“Fatamorgana Kehidupan”
Pagi berlalu dengan tenang
Kini kegelapan menghadang menerjang
Tumbuh bersama fantasi semata
Sesaat bayangannya terpancar nyata
Jika dirasa sudah, hilanglah akal
Kemanakah nian bayangan semu
Lenyap, kabur, sirna tak menentu
Orang-orang itu membual
Keterpaksaan selalu menghantui angan-angan
Mata yang terhalang mega terbangun
Berganti hujan tak kunjung menyudahi
Fatamorgana yang tak terlewati