Dua tanduk sang penylamat

Pada suatu hari, ada seekor rusa yg sedang berjalan dihutan. Ia berjalan menyisiri hutan sambil bernyanyi. Setelah lelah berjalan, ia kemudian beristirahat dibawah pohon yang rindang dan sejuk. Dengan tiupan angin sepoi² disiang hari, membuat rusa memutuskan untuk tidur sejenak, melepas penat.

Tak lama setelah rusa tertidur, tiba² ia terbangun kaget karena mendengar suara minta tolong seperti tidak jauh dari tempat rusa istirahat. Suara tersebut sangat jelas terdengar, sehingga sang rusapun segera bangun dan mencari dari mana asal suara tersebut.

Setelah beranjak bangun dan mencari asal suara, rusa lalu melihat ada seekor ular yg sedang tertimpa pohon berukuran besar, sehingga ular tidak dapat bergerak dan meminta tolong. Ular sudah kesakitan dan lemah tak berdaya. Rusa sangat terkejut. Ia cepat² mendekati ular dan mencoba menolongnya.

Ular mencoba mempertahankan hidupnya. Ular sedikit lega karena ada rusa yg mendengar jeritannya. Ketika rusa datang, ular menatap rusa dengan penuh harap sambil menangis dan meminta bantuan “tolongg, wahai rusa… tolonglah aku”. Kemudian sang rusa berusaha menyingkirkan batang pohon yg menimpa ular. Dengan tanduknya yg mungil dan sekuat tenaga, rusa akhirnya mampu menyingkirkan batang pohon tersebut.

Setelah berhasil lepas dr batang pohon, tiba² sang ular melilit tubuh rusa. Rusa berteriak “hei ular! Apa yang kamu lakukan, lepaskan aku”.
Ular lalu tertawa dan berkata “Rusaa, rusaaa. Hari ini hari malangmu. Apa ada pesan yang ingin kamu sampaikan, sebelum kamu aku lahap”, kata ular sambil melilit tubuh rusa. Kemudian rusa menjawab “apa apaan kamu ularr, aku tadi sudah menolongmu. Bukannya berterimakasih, kamu malah ingin memangsaku. Kalau aku tau akhirnya akan seperti ini, lebih baik tadi aku biarkan saja kamu mati tertimpa batang pohon yg besar ini”, kata rusa sambil menangis. “Iya kamu telah menolongku rusa, maka dari itu aku akan membalas budi dengan cara melahapmu”, kata ular dengan lilitan yg lebih kuat.

Rusa menangis dan berteriak minta tolong. Lilitan semakin kuat dan rusa hanya bisa pasrah pada saat itu. “Tolongggg, tolongggg. Siapapun kalian dihutan ini yg mendengarku, tolongg akuuuu”, Rusa berteriak minta tolong sekeras mungkin. Lalu dengan liciknya sang ular berkata “Sudahh, tidak akan ada yang menolongmu. Di sini hanya ada kita berdua. Dan kamu akan menjadi santapanku hari ini.”

Rusa melihat ada seekor burung yg sedang terbang melintasi mereka. Nampaknya si burung mendengar teriakan rusa. Lalu burung pergi meninggalkan mereka berdua. “Burungg, tolong akuu. Jangan pergii” teriak rusa. Tak lama kemudian, burung membawa segerombol teman²nya untuk menolong rusa. Salah satu burung turun dan menghardik ular. “Hei ular! Lepaskan temanku! Dia sudah menolongmu, seharusnya kamu tidak memangsanya.” Lalu ular menjawab “kenapa kalian ikut campur urusanku, sudah pergi sana!”. Lalu salah satu burung mendatangi rumah semut dan meminta bantuannya. Akhirnya burung dan semut bekerja sama untuk menolong sang rusa. “Baiklah, kalau kamu tidak mau melepaskan temanku, maka aku dan teman²ku akan memberimu pelajaran!” Kata burung kepada ular.

Segerombolan semut datang, dan mereka mempersiapkan rencananya. Semua burung terbang tepat diatas ular. “Baik sudah siap semuaa??” Tanya burung. “SUDAAHHHH!!!”, Jawab burung dan semut kompak. Lalu mereka semua beraksi. Beberapa burung terbang diatas ular, dan mengeluarkan kotorannya tepat di mata ular, sehingga ular tidak dapat melihat. Kelompok burung yang lain, mencoba untuk mematuk-matuk tubuh ular. Kemudian segerombolan semut menggigit tubuh ular. Lagi-lagi ular merengek “Aduhh matakuu, aduhh sakittt jangan gigit akuu semuttt. Ampunnn. Aku janji akan melepaskan rusa. Jangan siksa akuuu lagii.” Lilitan ular semakin longgar, dan rusa berhasil lepas dari lilitan tersebut.

“Terimakasih burung, semut. Kalian sudah menyelamatkanku.” Ucap rusa. Burung menjawab “iya rusa. Memang begitu seharusnya sikap ular kepadamu. Tp ia malah licik dan sombong, merasa hebat sendiri di hutan ini, sehingga mengucapkan terimakasih saja tidak mau.”

Sang ularpun menyesal akan perbuatannya, dan meminta maaf kepada rusa. “Rusa, maafkan aku. Aku memang tidak sepantasnya seperti itu kepadamu. Kamu telah menolongku tadi. Aku menyesal dan tidak akan mengulangi lagi.” Kata sang ular. “Baik tidak apa-apa ular, aku mohon jangan diulangi lagi perbuatanmu ya. Kita bisa menjadi teman yang baik, ularr.” Kata rusa dengan nada lembut.

Ular menyadari kesalahannya. Mereka sekarang menjadi teman yang baik dan saling menolong satu sama lain.