Dari Jiwajawi ke Watu Kodok: Cerita Healing Kelas XII

Liburan atau healing adalah saat di mana seseorang atau kelompok memiliki waktu untuk bersantai dan menikmati waktu luang. Liburan memberikan kesempatan bagi seseorang untuk keluar dari rutinitas sehari-hari dan menjelajahi hal-hal baru. Bagi sebagian orang, liburan menjadi kebutuhan untuk mengurangi stres akibat pekerjaan atau belajar, sementara bagi yang lain, liburan adalah peluang untuk mengeksplorasi tempat baru dan menambah pengalaman. Kegiatan seperti study tour di sekolah adalah salah satu bentuk liburan yang paling dinanti oleh siswa. Study tour biasanya dilakukan di luar sekolah, di tempat yang berbeda, seperti museum, taman nasional, atau kota bahkan pulau lain. Namun, beberapa waktu terakhir, kegiatan study tour menjadi kontroversial setelah serangkaian insiden kecelakaan yang melibatkan rombongan pelajar.

Kasus kecelakaan yang menimpa siswa SMK Lingga Buana Depok, misalnya, mendorong Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf Macan, untuk meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melarang sementara kegiatan ini. Padahal, bagi siswa, study tour bukan hanya sarana belajar di luar kelas, tetapi juga momen untuk bersenang-senang bersama teman-teman. Ketika kegiatan ini ditiadakan, banyak siswa yang merasa kecewa, termasuk kami, siswa kelas XII. Sebagai alternatif, guru dan siswa sepakat mengganti kegiatan study tour dengan sesi pemotretan yearbook sekaligus rekreasi. Aktivitas ini sepenuhnya diorganisasi oleh siswa, dengan guru berperan sebagai pengawas. Untuk melibatkan orang tua, sekolah meminta persetujuan melalui surat izin. Setelah seluruh surat izin terkumpul, mayoritas orang tua dan siswa menyetujui rencana ini. Dengan demikian, kegiatan pun dirancang, dimulai dari sesi foto angkatan di sekolah, hingga sesi foto kelas di lokasi yang telah disepakati bersama.

Setiap kelas diberikan kebebasan untuk memilih tema dan lokasi foto. Kelas kami, XII MIPA 2, memilih tema cottagecore, yaitu gaya yang mengusung nuansa pedesaan yang sederhana dan alami. Untuk lokasi, teman-teman mengajukan beberapa tempat, seperti restoran, museum, dan pantai. Setelah melalui voting, kami memutuskan untuk mengadakan pemotretan di Jiwajawi Jogja dan melanjutkan perjalanan ke Pantai Watu Kodok di Gunungkidul. Anggaran kegiatan ini berasal dari uang kas kelas dan iuran tambahan dari masing-masing siswa. Semua persiapan, mulai dari transportasi hingga konsumsi, diatur oleh panitia kecil yang dibentuk dari perwakilan kelas. Hari yang dinanti pun tiba, yaitu Minggu, 10 Desember 2023.

Pagi-pagi, kami berkumpul di sekolah dengan semangat yang membara meski cuaca sempat mendung. Sekitar pukul 08.00, bus berangkat menuju Jiwajawi, yang terletak di kawasan Bangunjiwo, Bantul. Perjalanan memakan waktu sekitar dua jam. Hujan sempat mengguyur di tengah perjalanan, tetapi ketika kami tiba, cuaca kembali cerah. Jiwajawi menawarkan suasana tengah hutan yang tenang, dengan pepohonan rindang, bangunan tradisional, dan taman yang indah. Tempat ini sangat cocok untuk tema cottagecore yang kami pilih. Pemotretan berlangsung seru, dengan berbagai gaya dan pose yang mencerminkan keakraban kami. Selesai sesi foto, kami beristirahat sambil menikmati makan siang bersama.

Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Watu Kodok, sebuah pantai berpasir putih yang terletak di Gunungkidul. Pantai ini terkenal dengan pemandangannya yang indah dan suasana yang tenang, jauh dari keramaian. Sesampainya di sana, kami langsung terpesona oleh keindahan pantai. Beberapa teman memilih bermain air di tepi pantai, sementara yang lain sibuk berfoto dengan latar belakang ombak. Kebetulan, perjalanan ini juga menjadi momen penyegaran setelah kami selesai melaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAS). Rasanya, semua beban pikiran seolah larut bersama deburan ombak. Kami menghabiskan waktu di pantai hingga sore hari sebelum akhirnya kembali ke Magelang. Meski lelah, kami merasa sangat puas karena perjalanan ini bukan hanya tentang foto yearbook, tetapi juga tentang kebersamaan yang sulit dilupakan.

Dari perjalanan ini, kami menyadari bahwa liburan, atau yang kini sering disebut healing, adalah hal yang penting dalam hidup. Healing bisa menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang ingin melepaskan stres, tetapi juga bisa menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan dengan teman dan keluarga. Sebagai siswa, kami tentu memiliki rutinitas yang padat dengan tugas dan ujian. Meluangkan waktu untuk beristirahat dan menikmati suasana baru menjadi cara kami mengisi ulang energi. Harapan saya, teman-teman semua juga bisa menemukan waktu untuk healing, meskipun hanya sebentar. Liburan tak harus mewah, yang penting adalah bagaimana kita mengisinya dengan aktivitas yang menyenangkan dan bermakna. Perjalanan dari Jiwajawi ke Watu Kodok ini adalah cerita healing sederhana kami, tetapi penuh kenangan. Semoga momen-momen seperti ini dapat terus menjadi bagian dari perjalanan hidup kita.