Enting enting Gepuk

SEJARAH ENTING-ENTING GEPUK
Enting-enting Gepuk ini khasnya daerah Salatiga, Jawa Tengah. Bahan dasarnya adalah kacang tanah yang digepuk atau ditumbuk kemudian dipadatkan. Tapi sebelumnya udah dicampur sama gula jawa dulu biar semua menyatu menjadi satu. Sejarah enting-enting gepuk di salatiga bermula dari fakta bahwa enting enting merupakan makanan khas yang berasal dari Tionghoa, yang sampai saat ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia baik sebagai camilan atau oleh oleh ketika mengunjungi kota Salatiga Jawa Tengah.
Enting-enting ini ditemukan oleh Khoe Tjong Hok yang berasal dari Fukkian, China. Enting enting gepuk pertama kali dibuat sekitar tahun 1920-an di Sebuah klenteng ( wihara umat Budha ) bernama klenteng Hok Tek Bio yang ada di Salatiga Jawa Tengah, enting enting ini terus diproduksi sampai pada tahun 1960an dengan tata cara yang masih sederhana, seperti kemasannya hanyalah menggunakan klobot (kulit jagung yang dikeringkan) lalu untuk pemasarannya sendiri hanyalah ke kampung kampung di sekitar Salatiga dan juga pasar tradisional, enting enting pada masa ini juga belumlah memiliki merk ataupun nama dagang. Lalu pada awal tahun 1960an pula enting enting gepuk ini mulai berevolusi atau berbenah dengan cara mengemas kemasannya yang tadinya dari klobot menjadi kemasan kertas khusus yang diberi cap atau tanda klenteng, hal ini dikarenakan penemu enting enting ini Khoe Tjong Hok merupakan juru kunci di klenteng Hok Tek Bio, yang artinya di dalam bahasa Indonesia adalah Biara Dewa Bumi. Jaman terus berkembang, enting enting lalu mulai dijual oleh toko toko di Salatiga, dan pelan pelan menjadi icon oleh oleh kota Salatiga. Toko pertama yang menjual dibangun oleh Khoe Tjong Hok pada tahun 1971, kemudian toko ini diteruskan oleh generasi selanjutnya yaitu Khoe Djioe Nio.

1 Like