Dilema Pembelajaran Daring maupun Luring Bagi Mahasiswa Sekolah Vokasi

Dilema Pembelajaran Daring maupun Luring Bagi Mahasiswa Sekolah Vokasi

download

Pada bulan maret tahun 2020 hingga saat ini seluruh kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring dikarenakan maraknya virus Covid-19 di Indonesia. Dilansir dari beritasatu.com, menteri riset mengatakan bahwa pendidikan vokasi seharusnya menerima 70 persen praktikum dan 30 persen teori. Namun, mahasiswa tidak bisa menerima ilmu tersebut dengan baik pasalnya pelaksanaan praktikum di era pandemi dilakukan secara daring dengan melihat video di internet dan hanya mendapatkan data praktikum saja. Memang pandemi telah membuat segalanya berubah tidak hanya pada bidang ekonomi tetapi juga berimbas pada dunia pendidikan yang harus dilakukan secara daring tanpa harus bertemu secara langsung.

Pembelajaran secara luring dinilai lebih membantu para pelajar untuk memahami materi yang disampaikan oleh pengajar. Dilansir dari *Kompas.com, Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam mengatakan bahwa 90 persen mahasiswa lebih memilih kuliah secara luring dibandingkan kuliah secara daring. Hal ini dikarenakan kendala sinyal menjadi hambatan utama dalam pelaksanaan kuliah secara daring. Selain itu, kuliah secara luring memang memiliki kelebihan, yaitu para mahasiswa bisa berinteraksi secara langsung dengan mudah bersama dosen maupun teman yang dinilai lebih berkualitas. Namun dibalik itu semua kuliah daring juga digemari beberapa mahasiswa karena beberapa alasan. Pertama, dengan adanya kuliah daring, mahasiswa perantau dapat menghemat biaya kuliah karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya hidup maupun biaya transportasi di kota rantau. Kedua, kuliah secara daring lebih fleksibel untuk dilakukan, karena mudahnya akses untuk mengikuti perkuliahan yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan hanya memerlukan laptop atau gadget saja.

Namun, hal ini berbeda untuk mahasiswa vokasi karena terdapat beberapa pertimbangan yang menjadi perhatian khusus bagi mahasiswa vokasi. Pertama, mahasiswa vokasi seharusnya lebih banyak melakukan praktikum secara langsung karena mahasiswa tidak hanya dituntut untuk bisa menguasai teori saja tetapi juga harus menguasai praktik dengan baik. Akan tetapi, pada akhirnya hal ini menjadi terhambat karena semua kegiatan pembelajaran hanya dilakukan secara daring sehingga ada keterbatasan bagi mahasiswa untuk bisa mendapatkan pengalaman praktik di lapangan. Oleh karena itu, mahasiswa vokasi ingin mengikuti kuliah secara luring karena dinilai lebih efektif dalam proses pembelajaran. Namun di sisi lain, para mahasiswa Sekolah Vokasi juga masih takut untuk memasuki sistem luring karena masih belum siap menghadapi perbedaan kebiasaan antara kuliah daring dan luring, seperti menjawab pertanyaan dari dosen seputar materi kuliah, dan adanya perbedaan sistem ujian luring yang lebih sulit/ketat.

Sebenarnya kuliah daring maupun luring memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri karena kefokusan ataupun maksimalnya materi yang kita serap itu bergantung kepada individu masing-masing. Seharusnya kita sebagai pelajarlah yang harus bisa memaksimalkan untuk menerima ilmu dengan cara apapun.

DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan Vokasi, 70 Persen Praktik dan 30 Persen Teori. Diakses pada 23 Juni 2022, dari https://www.beritasatu.com/archive/553545/pendidikan-vokasi-70-persen-praktik-dan-30-persen-teori.

Kelebihan dan kekurangan kuliah Daring dan Kuliah Tatap Muka. Diakses pada 23 Juni 2022, dari https://www.kompasiana.com/lulu91196/61dd13d706310e3d4a46b9d2/kelebihan-dan-kekurangan-kuliah-daring-dan-kuliah-tatap-muka.

Mengapa Kuliah Online Lebih disukai?. Diakses pada 23 Juni 2022, dari https://www.qureta.com/post/mengapa-kuliah-online-lebih-disukai.

Survei Kemendikbud: 90 Persen Mahasiswa Pilih Kuliah Tatap Muka. Diakses pada 23 Juni 2022, dari https://nasional.kompas.com/read/2020/07/09/12330921/survei-kemendikbud-90-persen-mahasiswa-pilih-kuliah-tatap-muka.