Dari Si Penjelajah Rasa

Aku bukan pencari akhir, tapi penikmat perjalanan.
Setiap langit yang biru, setiap percakapan singkat, dan setiap aroma di senja hari — selalu menyisakan suatu cerita.
Aku hidup bukan hanya untuk menjawab “kenapa”, tapi untuk merasakan “apa yang tersisa setelahnya”.
Kadang diam bukan berarti tak peduli, tapi karena sedang memeluk kenangan yang lewat tanpa suara.
Aku tertawa, bukan karena semua baik-baik saja, tapi karena tahu luka pun bisa jadi pelajaran yang indah.
Aku suka menaruh perasaan ke dalam hal-hal kecil:
kata-kata, suasana, bahkan aroma yang datang tiba-tiba lalu hilang begitu saja.
Maybe that’s how I keep memories — not in photo albums, but in feelings that stay quietly.
Aku si penjelajah rasa —
menyusuri jalan hidup bukan hanya dengan logika, tapi dengan hati yang selalu belajar membaca makna.

1 Like