Erupsi mahameru

ERUPSI MAHAMERU

Rena Dwi,

Rabu, 08 Desember 2021

Gunung Semeru atau yang sering di kenal dengan mahameru adalah gunung yang terletak di pulau jawa tepatnya di Jawa Timur, di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Gunung Semeru merupakan gunung berapi berbentuk kerucut. Jika dilihat di peta, Gunung Semeru berada di sebelah timur kota Malang dan sebelah barat Kabupaten Lumajang.

Mengutip laman BNPB, Sabtu (4/12/2021), Gunung Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam pada 1818.

Catatan letusan yang terekam pada 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi yang terdokumentasikan. Kemudian pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942. Saat itu letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter. Material vulkanik hingga menimbun pos pengairan Bantengan.

Selanjutnya beberapa aktivitas vulkanik tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955-1957, 1958, 1959, 1960. Tak berhenti sampai di sini, Gunung Semeru termasuk salah satu gunung api aktif yang melanjutkan aktivitas vulkaniknya. Seperti pada 1 Desember 1977, guguran lava menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar. Volume endapan material vulkanik yang teramati mencapai 6,4 juta m3. Awan panas juga mengarah ke wilayah Besuk Kobokan. Saat itu sawah, jembatan dan rumah warga rusak. Aktivitas vulkanik berlanjut dan tercatat pada 1978-1989. PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008. Pada 2008, tercatat beberapa kali erupsi, yaitu pada rentang 15 Mei hingga 22 Mei 2008. Teramati pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter. tercatat pernah juga mengalami letusan di tahun 2020 juga di bulan Desember. “Letusan kali ini, volume magmanya sebetulnya tidak banyak, tetapi abu vulkaniknya banyak sebab akumulasi dari letusan, Dan kini tercatat Pada Sabtu, 4 Desember 2021 pukul pukul 15.20 WIB, telah terjadi guguran awan panas Gunung Api Semeru yang mengarah ke Besuk Kobokan Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.

Erupsi gunung semeru yang terjadi pada awal Desember 2021 berbeda dengan erupsi Merapi 11 tahun silam, Ahli Vulkanologi Surono mengatakan perbedaan antara gunung semeru dan letusan gunung Merapi 2010 silam. Mbah Rono, begitu beliau disapa, mengatakan erupsi gunung semeru disebabkan oleh gundukan atau kubah lava yang gugur akibat hujan. Gundukan ini makin lama makin besar volumenya nah musim hujan ini bisa jadi membaut kubah lava Sebagian menjadi batu Sebagian lagi masih cair dan longsor.

Mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan mitigasi bencana geologi (PVMBG) ini menjelaskan gundukan tersebut menghasilkan uap atau gas yang bercampur dengan, debu halus material krikil hingga bongkahan yang membentuk awan panas guguran. Sebab terjadinya kubah lava yang tadinya gugur dan bukan awan panas letusan, kata beliau, maka erupsi masih akan terjadi atau tidak sangat memungkinkan.

Atas kejadian tersebut disampaikan data yang meliputi:

-Jumlah penduduk terdampak sebanyak 62.084 orang.

-Pengungsi 902 orang.

-Korban luka berat/rawat inap 98 orang.

-Korban hilang 10 orang.

-Korean meninggal 2 orang.

Kondisi di lokasi masih terjadi hujan dengan intensitas ringan. Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro masih diselimuti abu vulkanik dan awan panas guguran mengarah ke Besuk Kobokan yang hingga saat ini masih berlangsung.

Dan sedang di upayakan pelayanan Kesehatan untuk korban erupsi gunug semeru pada letusan yang terjadi di tanggal 4 Desember 2021

Menyiagakan 2 puskesmas di Kab. Lumajang dan 5 Puskesmas di Kab. Malang.

Menyiagakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian dan RSUD Lumajang sebagai RS Rujukan

Melakukan rujukan korban luka bakar 20 persen dan terdapat trauma instalasi ke RSUD Dr. Saiful Anwar Malang (RSSA).

1 Like