Di rumah sederhana hidup seorang ibu dengan kedua anaknya yang bernama raka Aditya dan neira cantika

Di rumah sederhana hidup seorang ibu dengan kedua anaknya yang bernama raka Aditya dan neira cantika aditya Mereka tinggal bertiga tanpa adanya sosok ayah di rumah itu. ayah mereka sudah meninggal 7 tahun yang lalu karena kecelakaan lalu lintas saat ia sedang menuju pulang kerumah.

Walaupun mereka hidup tanpa adanya sosok suami dan ayah itu tidak menutup kemungkinan untuk mereka bahagia. Nita menggantikan peran suami nya untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

:sparkles: :sparkles: :sparkles: :sparkles:

Suara alarm berdering begitu nyaring mengusik tidur nyenyak seorang Neira. Dia enggan membuka mata namun akhirnya terpaksa ia buka karena sudah menunjukkan pukul 05.30. Neira langsung bergegas mandi,tak butuh waktu lama untuk neira menyelesaikan mandinya.

“Pagi bu” sapa neira setelah turun " pagi sayang" ucap nita membalas sapaan anaknya seraya tersenyum.

“Abang dimana bu?” Tanya neira kepada ibunya karena tidak mendapati abangnya dimeja makan “Abang masih bersiap-siap,sayang” ucap nita menjawab pertanyaan anaknya.

Sembari menunggu abangnya turun neira membantu ibunya menyiapkan makanan diatas meja makan. “Abang tolong jaga neira ya” ucap sang ibu kepada anak sulung nya “Ibu tenang aja aku bakal jagain neira dengan baik” ucap Raka anak tertua nita “Ibu,aku sama bang raka pamit ya”

“Iya,Abang hati-hati bawa motornya ya” peringat nita kepada anaknya.

~Disekolah ~

Kakak beradik itu berjalan melewati koridor yang masih agak sepi,mereka berhenti didepan pintu kelas yang tertulis x mipa 1 “Adek belajar yang bener ya,bekal nya jangan lupa dimakan” ucap sang abang kepada adik perempuan nya itu “Iya abang” “Yaudah abang ke kelas dulu ya”

Raka meninggalkan kelas adiknya dan pergi menuju kelasnya Kringgg kringgg Suara bel memasuki seluruh ruangan di sekolah, itu artinya pembelajaran akan dimulai Seorang guru cantik dengan buku paket di genggamnya dan tas selempang dibahu nya memasuki kelas x mipa1

“Pagi anak-anak” sapa Guru itu kepada anak-anak muridnya “Pagi bu” jawab anak-anak dengan kompak

“Sudah siap dengan pembelajaran hari ini?”

“Siap bu guru” jawab mereka lagi dengan kompak “Baik mari kita mulai pembelajaran nya”

Tiga jam pembelajaran terasa begitu lama dan membosankan bagi sebagian murid dikelas itu,seperti saat ini ada sebagian anak yang sedang menahan ngantuk nya agar tidak tertidur saat masih jam pembelajaran.

Kringgg kringgg Suara bel istirahat membuat semua anak-anak merasa lega

“Kamu bawa bekal apa ra?” Tanya teman sebangku neira begitu melihat neira mengeluarkan kotak bekal nya

“Aku bawa nasi goreng sosis buatan ibuku” jawab neira

“Kalau kamu bawa apa sya?” Tanya nya kepada Syafa teman sebangkunya

“Eumm,aku tidak membawa bekal ra,ibuku sedang sakit jadi tidak bisa membuatkan bekal untukku” Jawab syafa dengan raut wajah yang sedih

“Semoga ibumu cepat sembuh ya,ayo makan bekal bersamaku, kebetulan ibuku membawakan agak banyak jadi aku bisa berbagi denganmu” ucapnya kepada syafa

“Apakah boleh? Bagaimana jika kamu tidak kenyang?” Khawatir syafa “Tentu saja boleh!tidak. Ini pasti cukup untuk kita berdua,lagi pula aku bukan perut karet” ucap nya membuat syafa tertawa

“Terimakasih rara karena sudah berbagi makanan denganku” “Sama-sama,sudah ayo makan”

Jam sudah menunjukan pukul 15.00 yang artinya sudah waktunya untuk pulang kerumah Murid-murid berhamburan keluar kelas dengan tidak sabarnya

Saat ini raka sedang menunggu neira yang sedang piket kelas. Setelah cukup lama menunggu akhirnya neira datang menghampiri nya “Maaf ya abang,tadi rara lama”

“Engga kok dek,udah yuk kita pulang sekarang”

Akhirnya kakak beradik itu pergi menuju parkiran sekolah

:sparkles: :sparkles: :sparkles: :sparkles:

Sebuah Motor matic terpakir di sebuah pekarangan rumah yang sederhana,kedua anak berbeda jenis kelamin itu masuk kedalam rumah nya

“Rara ganti baju dulu habis itu makan sama abang” Rara hanya mengangguk sebagai jawaban atas perintah dari abang nya.

