Drama korea menemani pada masa covid-19

DRAMA KOREA MENEMANI PADA MASA COVID-19
Drama Korea atau drakor salah satu hiburan yang sangat disukai oleh kaum milenial Indonesia yaitu hiburan dari negara Korea Selatan atau negeri gingseng. Drama Korea sendiri semakin digemari oleh warga Indonesia akibat adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan warga indonesia untuk berada di rumah dalam waktu yang cukup lama. Untuk menghilangkan kebosanan, drama Korea dimanfaatkan sebagai solusinya, selain itu kemudahan dalam mengaksesnya yang bebas berbayar. Dahulu drama korea ditayangkan di stasiun televisi swasta, sekarang drama korea dapat di akses dan dinikmati dengan mudah hanya melalui smartphone/hp/laptop/tablet . Aplikasi yang tersedia untuk menonton drama korea yaitu netflix, viu, weTV dan lain sebagainya. Mudahnya kita bisa menonton drama Korea ini juga yang menyebabkan Drama Korea menjadi hiburan favorit kaum milenial. Khususnya kita cewek cewek.

Selain itu para aktor dan aktris Korea memiliki wajah yang tampan dan cantik sehingga memikat para penonton. genre yang disajikan dari Drama Korea pun tak kalah menarik. Berbagai jenis genre yang tersedia, jika kalian ingin menonton hiburan yang ringan dan dapat menaikan mood , cocok bagi kalian untuk melihat drakor dengan genre romantis dicampur komedi. Jika kalian ingin menonton dengan suasana yang menguras emosional dan haru, tersedia juga genre melodrama. Lalu yang tak kalah seru dari semua itu, ada juga genre thriller, action, kolosal kerajaan hingga fantasi. Hal ini tak dapat dipungkiri kalau remaja milenial hafal setiap nama-nama aktor Korea seperti Song Jong Ki, Cha Eun Woo, Park Hyung Sik, Song Hye Kyo, Park Seo Joon, Hyun Bin dan masih banyak lagi.

Sebagian orang, tentu menganggap kalau drama Korea adalah tontonan kaum hawa. lelaki yang suka drakor kadang dianggap "cucok’’ padahal drakor dapat dinikmati oleh semua gender, baik dari remaja hingga dewasa. Semua kembali lagi pada selera masing-masing orang. Menurut psikolog, dengan kita menonton drama Korea dapat menurunkan stress dan mengurangi kecemasan yang ada di diri kita sendiri. Jadi, untuk kaum milenial seperti kita dengan menonton drama Korea dapat dikatakan sebagai healing . Manfaat lain dari menonton drama Korea bagi kaum remaja yaitu dapat mempelajari bahasa dan budaya Korea melalui drama Korea tersebut. Untuk pecinta drakor biasanya melakukan marathon drama dan menyebabkan begadang dan mengurangi waktu tidur kita. jangan sampai hiburan yang kita sukai dapat menyebabkan hal yang buruk untuk diri kita sendiri.

Di satu sisi drakor memberikan pengaruh positif selama orang itu mampu memilah dengan baik. Ada juga sisi negatif nya dengan adanya budaya Korea bisa menghilangkan budaya lokal kita. Secara tidak langsung kita belajar Bahasa Korea dan Budaya Korea. Biasanya, orang yang suka menonton drama Korea akan mengetahui beberapa bahasa Korea sampai budaya korea. Hal seperti ini bisa menjadi pembelajaran gratis untuk memahami bahasa Korea tanpa perlu les bahasa. Ragam profesi hingga konflik yang dipilih dalam drama Korea bisa mengasah rasa ingin tahu kita. Apalagi drama tersebut memunculkan hal-hal yang sebelumnya tidak kita ketahui. Kita akan memiliki rasa ingin memahami cerita dan fokus mengikuti cerita hingga tamat. Biasanya drama Korea mengajak kita agar berpikir dari sudut pandang berbeda. Perbedaan sifat setiap peran dalam drama memungkinkan kita untuk memahami orang dengan karakter sama di dunia nyata, Bahkan drama Korea yang menayangkan cerita pembunuhan membuat kita tersadar bahwa setiap tindakan yang buruk selalu memiliki alasan tertentu. Hal ini dapat membantu kita agar tidak berpikir negatif kepada orang lain.
Sekarang banyak remaja yang meniru cara bicara dalam drama Korea seperti “annyeonghaseyo, jalgayo, mannaseobangawoyo, ne, aniyo, gamsahamnida, mianhae, hajima, chukahaeyo, kwaenchanayo”, Tidak ada salahnya jika kita ingin menggunakan Bahasa Korea, hanya saja sebaiknya kita harus bisa memilah mana yang baik untuk ditiru dan mana yang tidak untuk ditiru. Sebagai kaum milenial kita boleh mengikuti budaya luar tapi jangan sampai lupa bahwa kita juga memiliki berbagai macam kebudayaan yang lebih menarik, tentunya harus kita pertahankan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.