Sebagai anggota OSIS, saya memang sering mendapatkan dispensasi untuk meninggalkan pelajaran karena melakukan kegiatan organisasi. Meski saya dapat dispensasi, namun tanggung jawab terhadap nilai mata pelajaran tidak akan saya sepelekan, saya tetap akan mengejar ketertinggalan dan menjaga nilai saya. Teman sekelas saya sudah hafal bahwa beberapa hari menjelang hari peringatan nasional saya pasti akan meminta dispensasi untuk mengerjakan program kerja organisasi. Namun dispensasi kali ini diberikan selama dua hari penuh, dan tidak ada peringatan nasional apapun di minggu itu, hal ini menimbulkan pertanyaan bagi teman sekelas saya : “Dispensasi 2 hari penuh ngapain aja sih?”
Kementerian Agama Republik Indonesia sedang mengembangkan kurikulum madrasah digital entrepreneurship, salah satu bentuknya yaitu IoT (Internet of Things).
Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Sebagai salah satu siswa MAN 1 Magelang yang aktif berorganisasi, saya diberi kesempatan untuk mempelajari apa itu Internet of Things melalui Kegiatan Penguatan Literasi Digital Bagi siswa-siswi madrasah. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Biro Humas, Data dan Informasi Kemenetrian Agama, bertempatan di Grand Artos Hotel & Convention. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari 15 siswa-siswi MAN Kota Magelang, 20 siswa-siswi MAN 1 Kabupaten Magelang dan 15 siswa-siswi MAN 2 Kabupaten Magelang.
Pada hari pertama yaitu tanggal 19 Januari 2024, kami mempelajari tiga materi, diantaranya Penerapan Transformasi Digital, Digitalisasi & Perkembangan Teknologi dan Keamanan Digital. Semua meja sudah dilengkapi dengan laptop bagi masing-masing peserta. Pada materi pertama kami dibekali materi dasar mengenai coding dan pemrograman serta penerapan bagaimana membuat website seperti yang ada di media sosial. Setelah itu kami diberi tugas individu untuk membuat website sendiri. Semua berjalan dengan baik sampai pemateri memberi tantangan pada kami bahwa tulisan pada website tersebut harus bisa berjalan atau bergerak. Banyak dari kami yang baru pertama kali melakukan coding, sehingga banyak peserta yang kesulitan, akhirnya kami tetap dibantu dan diarahkan oleh pemateri, dan semua peserta berhasil membuat tulisan pada website menjadi bergerak.
Di hari kedua yaitu tanggal 20 Januari 2024, kami melakukan Pelatihan Internet of Things. Pemateri hari kedua ini membagi seluruh peserta menjadi 9 kelompok. Tugas setiap kelompok adalah mengontrol sebuah lampu melalui laptop dan hp dengan cara coding. Kelompok yang paling cepat menghidupkan lampu akan diberi hadiah berupa smartwatch bagi masing-masing anggota kelompok tersebut. Seluruh kelompok sangat serius dan berkompetisi untuk menjadi yang tercepat agar mendapatkan hadiah. Sayangnya kelompok saya tidak menempati posisi pertama atau tercepat, walau begitu kami tetap bangga karena berhasil menempati urutan ketiga tercepat dalam menghidupkan lampu dari laptop maupun hp. Pelatihan ini bertujuan untuk mengajarkan peserta bagaimana cara mengontrol suatu elektronik dari jarak jauh seperti cara kerja Google Home.
Dua hari yang cukup melelahkan namun juga menyenangkan. Dispen kali ini membawa banyak manfaat dan hal positif. Menurut saya orang-orang yang mempelajari atau bahkan bekerja pada bidang IT adalah orang-orang yang daya fokusnya tinggi dan juga cerdas. Saya merasa kesulitan untuk mempelajari coding dan pemograman. Namun saya juga sangat bersyukur telah diberi kesempatan oleh madrasah untuk memperlajari hal baru yang yang mungkin jika tidak ada kegiatan ini, saya tidak akan pernah belajar mengenai IoT. Selain mendapat pengetahuan baru mengenai ilmu digital dan IoT, saya dan seluruh peserta juga mendapat tas Kanken, coffee break 3 jam sekali, dan makan siang di buffet hotel secara gratis. Tapi yang paling menyenangkan bagi saya adalah, mendapatkan teman baru dan memperbanyak relasi, baik dari MAN Kota Magelang maupun MAN 2 Kabupaten Magelang.