Halo pembaca! Udah ketiga kalinya nih kita bersemuka melalui media daring Mijil! Bagaimana kalau kali ini kita membahas tentang frasa koordinatif? Oke, sip deh, meluncur!
Frasa, Siapakah Kamu?
Nah, sebelum meluncur ke pembahasan yang lebih dalam, yuk kita pahami dulu apa itu frasa! Frasa adalah gabungan kata yang lebih dari satu dan bersifat nonpredikat (nonpredikatif ‘tidak berkaitan dengan predikat’). Contohnya apa sih? “Laut dalam” merupakan contoh frasa, karena ia tak memiliki predikat. Seperti halnya Rumah Makan Padang, frasa juga memiliki cabang-cabangnya. Frasa membuka cabang di kategori frasa verbal dan tersedia menu frasa koordinatif di sana.
Frasa Verbal Cek!
Frasa cabang verbal terdiri dari verba inti dan kata penambah (sebagai penambah arti verba). Frasa verbal memiliki dua menu, yaitu frasa atributif dan frasa koordinatif. Contoh frasa koordinatif “kapal akan tenggelam; kesehatannya belum membaik, dsb.” Sedangkan untuk frasa koordinatif contohnya “duduk atau berdiri serta jatuh dan bangun.” Frasa atributif akan dibahas dalam artikel yang lainnya (oleh penulis lain). Artikel ini akan memiliki fokus pembahasan sekilas mengenai frasa koordinatif.
Ini adalah Frasa Koordinatif!
Tak seperti frasa atributif, frasa koordinatif konstruksinya sangatlah sederhana. Frasa ini terdiri dari dua verba yang digabungkan dengan konjungsi/kata penghubung dan atau atau. Pokoknya tak perlu keriweuhan untuk memahami frasa ini. Sesimpel memahami tentangku dan tentangmu eaaa … Sebagai verba bentuk, tentu saja dapat didahului atau diikuti oleh pewatas depan maupun pewatas belakang. Berikut adalah contoh frasa koordinatif!
- Aku mencintai dan menyayangimu.
- Apakah kamu mencintaiku atau membenciku?
- Lelaki kuat tidak akan menangis dan terlalu menyalahkan dirinya sendiri.
- Setelah ini aku akan meminta maaf dan mengakui kesalahanku.
Contoh yang terakhir menunjukkan bahwa kata akan sebagai pewatas merupakan pemberi keterangan tambahan pada kata meminta maaf dan mengakui.
Demikian!
Bagaimana? Cukup mudah kan untuk memahami frasa koordinatif? Pastinya mudah dong! Sekian dulu ya! Mohon maaf jika terdapat salah kata. Penulis pamit!
REFERENSI
Alwi, H., & Moeliono, A. (1988). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.