Gadis itu pergi menuju kamarnya untuk berganti baju “Huh…cape banget hari ini” ucap neira saat merebahkan dirinya dikasur yang empuk

Ia segera bangkit dan menuju kamar mandi untuk berganti pakaian,setelah selesai berganti pakaian ia segera turun untuk makan bersama abang nya

“ibu pulang jam berapa nanti bang?” Tanya neira

“kayanya ibu pulang jam 8 malam” jawab sang kakak.

Jam sudah menunjukkan pukul 19.05 Raka dan neira menunggu ibunya pulang, mereka duduk di sofa yang berada diruang tamu sembari menonton televisi yang sedang menayangkan berita tentang covid-19 Yang memberitahu bahwa covid-19 sudah masuk ke Indonesia

“Wah, serem banget! Kamu harus hati-hati ya mulai sekarang. Jaga kesehatan dan kebersihan diri kamu.” ucap sang kakak “Jaman sekarang penyakit makin meluas lebar ya. Iya kak, aku pasti jaga kesehatan."

Tokk tokk “assalamualaikum ibu pulang" Wanita yang sudah cukup berumur itu memasuki rumahnya yang kebetulan tidak terkunci.

Nita melihat kedua anaknya yang sedang fokus menonton berita yang di tayangkan di televisi “Serius banget nonton tv nya,sampai ga sadar ibu udh pulang”

Kedua anaknya terkejut saat mendengar suaranya “Eh,ibu udah pulang ternyata. Maaf kita lagi serius nonton tv” Ucap raka " ya sudah mari kita makan malam"

~3 bulan kemudian~

Nita merasa tubuhnya demam dan indra pencium nya pun tidak berfungsi, tapi ia belum mengatakan tentang keadaan nya itu kepada kedua anaknya, karena ia tidak mau anaknya itu khawatir akan kondisi nya.

Sekarang nita berada dirumah sakit karna merasa ada yang tidak beres pada tubuhnya,ia melakukan tes swab PCR untuk mengetahui kejelasannya

Beberapa jam kemudian hasil swab keluar dan menunjukkan ia positif covid-19 Dokter meminta nita langsung dirawat di rumah sakit karena nita mempunyai penyakit bawaan. Akhirnya pada hari itu juga nita dirawat dirumah sakit

:sparkles: :sparkles: :sparkles: :sparkles:

“Kak,ibu kemana ya? Ko udah jam segini belum pulang” Saat ingin menjawab pertanyaan adik nya Suara dering telpon terdengar Drettt…dretttt

“Halo apa benar ini dengan keluarga ibu nita” Suara dari sebrang sana terdengar

“Iya betul”

“Kami dari pihak rumah sakit amanah ingin mengabarkan bahwa ibu nita sedang dirawat karna terpapar covid-19” Raka dan naira terkejut mengetahui kabar yang baru saja mereka dengar

"Apa kami bisa menjenguk ibu kami,sus? Tanya raka

“Maaf untuk saat ini keluarga pasien tidak boleh menengok atau menjenguk terlebih dahulu,dimohon keluarga menunggu dirumah”

“Baik Terimakasih sus atas informasinya” jawab raka

:sparkles: :sparkles: :sparkles: :sparkles:

Hari berlalu tanpa hadirnya ibu nita,raka dan naira merasa kesepian mereka menjalani kehidupan sehari-harinya terasa hampa.

“Kak,gimana keadaan ibu sekarang ya?” Tanya naira pada raka

“Kaka juga belum tau ra,kita tunggu kabar selanjutnya aja ya”

Di lain tempat para dokter sedang berusaha menyelamatkan nita yang keadaan nya semakin memburuk.

Pukul 03.00 dini hari WIB Nita menghembuskan nafas terakhir nya meninggalkan kedua anaknya didunia ini sendirian.)