Dari Wacana Menjadi Kenyataan: Tersesat di Akhir Cerita

Wacana 1 kata tapi bisa bikin emosi dikit. Istilah wacana dalam pertemanan pasti sudah tidak asing lagi di kalangan kita para remaja, itu yang sering aku dan teman-temanku rasakan. Beberapa kali merencanakan untuk pergi ke suatu tempat tetapi jarang untuk bisa terealisasi. Tetapi pada hari itu di hari Jumat aku dan teman-teman akhirnya bisa merealisasikan agenda kita. Ya setelah beberapa wacana yang sering kita lewati akhirnya kita bisa pergi untuk merealisasikan rencana untuk bepergian ke luar kota meskipun hanya ke Yogyakarta. Pernah ga sih kalian ngerencanain sesuatu tanpa ada rencana dari jauh-jauh hari tapi langsung terlaksanakan, sedangkan rencana yang udah dibuat dari jauh-jauh hari malah cuma jadi wacana aja tanpa terlaksana?? Ya mungkin itu yang aku sama teman-temanku rasain pada saat itu. Okayy disini aku bakal cerita sedikit pengalamanku bareng teman-temanku yaa.

Sebelumnya kenalin dulu siapa sii teman-temanku inii, kita ini bisa dibilang temenan dari sd mungkin bisa dibilang teman lama? Kita ini satu sd tapi mulai saling dekat sejak kelas 6. Pertemananku ini terdiri dari 7 orang termasuk aku. Kita udah sering buat main bareng tapi ke tempat yang dekat-dekat aja. Cuma mau ngasih tau aja kita temenan ini kaya udah ngerasain susah seneng bareng-bareng bahkan aku udah menganggap mereka kaya saudara sendiri.

Pada hari Jumat tepatnya tanggal 29 September 2023 untuk pukul berapanya aku lupa karena ini udah lumayan lama, tiba-tiba sekali temanku mengajak untuk pergi ke Jogja untuk menemui temanku yang satu lagi kebetulan dia sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta. Akhirnya setelah berdiskusi dan meminta izin kepada orang tua kita, kita 5 orang pergi ke Jogja untuk menemui teman kita yang sedang di Jogja. Temanku yang satu tidak bisa ikut karena saat itu dia sedang di Surabaya. Kenapa ini bisa menjadi salah satu cerita mengesankan bagi akuu dan tidak pernah terlupakan karena di akhir cerita bakal ada sedikit plottwist.

Karena bisa dibilang ini pertama kalinya aku ke Jogja naik motor sendiri aku belum mengetahui gimana brutalnya orang Jogja naik motor, ada yang naik trotoar ada yang saat lampu sudah merah mereka masih jalan ada yang melewati pembatas marka jalan bisa dibilang agak barbar sedikit yang naik kendaraan. Oh iya aku juga sempat tertinggal rombongan teman-temanku karena teman-temanku juga pada ikut-ikutan naik trotoar, sedangkan aku masih belum berani untuk melakukan hal itu. Yang mana akhirnya aku tertinggal rombongan. Kami berangkat pada pukul 12.30 kami berangkat dari Magelang menuju Kota Yogyakarta kita tiba di tujuan kira-kira pukul 15.00. Akhirnya setelah sampai Jogja aku bertemu lagi dengan teman-temanku dan kita langsung menuju ke kostan temanku. Saat di Jogja kita tidak banyak mengunjungi tempat-tempat karena waktu yang bisa dibilang terbatas.

Setelah sampai ke kostan temanku, kita salat ashar terlebih dahulu lalu mencari tempat makan setelah makan kita mampir ke tempat foto untuk foto box terlebih dahulu sebelum pulang. Tempat foto box ini ada di dalam Plaza Ambarrukmo Jogja. Makanan yang kita makan enak-enak bisa dicoba lagi, kalau pergi ke Jogja. Setelah foto kita langsung pulang karena waktu udah menunjukkan pukul 20.30.

Saat perjalanan pulang kita sempat kesasar yang seharusnya kita ambil jalan ke Ring Road ini malah ambil jalan ke arah Kaliurang. Saat kita sadar kesasar ini udah agak jauh dari jalan kita salah ambil belokan, dan aku juga sempat terpisah dengan temanku yang satu lagi karena dia naik motornya cepat banget alias ngebut. Setelah kita putar balik dan menemukan jalan yang benar kita bertemu dengan teman kita yang tadi sudah duluan kita bertemu di depan Klenteng Muntilan dan mereka berdua malah asyik nonton pertunjukan barongsai karena kebetulan waktu itu lagi ada pertunjukan barongsai. Jadi di sini itu posisinya kita bawa 3 motor dan yang kesasar ini ada 3 orang 2 motor dan 1 motor lagi berisi 2 orang. Setelah bertemu dengan temanku, akhirnya kita mengantar dia pulang ke rumahnya yang bertempat di Tegalrejo. Saat mengantar temanku yang tinggal di Tegalrejo aku memilih untuk lewat Jalan Blabak-Candimulyo bukan Jalan Canguk. Saat melewati jalan yang gelap tidak seterang lewat Jalan Canguk agak merinding karena benar-benar gelap hanya ada pencahayaan dari kendaraan aja dan sebenarnya lebih takut kalo ada begal aja sii. Akhirnya aku tiba di rumah sekitar pukul ±22.00.

Semoga teman-teman semua tidak mengalami hal kaya aku yaitu kesasar waktu mau pulang padahal waktunya sudah sedikit malam dari waktu jam malam yang diberikan oleh orang tua kita. Pengalaman ini mengajarkanku tentang pentingnya persiapan saat bepergian, termasuk mengetahui rute yang jelas. Meski sempat kesasar, momen ini tetap menjadi kenangan tak terlupakan bersama teman-teman. Makasih udah mau baca tulisan ga jelas ini. Mungkin itu aja pengalamanku dan teman-temanku apabila ada salah dan kata-kata yang tidak nyambung mohon dimaafkan dan dimengerti karenanya saya tidak jago membuat tulisan atau karangan.