Game Online dan Bayangan Stigma Masyarakat

Foto oleh SCREEN POST dari Unsplash

Di era semua yang serba digital seperti sekarang, game semakin populer dan banyak digemari kalangan usia muda terutama game online. Game online adalah permainan yang hanya bisa dimainkan menggunakan perangkat tertentu seperti handphone dan komputer, yang terhubung dengan jaringan internet. Game online lebih berkembang pesat karena memberikan tantangan dan keseruan yang lebih dibandingkan dengan game offline. Seseorang memainkan game online biasanya untuk mencari kesenangan atau hanya sekedar mengisi waktu luang. Meski begitu, game online masih menjadi hal yang buruk di mata masyarakat Indonesia terutama para orang tua.

Bagi masyarakat Indonesia terutama para orang tua menganggap bahwa bermain game hanya buang-buang waktu, tidak ada gunanya. Hal ini disebabkan karena rendahnya edukasi literasi digital kepada masyarakat, sehingga kebanyakan masyarakat menganggap bermain game akan memberikan dampak buruk kepada anak-anaknya. Dampak buruk tersebut antara lain, kecanduan bermain game, merusak kesehatan fisik maupun mental, menyebabkan malas, menghabiskan uang, dan bahkan dapat menjadi pemicu perilaku kekerasan. Para orang tua tentunya tidak ingin dampak buruk tersebut tersebut dialami anaknya, sehingga wajar saja masyarakat dan para orang tua melarang anaknya untuk bermain game online.

Terlepas dari semua stigma dan dampak negatif di atas, bermain game online sebenarnya memberikan banyak manfaat dan dampak positif. Manfaat dan dampak positif bermain game seperti, menghilangkan stress terlebih lagi pada saat PPKM kemarin yang mengharuskan masyarakat untuk membatasi aktifitas di luar rumah, melatih sportivitas, mengasah kemampuan otak, melatih kemampuan bekerja sama sebagai tim, menghibur diri sendiri, meningkatkan kreativitas, dan bahkan dengan bermain game juga bisa menjadi sarana belajar anak terutama dalam belajar bahasa asing untuk memperkaya kosa kata baru.

Zaman sudah berubah, di zaman sekarang, bermain game online justru dapat memberikan peluang karir yang cukup menjanjikan. Dengan bermodalkan handphone untuk bermain game, orang dapat menjadi konten kreator di berbagai platform media sosial contohnya Youtube dan Facebook. Melalui Youtube dan Facebook, seorang konten kreator akan mendapatkan penghasilan melalui gift yang diberikan para penonton dan bahkan dapat melalui adsense yang ada di platform media sosial tersebut. Apabila memiliki skill yang mumpuni bisa mengikuti berbagai turnamen game online yang tidak jarang memberikan hadiah yang fantastis, bisa juga menjadi penjoki game yang memiliki penghasilan yang tinggi, bahkan dapat menjadi Pro Player serta bergabung ke sebuah tim esport dan tentunya akan digaji besar.

Apalagi di era sekarang game online sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan di berbagai ajang perlobaan bergengsi nasional hingga internasional. Pada saat SEA Games 2021 yang digelar di Hanoi, salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan adalah esport. Bahkan melalui cabang olahraga ini, beberapa tim Indonesia telah berhasil meraih medali emas. Hal ini menunjukkan bahwa game online sudah tidak dapat lagi dipandang sebagai hal yang buruk.

Game online bukanlah suatu hal negatif dan yang mesti dihindari oleh masyarakat. Kita harus dapat melihat hasil dari kemajuan teknologi ini dari segala sudut pandang. Banyak manfaat dan hal positif dari adanya game online yang dapat diberikan kepada kita. Sekarang pemerintah juga turut andil dalam perkembangan game online untuk menjaring dan menghasilkan atlet-atlet esport yang berbakat dan dapat mengharumkan nama bangsa. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi kebanyakan masyarakat Indonesia terutama para orang tua untuk menilai bahwa game online hanya memberikan dampak negatif saja.