Dibalik Almamater Biru Muda

Halo semuanya! Perkenalkan saya Rebeca Mahasiswi FKIP PPKN semester 1 dari Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada kesempatan ini saya akan sedikit bercerita mengenai kisah perjalanan saya dari SMA hingga bisa masuk UNS. Pada saat itu, saat saya masih menjadi siswa baru di sebuah SMA Negeri di Surakarta saya memiliki goals atau tujuan ingin lolos ke UNS di jalur SNMPTN. Cerita saya berawal dari kelas 10. Semasa SMA saya memiliki prinsip jika ingin lolos SNMPTN grafik nilai saya harus naik atau minimal stabil. Maka dari itu saya rajin belajar dan Puji Tuhan mendapat salah satu peringkat 10 besar. Walaupun termasuk dalam 10 besar saya merasa nilai saya kurang karena rata ratanya 79, sedangkan kriteria rata rata untuk SNMPTN yaitu minimal 85.

Lalu pada saat kelas 11 saya berusaha lebih giat lagi dalam belajar, apabila saya memiliki kesulitan dalam belajar saya selalu mencari teman sebaya untuk menjadi tutor. Pada saat UAS semester 1 nilai saya meningkat dari rata rata 79 menjadi 81. Meskipun hanya meningkat sedikit, setidaknya saya masih dalam kategori aman untuk bisa menjadi eligible pada SNMPTN. Mulai kelas 11 semester 2, karena dulu situasi masih marak sekali covid – 19, pembelajaran menggunakan system daring (online). Entah mengapa saya merasa semangat belajar saya menurun. Awalnya saya senang karena harus belajar secara mandiri di rumah, namun semakin hari hal ini menimbulkan kemalasan untuk belajar.

Setiap kali guru menjelaskan materi, saya sering sibuk sendiri. Entah itu bermain hp, menonton tv, atau sibuk dengan kagiatan lain. Hingga pada saat menjelang UAS semester 2 saya harus membayar semua kemalasan saya. Saya harus Kembali mengulang materi satu per satu supaya saya bisa mempersiapkan diri menghadapi UAS. Hal ini membuat saya merasa harus bekerja 2 kali, dan saya menyesal pada saat itu. Namun semuanya itu dapat terbayar dengan nilai saya yang cukup memuaskan, nilai rata rata saya pada semester keempat 83. Saya senang karena terus mengalami peningkatan.

Namun ada hal yang masih sulit saya hilangkan pada saat itu, yaitu kemalasan. Saya merasa kelas 12 saya semakin malas dan sempat hilang semangat belajar. Pada akhirnya di semester kelima rata rata saya tidak mengalami kenaikan. Saya sedikit cemas karena takut tidak lolos Eligible SNNMPTN. Satu satunya cara yang saya lakukan saat itu adalah berdoa. Puji Tuhan pada saat pengumuman siswa siswi yang terdaftar eligible saya berhasil lolos. Namun saya cukup prihatin dengan pringkat saya yang berada diurutan 50.

Niat saya sebelumnya ingin mendaftar jurusan ekonomi, namun pada saat itu saya urungkan karena saya melihat bahwa kemungkinan untuk diterima kecil. Lalu saya konseling dengan guru BK saya jika saya memilih PPKN ada peluang atau tidak, ternyata ada. Saya merasa sedikit lega karena ini bisa menjadi alternatif saya memilih jurusan. Sampai pada saat seleksi SNMPTN saya menginput jurusan BK UNS dan PPKN UNS. Selesai menginput saya berdoa dan pasrah kepada Tuhan. Apapun hasilnya nanti saya menganggap itu merupakan jalan yang terbaik.

Pada tanggal 22 Maret 2021 tepatnya pukul 15.30 saya membuka website LTMPT mengenai pengumuman seleksi SNMPTN. Sebelum itu saya menyempatkan diri membaca kitab suci dan berdoa supaya saya mendapatkan hasil yang terbaik. Ketika saya berhasil membuka website tersebut, saya mengetikkan biodata dan Puji Tuhan saya dinyatakan lulus seleksi SNMPTN di prodi PPKN UNS. Saya sangat terkejut dan sempat menangis karena saya takut tidak lolos, namun ternyata Tuhan mengerti keinginan saya. Setelah itu saya memberitahukan kepada orang tua saya dan saya senang karena bisa membuat beliau bangga akan pencapaian saya.

Saya sangat bersyukur karena dapat menjadi bagian dari Universistas Sebelas Maret ini. Saya melihat teman teman saya masih harus berjuang untuk mempersiapkan diri mereka menghadapi UTBK. Saya selalu menyemangati teman teman supaya mereka selalu memiliki semangat belajar dan bisa mencapai cita citanya.

Selang beberapa waktu, saya akhirnya bisa membeli almamater UNS yang berwarna biru muda. Saya sangat senang dan beharap supaya lancar dalam bangku perkuliahan dan kelak lulus tepat waktu dengan nilai IPK yang memuaskan.

Sekian sedikit cerita dari pengalaman saya, semoga dapat menjadi motivasi bagi para pembaca di mijil.id ini. Apabila ada kekurangan saya mohon maaf. Terima kasih.

2 Likes