Diabetes Militus pada remaja

Diabetes, yang kerap dianggap sebagai penyakit orang dewasa, kini semakin meningkat prevalensinya di kalangan remaja. Perubahan pola hidup dan peningkatan kasus obesitas di kalangan anak muda menjadikan diabetes sebagai ancaman serius bagi generasi muda.

Zaman sekarang pola kehidupan remaja sangat kurang terkontrol yang berisiko dapat menyebabkan diabetes. Umumnya Diabetes yang menyerang remaja yaitu diabetes tipe I karena sel beta pankreas menghasilkan sedikit hormon insulin yang disebabkan oleh faktor keturunan dan autoimun. Ary Andini (2018) mengatakan, DM tipe II ditemukan pada diri remaja dikarenakan remaja termasuk dalam kelompok yang konsumtif, sehingga kurang bijak dalam memilih makanan dan minuman yang akan dikonsumsi seperti makanan fast food, minuman yang instan, kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga dan tidak mengikuti pola hidup sehat.

Diabetes mellitus adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang tinggi akibat gangguan pada produksi insulin oleh pankreas atau penggunaan insulin oleh tubuh.

  1. Tipe – tipe Diabetes Militus
    a. Diabetes Mellitus tipe I
    Pada Diabetes Militus tipe I (Diabetes Insulin Dependent), lebih sering terjadi pada usia remaja. Lebih dari 90% dari sel pankreas yang memproduksi insulin mengalami kerusakan secara permanen. Oleh karena itu, insulin yang diproduksi sedikit atau tidak langsung dapat diproduksi. Hanya sekitar 10% dari semua penderita Diabetes Mellitus menderita tipe I. Diabetes tipe I kebanyakan pada usia dibawah 30 tahun.
    b. Diabetes Mellitus tipe II
    Diabetes Militus tipe II (Diabetes Non Insulin Dependent) ini tidak ada kerusakan pada pankreasnya dan dapat terus menghasilkan insulin, bahkan kadang-kadang insulin pada tingkat tinggi dari normal. Akan tetapi, tubuh manusia resisten terhadap efek insulin, sehingga tidak ada insulin yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Diabetes Mellitus tipe ini sering terjadi pada dewasa yang berumur lebih dari 30 tahun dan menjadi lebih umum dengan peningkatan usia.
    c. Diabetes Mellitus gestasional
    Diabetes Mellitus gestasional adalah diabetes yang timbul selama kehamilan. Ini meliputi 2-5% daripada seluruh diabetes. Jenis ini sangat penting diketahui karena dampaknya pada janin kurang baik bila tidak ditangani dengan benar (Suyono, 2011). Diabetes tipe gestasional merupakan gangguan toleransi glukosa berbagai derajat yang ditemukan pertama kali saat kehamilan. Sebagian besar wanita hamil yang menderita Diabetes Mellitus gestasional memiliki homeostatis glukosa relative normal selama kehamilan pertama (5 bulan) dan juga dapat mengalami defisiensi insulin relative pada kehamilan kedua, tetapi kadar glukosa dapat kembali normal setelah melahirkan (Suiraoka, 2012).

  2. Faktor penyebab Diabetes Melitus
    Faktor penyebab menurut Budiyanto 2001 (Suiraoka, 2012) dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu :
    a. Faktor resiko yang dapat diubah yaitu obesitas, aktifitas fisik kurang, pola makan, gejala Diabetes Melitus
    b. Faktor resiko yang tidak dapat diubah yaitu umur, jenis kelamin, faktor riwayat keturunan, Riwayat penderita Diabetes Melitus gestasional

  3. Bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk diet Diabetes Melitus
    a. Makanan yang mengandung banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, sirup, jam, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental manis, minuman botol ringan, dan es krim
    b. Mengandung banyak lemak, seperti cake, makanan siap saji dan gorengan
    c. Mengandung banyak natrium, seperti ikan asin, telur asin, dan makanan yang diawetkan