Sumber : https://www.pexels.com/id-id/pencarian/crypto%20logo/
Mendengar kata crypto atau cryptocurrency, tentu sudah tidak asing lagi di telinga. Namun sebenarnya apa itu cryptocurrency?. Cryptocurrency atau biasa disebut crypto merupakan mata uang digital yang dijamin oleh cryptography sehingga hampir tidak mungkin dipalsukan. Mata uang digital ini menerapkan sistem blockchain, yang artinya menggunakan buku besar digital untuk menyimpan semua aktivitas transaksi crypto. Blockcahin tersebar luas dari satu perangkat dan terkoneksi dalam jaringan yang luas sehingga tidak terpusat pada satu instansi seperti bank sentral atau lembaga tertentu, hal ini biasa disebut dengan desentralisasi. Desentralisasi dalam konsep blockchain ini diartikan bahwa semua keputusan berada di tangan setiap penggunanya tanpa adanya campur tangan dari orang lain. Cryptocurrency memiliki resiko yang tinggi atau high risk karena nilainya yang terus berfluktuasi.
Pada awal sejarahnya, crypto ini dimulai sekitar tahun 1980an dimana ahli cryptography asal Amerika Serikat bernama David Chaum menggunakan uang elektronik atau e-cash. Kemudian di tahun 1995, ia mengimplementasikannya melalui Digicash, bentuk awal dari pembayaran crypto yang memerlukan perangkat lunak pengguna untuk menarik catatan dari bank sebelum dapat dikirim ke penerima. Lalu seiring berjalannya waktu, di sekitar tahun 2009 muncul mata uang crypto terdesentralisasi pertama kali yaitu Bitcoin yang dibuat oleh Satoshi Nakamoto (Anonym). Tidak seperti mata uang umunya, Bitcoin menggunakan database yang didistribusikan dan menyebar node-node dari sebuah jaringan peer to peer. Pada tahun 2010 harga per satu Bitcoin hanya USD 0,003 atau jika dirupiahkan hanya sekitar Rp. 50. Tetapi saat ini harga per Bitcoin mencapai USD 58,628 atau sekitar Rp. 836 juta. Kenaikan harga yang fantastis ini menyebabkan semua orang saat ini membicarakan tentang crypto. Tetapi kembali lagi, mata uang crypto ini bersifat fluktuatif yakni berubah-ubah. Terkadang bisa naik ke harga yang sangat tinggi dan juga bisa turun secara drastis. Sebagai contoh, apabila kita membeli Bitcoin di tahun 2010 dengan harga Rp. 50 sejumlah Rp. 50.000 kita mendapat sekitar 1000 Bitcoin. Setelah itu kita jual saat ini di harga sekarang Rp 836 juta, jadi 1000 Bitcoin kita dikalikan Rp. 836 juta. Nah, kira-kira berapa uang yang kita dapat ya?. Mengapa harga Bitcoin bisa setinggi ini? Sesuai hukum ekonomi, kenaikan harga dipengaruhi oleh dua hal yaitu banyaknya permintaan dan keterbatasan atau kelangkaan dari suatu barang. Jumlah Bitcoin sendiri hanya 21 juta unit, tidak bisa ditambah dan dikurangi. Hal inilah yang menyebabkan tingginya harga Bitcoin. Tetapi dari banyaknya cerita manis tentang Bitcoin, banyak juga orang yang bangkrut karena hanya mengikuti tren membeli Bitcoin tetapi tidak paham apa itu Bitcoin. Mereka membeli Bitcoin di harga yang tinggi lalu terkejut melihat fluktuasi harga yang naik turun. Sehingga terpaksa menjual Bitcoin mereka di harga yang lebih rendah dari harga beli dan mengalami kerugian yang besar.
Tidak hanya Bitcoin, saat ini sudah banyak mata uang crypto yang diperjualbelikan misalnya, Ethereum, Binance Coin, Solana, Litecoin, XRP, dan masih banyak lagi. Pada saat ini cryptocurrency masih menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Mereka yang pro menganggap bahwa crypto ini terhindar dari inflasi, praktis, dan keuntungannya jelas. Sementara mereka yang kontra berpikir crypto ini mata uang yang fluktuasinya tinggi, serta tidak diakui oleh bank sentral. Namun dari itu semua mata uang crypto ini memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan cryptocurrency :
- Memiliki potensi investasi yang bagus
- Akses transaksi yang terbilang mudah
- Transparansi data
- Dapat melakukan transaksi kapan saja selama 24 jam
Kelemahan cryptocurrency :
- Fluktuatif atau Volatilitas nilai
- Masih rentan terhadap penipuan
Terlepas dari segala kelebihan dan kelemahan cryptocurrency, semua penilaian atau keputusan ada pada masing-masing individu. Maka dari itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman sebelum memasukkan cryptocurrency ini sebagai portofolio investasi. Sekali lagi saya mengingatkan bahwa cryptocurrency memiliki resiko yang tinggi atau high risk karena nilainya yang terus berfluktuasi. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga kita semua selalu sehat dan bahagia. Tuhan memberkati kita semua. Amin.