Halo teman-teman, mungkin dari banyak dari teman-teman yang mengambil program studi kebidaan merupakan cita-cita yang ingin dicapai dari dulu. Hal tersebut sangat berbeda sekali dengan alasan saya yang masuk ke program studi atau jurusan kebidanan yang bukan cita-cita pada awalnya. Lalu bagaimana saya bisa masuk dan bertahan?
Cerita ini berawal dari saya masih bersekolah di SMA kelas 12, pada waktu itu nilai raport saya lolos untuk mengikuti SNMPTN tahun 2019. Waktu itu setelah dinyatakan bisa mendaftar SNMPTN, jujur sangat senang sekali dan mulai dari satu itu rasa bingung mulai muncul untuk masuk ke kampus mana dan mengambil program studi apa. Bukan hanya saya saja yang masih bingung untuk menentukan ingin masuk ke mana, teman-teman kelas saya juga banyak masih bingung. Sebelum mengisi nama kampus dan program studi, saya terlebih dahulu konsultasi kepada bapak saya karena takut memberatkan orang tua saya nantinya. Sampai bapak saya mensetujui untuk memilih kampus mana. Akhirnya saya mencoba untuk mendaftar di kampus negeri yang ada di daerah Solo dan pilihan satunya di Purwokerto dan mencoba mengambil program studi ilmu hukum. Alasan saya mengambil ilmu hukum karena saya suka dengan pelajaran PKN yanag dimana banyak menjelaskan mengenai hukum yang berlaku di Indonesia. Samapai akhirnya waktu pengumuman tiba, saya tidak sabar untuk membuka pengumuman dan akhirnya saya tidak lolos dari dua kampus pilihan saya. Perasaan saya sangat sedih dan terpukul hingga menangis, saya merasa putus asa dan merasa gagal akan segalanya.
Setelah kejadian tersebut saya merasa tidak ingin melanjutkan untuk kuliah dan ingin memilih untuk bekerja saja, tetapi orang tua saya terutama bapak saya tidak memperbolehkan menginginkan anak-anaknya untuk menajadi seorang yang memiliki pendidikan yang lebih dari pada kedua orang tuanya. Lalu bapak saya meminta saran ke pada kakak ipar saya untuk mencarikan kampus untuk saya. Kakak ipar saya memberitahu dan menjelaskan kampus yang ada didaerahnya dan lalu menyarankan untuk mencoba mendaftar di kampusnya yang dulu. Jujur saya masih bingung akan mengambil program studi apa dan takut jika tidak diterima lagi yang merupakan kampus dengan program studi kesehatan , karena saya berasal dari jurusan IPS di SMA dulu. Tanpa berpikir panjang saya mencoba mendaftar dengan memilih Kebidanan, dan Alhamdulillah bisa diterima walapun masih banyak pikiran yang menghantui. Seiring berjalannya waktu, dan pengalaman yang saya hadapi membuat saya sedikit tersadar pentingnya menjadi seorang bidan. Apalagi karena ada salah satu saudara saya yang mengalami sebuah penyakit yang mengganggu kehamilannya hingga terjadi kematian ibu dan bayinya. Hal tersebut menjadi salah satu alasan saya masih bertahan dan tujuan saya mengambil kebidanan agar tidak lagi terjadi kematian ibu dan bayi, lalu saya ingin sekali lebih banyak membantu di lingkungan saya mengenai kesehatan ibu, bayi, remaja, hingga lansia. Mungkin alasan saya masuk ke kebidanan sangat terlamabat, tapi saya yakin tidak ada kata terlamabat untuk belajar dan menuntut ilmu.
Harapan saya kedepanya, semoga ilmu yang saya dapatkan dan dipelajari nantinya bisa menolong banyak orang, tidak ada lagi ibu dan anak yang kehilangan nyawa, masalah kesehatan di masayarakat dapat teratasi. Mungkin dari awal menjadi seorang tenaga kesehatan khususnya bidan, tidak ada di pikiran saya, banyak ketakutan yang menimpa saya dan kekhawatiran mengenai masa depan saya nantiya. Tetapi orang tua dan orang-orang yang ada disekitar saya selalu memberikan saya dukungan dan selalu meyakinkan saya untuk tetap bertahan dengan apa yang sedang saya jalani.
1 Like