Diet Pada Gizi Lebih

Di Indonesia banyak sekali orang yang menginginkan bentuk tubuh yang ideal dan langsing. Masyarakat memilih diet yang ekstrim untuk menghasilkan penurunan berat badan yang cepat dan drastis. Banyak sekali tren-tren di media sosial seperti diet dari artis korea, diet dari artis indonesia, dan masih banyak lagi. Padahal arti kata diet itu bukan hanya untuk penurunan berat badan, akan tetapi pengaturan pola makan. Bisa digunakan untuk menaikkan berat badan, menurunkan berat badan, serta untuk penyakit-penyakit yang membutuhkan pengaturan pola makan. Untuk mengukur status gizi orang dewasa (>18 tahun) bisa menggunakan perhitungan IMT (Indeks Massa Tubuh) dan akan dihasilkan 5 klasifikasi status gizi yaitu berat badan kurang (<18,5 kg/m2), berat badan normal (18,5 - 22,9 kg/m2), berat badan lebih (23 - 24,9 kg/m2), obesitas I (25 - 29,9 kg/m2), serta obesitas II (>30 kg/m2).

Status gizi lebih disebabkan karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang dikeluarkan sehingga asupan berlebih, Diet merupakan pemilihan makanan dikonsumsi sehari-hari yang dilakukan oleh seseorang maupun suatu populasi. Ketika penurunan berat badan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik, pengaturan stress, serta pengetahuan tentang gizi juga tidak maksimal. Aktivitas fisik adalah semua kegiatan yang meningkatkan serta pengeluaran energi yang penting untuk memelihara fisik sehingga tubuh menjadi sehat dan bugar. Contoh dari aktivitas fisik antara lain menyapu, mengepel, berjalan kaki, berlari, olahraga serta kegiatan yang mengeluarkan tenaga. Manajemen stress juga diperlukan untuk menurunkan berat badan, karena ketika seseorang stress maka tubuh akan membutuhkan gula lebih banyak sehingga menginginkan makanan yang manis-manis dampaknya akan terjadi peningkatan berat badan.

Cara untuk mengelola stress bisa dengan cara berolahraga, refreshing dan menonton drama. Hal ini akan berbeda setiap orang tergantung dengan bagaimana untuk mengurangi stress tersebut. Selanjutnya meningkatkan pengetahuan tentang gizi, ini juga mempengaruhi penurunan berat badan yaitu dengan mencari tahu tentang apa yang diperbolehkan atau dibatasi bahan makanan tertentu. Berikut merupakan bahan makanan yang diperbolehkan untuk penurunan berat badan:

  1. Makanan dengan tinggi serat : sayuran hijau, buah-buahan.
  2. Makanan dengan tinggi vitamin C : jeruk, jambu, strawberry, kiwi, dan pepaya.
  3. Makanan sumber protein rendah lemak : ayam tanpa kulit, ikan, keju rendah lemak, tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
  4. Meningkatkan konsumsi sumber karbohidrat kompleks : nasi merah, jagung, gandum utuh, ubi jalar, dan singkong.

Adapun bahan makanan yang dibatasi agar penurunan berat badan lebih efektif :

  1. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana : gula pasir, gula merah, sirup, madu, kue, biskuit, dan roti.
  2. Makanan yang mengandung lemak tinggi : gorengan, jeroan, kulit ayam, kulit sapi, dan makanan bersantan.
  3. Makanan olahan atau instan : sosis, kornet, nugget, dan makanan beku lainnya.
  4. Minuman kemasan : minuman bersoda, jus kemasan, kopi instan dengan tambahan gula atau susu, dan minuman instan lainnya.

Meskipun terdapat bahan makanan yang diperbolehkan, harus tetap diperhitungkan porsi yang dimakan. Diet sebenarnya tidak sesusah yang dipikirkan, namun harus menyiapkan mental, niat, serta konsisten untuk melakukannya. Rata-rata penurunan badan yang normal yaitu 0,5 kg perminggu atau 2 kg perbulan. Dengan penurunan yang drastis pasti akan menimbulkan efek negatif, dengan demikian tidak dianjurkan untuk diet yang sangat ekstrim. Diet yang ekstrim seperti diet sup kol, diet pengurangan kalori yang sangat rendah, diet serba cair, diet atkins, diet IU dan masih banyak lagi. Hal ini akan berdampak pada metabolisme tubuh, dehidrasi, dan penurunan massa otot. Selain dari diet yang ekstrim, biasanya juga mengkonsumsi minuman, teh herbal, serta obat-obatan. Namun mengkonsumsi minuman tersebut hanya untuk memperlancar pencernaan (diuretik).

Dengan demikian, bukan lemak yang berkurang tetapi cairan yang terdapat di dalam tubuh yang menyebabkan penurunan berat badan. Untuk menurunkan berat badan yang baik yaitu dengan tidak melewatkan makan, mengkonsumsi air putih yang banyak, mengurangi porsi makan dari biasanya (namun jangan terlalu banyak pengurangannya), tetapi dengan pola makan tiga kali makan utama dan dua kali makan selingan.