beberapa jenis bunga seperti ros dan orkid.
Pemberian pupuk juga harus rutin diberikan, pupuk dapat diberikan ketika telah selesai Proses penyemaian dan daun lembaga mulai tumbuh. Pupuk dapat diberikan setiap seminggu sekali. Jenis pupuk yang harus diberikan pun juga beragam karena nutrisi yang diperlukan tanamanpun juga banyak. Misalnya pada tanaman pakcoy yang memerlukan PPM dengan nilai maksimalnya 1400 PPM, maka PPM diberikan secara bertahap dari minggu pertama 600-700 PPM yang kemudian dapat ditingkatkan pemberiannya hingga 1400 PPM pada minggu terakhir sebelum panen. Yang harus benar-benar diperhatikan ialah jumlah pemberian PPM tidak boleh melebihi nilai maksimal.
Proses pengecekan,perawatan serta perbaikan perlu dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Pipa pipa paralon perlu rutin dibersihkan agar benar benar bebas dari lumut maupun kotoran yang mungkin saja tersumbat pada aliran pipa. Apabila tidak rutin dibersihkan, pipa dapat benar benar tersumbat dan air tidak dapat mengalir.
Menanam menggunakan media air seperti hidroponik ini memiliki beberapa kelebihan, dimana tanaman hasil hidroponik jarang terkena hama dikarenakan letaknya yang cukup tinggi dari tanah.
Hidroponik dapat menghasilkan lebih banyak, misalnya dengan lahan seluas 4x10 meter saja dapat menghasilkan 90kg sayur yang memiliki umur pendek. Dan inipun masih dapat diperbanyak lagi dengan menambahkan paralon diatas rangkaian hidroponik yang telah berfungsi ini.
Namun bukan berarti menanam menggunakan hidroponik tidak memiliki kelemahan, apabila ingin menanam hidroponik dan menginginkan hasil yang maksimal maka kita harus mengerti campuran pupuk yang sesuai, mengerti tentang ph air dan maintenance alat-alat yang digunakan.
Hidroponik merupakan inovasi yang cukup menarik dalam bidang pertanian dikarenakan penggunaan hidroponik cukup efisien pada lahan yang terbatas namun menginginkan hasil yang maksimal serta cukup minimnya hama yang menyerang pada tanaman yang ditanam pada media hidroponik dibandingkan dengan tanaman yang ditanam menggunakan media tanah.
Dengan hidroponik pula banyak warga yang bisa bercocok tanam didepan rumah agar menghemat biaya yang dikeluarkan untuk membeli sayur-sayuran. Menanam hidroponikpun lebih sehat karena dapat dikontrol sendiri apa yang akan diberikan pada sayuran tersebut. Misalnya saja apabila kita membeli pada pasar sayur kita tidak dapat mengetahui apakah sayuran tersebut terkontaminasi oleh zat zat berbahaya, apakah penggunaan pestisidanya berlebihan atau pupuk yang diberikan terlalu banyak.