Gagal Dulu Memang Jalanku

Disini saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu, Perkenalkan namaku Yuda Aris Setiawan dari prodi Agroteknologi angkatan 21. Aku berasal dari kota Kediri Provinsi Jawa Timur. Saya akan bercerita tentang kisah saya bagaimana bisa masuk UNS prodi Agroteknologi. Semua berawal dari cita cita sejak SMA kelas 1, pada saat itu saya mulai memikirkan akan melanjutkan Pendidikan dimana. Awalnya saya tertarik sekali di bidang teknik. Karena saya suka sekali dengan hal yang berbau elektronik, oleh karena itu,saya berfkir untuk melanjutkan di bidang Teknik komputer.

Namun hal itu seakan menjadi pertimbangan yang cukup lama. Karena saya merupakan siswa yang tidak terlalu pintar. Bagaimana aku tidak berfikir seperti itu? Dilihat dari ranking kelas saja saya selalu berada pada urutan yang terakhir. Malu saya sebenarnya melihat para teman-teman sekelas pintar semua. Namun saya tidak pernah minder melihat teman yang dijelaskan oleh guru sekali saja sudah paham, sedangkan saya? Ah sudahlah jangan dibahas.

Beruntungnya saya memiliki orang tua yang tidak pernah menuntut harus begini begitu. Sebab saat saya mendapat ranking paling bawah, mereka tidak pernah memarahiku satu kata pun keluar dari mulut mereka. Sebenarnya saya juga malu bila melihat orang tua sedang mengambil rapor semester. Karena tidak pernah sekali pun mendapat kalimat “selamat anak anda mendapat ranking satu”. Mereka selalu bilang kepadaku “ semua mempunyai kelebihan masing-masing,tidak selalu orang yang pintar sekali itu akan sukses. Yang terpenting jadilah orang yang selalu bersyukur dalam hal apapun.”. itu sih yang mejadi motivasiku sampai sekarang, apapun yang akan terjadi,kita harus tetap berusaha.

Seiring berjalannya waktu, saya mulai menemukan jalan untuk memilih perguruan tinggi yang saya minati, dan ternyata saya mulai minat di bidang pertanian. Karena orang tua juga bekerja di bidang pertanian, maka ayahku selalu mengarahkan untuk mengambil pertanian. Mungkin beliau sadar, anaknya ini tidak mungkin apabila mengambil kedokteran. Canda kok temen-temen, tidak begitu sebenarnya.

Setelah aku mulai menemukan hal yang saya minati dibidang apa, saya mulai memikirkan dimana akan menempuh pendidikan tersebut. Akhirnya pilihkanku berpihak pada Universitas Brawijaya. Mulai kelas 3 SMA aku mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian tulis/SBMPTN. Karena sejak awal sudah tahu, mana mungkin seperti aku mendapat kuota SNMPTN? Tentu saja sebuah kemustahilan untukku. Setiap hari saya mengikuti bimbel, ikut tryout online dan masih banyak lagi. Saat ini kan sedang dilanda pandemi dan sekolah hanya daring, maka kegiatanku ya hanyalah bimbel dan tryout untuk mempersiapkan ujian SBMPTN.

Setelah ujian berlalu, maka datanglah pengumuman SBMPTN yang kutunggu. Saat itu saya sungguh takut, apakah akan diterima atau tidak di Universitas Brawijaya. Dan ternyata tidak diterima, yang muncul hanyalah kata tetap semangat dan jangan putus asa. Dalam hati memang sedih, namun harus tetap terlihat kuat. Karena sebelahku ada ayahku yang ikut melihat hasil pengumuman tersebut. Beliaupun terlihat biasa saja, padahal pasti dalam hatinya kecewa melihat anaknya gagal masuk perguruan tinggi impiannya. Tapi ayahku selalu memberi semangat kalau masih ada jalan lain agar bisa masuk perguruan tinggi negeri.

Beberapa hari kemudian, saya melihat di website UNS bahwa membuka pendaftaran ujian mandiri jalur UTUL. Aku bertanya pada ayahku apakah boleh aku mendaftar di Universitas Sebelas Maret. Ternyata beliau mendukungnya, meskipun saat itu saya tidak ada persiapan untuk mengikuti ujian tersebut. Dan akhirnya aku berpasrah diri kepada tuhan dengan bekal doa orang tua aku mengikuti ujian tersebut.

Saat pengumuman telah tiba, jujur saja saat itu saya tidak berharap lebih. Apabila diterima ya alhamdulillah, namun bila tidak diterima ya mungkin belum rezeki. saya ingat sekali saat itu bangun tidur, saya melihat Instagram ternyata ada pengumuman ujian mandiri sudah bisa dilihat. Segeralah aku membuka website UNS. Di dalam website ternyata muncul kata SELAMAT anda diterima di Prodi Agroteknologi. Sungguh senang sekali diriku dan segera memberi tahu ayahku kalau saya sudah diterima Universitas Sebelas Maret ini. Beliau juga ikut bahagia melihat saya yang kegirangan karena sudah keterima di prodi yang kuinginkan.

Sejak saat itu saya selalu bersyukur sekali akhirnya bisa mendapatkan perguruan tinggi negeri yang sekeren UNS ini. Walaupun aku kadang masih sakit hati apabila teringat pernah ditolak di perguruan tinggi impianku tersebut. Namun sekarang bangga dengan apa yang sudah aku dapatkan, semoga saja saya tidak salah dalam memilih jurusan ini. Dan semoga saya bisa lulus tepat waktu dan juga menjadi orang sukses nantinya. Cukup sekian kisahku dalam perjuangan masuk Agroteknologi Universitas Sebelas Maret.