Fungsi Tersembunyi Sebuah Ujaran

Fungsi Tersembunyi Sebuah Ujaran.

Berucap Bukan Sembarang Ucap

Berucap Sesuai Fungsi

Jikalau Ini Ingin Di Bilang Cakap

Baiklah Betutur Sesuai Porsi

Hai sobatts, sudah barang tentu dalam kehidupan sehari-hari di perlukan pembicaraan untuk menunjang kebutuhan psikis dan komunikasi antar individu dalam semua aspek kehidupan. Kita sering menjumpai bahkan melakukan ujaran atau kalimat untuk mengutarakan maksud tertentu kepada lawan tutur kita.

Kalimat yang di utarakan setiap penutur tentunya dapat di kategorikan tindak ujar. Sebagai contoh yang seting kali kita dengarkan dalam kondisi tertentu, misalnya saat hang out bersama teman di tongkrongan yang konteksnya saat café yang kami kunjungi ramai penuh sesak dengan pengunjung salah satu teman berujar demikian “waah, longgar sekali ya tempatnya, sampai-sampai tidak ada tempat untuk nyelehke bokong.” dalam kondisi demikian tindak ujar yang diutarakn oleh kawan kami akan menimbulkan berbagai persepsi dari lawan tuturnya.

Karena dalam sebuah ucapan terdapat pengertian tindak ujar yang mengartikan bahwa tindak ujar speech act atau sebuah kalimat yang di utarakan oleh penutur berfungsi sebagai saran penindak atau dengan kata lain setiap tuturan/kalimat memiliki fungsi untuk mengungkapkan sesuatu. Secara gampangnya sebuah kalimat yang di ucapkan bukan sembarang ucapan kosong belaka melainkan terdapat makna yang terkandung di dalamnya. Mengutip pendapat Bambang Kuswanti Purwo (1990:20) membagi fungsi percakapan dalam sebuah tuturan, antara lain:

  • Permintaan (requests)
  • Perintah (comand)
  • Ajakan (invitations)
  • Tawaran (offers)
  • Menerima tawaran (acception of offers)

Sehingga menurut pemaparan Pak Bambang dalam sebuah kalimat yang di lontarkan oleh penutur pastinya memiliki fungsi komunikasi yang nantinya fungsi dari ujaran ini dapat di tangkap oleh lawa tutur sesuai teks dan konteks kondisi yang di alami oleh penutur dan lawan tuturnya. Selain itu tindak ujar memiliki tingkatan makna komunikasi yang lebih dalam dari sekedar fungsi komunikasi.

Setelah mengetahui bahwa tindak ujar memiliki fungsi komunikasi selanjutnya kita ulas 3 (tiga) tingkatan tindak ujar yang di kemukankan oleh Austin dalam bukunya yang berjudul How To Do Things With Word mengembangkan konsep tindak ujar menjadi Tindakan lokusi, ilokusi dan perlokusi.

Tindakan lokusi adalah sebuah tindakan ujaran yang memberikan makna asli dari sebuah ucapan tapa feed back yang tentu dari lawan tuturnya, kemudian

Tindakan ilokusi adalah adalah tindakan yang memberikan tekanan pada maksud dari sebuah ucapan yang bersifat interpersonal yang di dalamnya terdapat tindakan yang di tujuakan kepada lawan tuturnya, yang terakhir

Tindakan perlokusi adalah tindakan feed back yang di berikan oleh lawan tutur setelah mendapatkan ujaran oleh penutur asli, dapat di katakan ilokusi merupakan efek dari tindakan ilokusi.

Pada intiinya sebauh percakapan atau kalimat yang dilontarkan oleh sesorang pasti dan barang tentu memiliki makna dan fungsi tertentu terlepas dari fungsi itu serius atau hanya candaan belaka, setidaknya kalimat yang terucap bukalah omongan kosong belaka yang tanpa makna.

Referensi :

Austin, J.L. (1975). How to do things with words. Oxford University Press

1 Like