Frasa Koordinatif: dari, oleh, dan untuk rakyat

Frasa Koordinatif: dari, oleh, dan untuk rakyat

image

Diunduh dari: seputarilmu.com

Tahukah kalian mengenai gabungan leksem sintaksis? Ya, itu lazim disebut frasa. Frasa merupakan satuan gramatikal yang berupa gabungan kata dengan kata yang bersifat non – predikatif (Suratina, 2012). Dalam tata bahasa Indonesia, frasa terbagi atas (Ramlan, 1984) frasa eksosentris dan frasa endosentris.

Frasa eksosentris sendiri merupakan frasa yang sebagian atau seluruhnya tidak mempunyai perilaku sintaktis yang sama dengan komponen - komponennya. Ada dua komponen frasa ini, yaitu frasa eksosentris direktif atau frasa preposisional yang berperangkai partikel si, para, kaum, dan yang. Selanjutnya, ada frasa eksosentris non – direktif yang berupa kata atau kelompok kata.

Kemudian frasa endosentris, merupakan frasa yang keseluruhannya mempunyai perilaku sintaktis yang sama dengan salah satu bagiannya. Setidaknya terdapat dua jenis frasa ini, yakni frasa endosentris berinduk satu atau frasa modifikasi, dan frasa endosentris berinduk banyak. Frasa nominal, frasa adjektiva, frasa pronominal, frasa numeralia, dan frasa verbal termasuk dalam frasa modifikasi. Sementara itu, untuk kelompok frasa endosentris berinduk banyak adalah frasa koordinatif dan frasa opositif.

Bahasan kali ini fokus kepada frasa koordinatif. (Suratina, 2012) berpendapat bahwa frasa koordinatif merupakan frasa endosentris berinduk banyak yang komponen - komponennya secara potensial maupun aktual dapat dihubungkan dengan konjungsi, baik konjungsi tunggal seperti dan, atau, tetapi, maupun konjungsi terbagi seperti baik…baik…, entah…entah…, makin…makin…, baik… maupun…

Meskipun umumnya frasa koordinatif mempunyai kelas sesuai dengan kelas komponen – komponennya, masih terdapat pula gabungan yang terjadi dari kelas berlainan; misalnya verba dengan frasa preposisional, dalam kalimat Makanlah udang rebus ini, atau dengan nasi (Suratina, 2012). Contoh frasa koordinatif di antaranya yaitu: (a) nomina dan nomina: baik Ibu – ibu*, maupun* Bapak atau tamu undangan lainnya*;* (b) adjektiva – adjektiva: sederhana tetapi bahagia*, entah* benar*, entah* salah*;* (c) preposisi dan preposisi : dari dan ke Jakarta; untuk dan atas nama negara; dari, oleh, dan untuk rakyat.

Dari penjabaran singkat di atas, dapat kita ketahui bersama bahwa terdapat dua jenis frasa: eksosentris dan endosentris. Frasa koordinatif sendiri menjadi satu di antara kelompok frasa endosentris berinduk banyak. Sadar atau tidak, kita seringkali menggunakannya dalam komunikasi sehari – hari.

REFERENSI:

Ramlan, M. (1982). Tipe-tipe Konstruksi Frasa dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Suratina. (2012). Frasa dalam Bahasa Indonesia. Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 9 - 16.