Frasa Verbal sebagai Subjek: Mari Kita Cek!


Apa Itu Frasa?

Hai, para pencari ilmu! Kembali lagi dengan sintaksis! Kali ini kita akan membahas tentang frasa. Kalian tentu sudah sering mendengar tentang frasa, bukan? Apa, sih, frasa itu? Menurut Dewi (2009) frasa adalah satuan-satuan yang terdiri atas dua kata atu lebih yang menempati fungsi sintaksis tertentu. Frasa dapat digolongkan berdasarkan konstruksinya dan unsur-unsur yang membentuknya. Nah, selain itu, frasa juga dibagi lagi menjadi enam berdasarkan kategori atau kelas kata unsur yang membentuknya. Apa saja itu? (1) Frasa nomina, (2) frasa verbal, (3) frasa adjektiva, (4) frasa adverbial, (5) frasa numeralia, dan (6) frasa preposisional. Nah, kali ini, kita akan membahas mengenai frasa verbal sebagai subjek. Hmm … bagaimana penjelasannya? Yuk, simak materi di bawah ini!

Apa Itu Verba dan Frasa Verbal?

Verba adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalain suatu frasa atau kalimat. Ciri-ciri lengkap verba dapat diketahui dengan mengamati (1) bentuk morfologis, (2) perilaku sintaktis, dan (3) perilaku semantisnya secara menyeluruh dalam kalimat.

Sedangkan frasa verbal sendiri menurut Alwi (2003) adalah satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan verba sebagai intinya.

Apa Itu Subjek?

Subjek merupakan fungsi sintaktis terpenting kedua setelah predikat (Alwi, dkk.: 2017). Subjek biasanya terletak di depan kalimat dan biasanya menjadi unsur yang dikenai pekerjaan atau predikat. Meskipun begitu, ada beberapa kalimat yang meletakkan subjeknya berada di akhir kalimat.

Frasa Verbal sebagai Subjek

Nah , para pencari ilmu, kalian sudah mengenal frasa verbal dan subjek, bukan? Sekarang saatnya kita membahas frasa verbal sebagai subjek. Memangnya bisa? Bisa banget! Yuk, simak penjelasan di bawah ini!

Pada umumnya verba yang berfungsi sebagai subjek adalah verba inti, tanpa pewatas depan ataupun pewatas belakang. Contohnya:

  • Membaca telah memperluas wawasan pikirannya.
  • Bersenam setiap hari membuat orang itu terus sehat.

Pada contoh (1), kata membaca merupakan kata yang memasuki kategori kata verba. Meskipun begitu, verba pada kalimat tersebut menduduki subjek bukan predikat. Begitu pula pada contoh (2), frasa verbal bersenam setiap hari menduduki subjek karena dikenai predikat berupa kata membuat.

Bagaimana, para pencari ilmu? Materi hari ini mudah untuk dipahami, bukan? Silakan kalian melanjutkan perjalanan mencari illmu! Jangan berhenti pada materi ini, ya!

REFERENSI

Dewi, W. W. (2009). Sintaksis Bahasa Indonesia. Klaten: Intan Pariwara.

Hasan Alwi, Anton M. Moeliono, Hans I-apoliwa, Sty Satrya Tjatur Wisnu Sasangka, Siiglyono. (2017). TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA Edlsi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Hasan Alwi, dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.