Dampak penyebaran covid-19 varian omicron bagi kehidupan ekonomi

Sejak pandemic Covid-19 menyerang dunia pada perkembangannya Indonesia saat ini sudah memeasuki eranew normalbegitupun sejumlah negara lain di dunia, namun penerapan era new normal pada kenyataannya kondisi belum stabil, masih belum jelasnya akapn berakhir era pandemi pun masih terasa hal ini dikarenakan telah didekteksi munculnya varian baru dari covid-19 yang bernama Omicron yang disebut sebagai virus varian baru pada amsa gelombang ketiga. Omicron adalah huruf ke-15 dalam alphabet Yunani Omicron dalam Bahasa Yunani artinya “O kecil”. WHO menggunakan alfabet Yunani secara berurutan untuk menamai virus corona. Hal ini dilakukan untuk memudahkan setiap orang dalam membahas varian-varian virus corona. Omicron adalah varian baru virus corona. Virus ini pertama kali terdeteksi di Afrika. Varian ini disebut-sebut sangat cepat dalam menularkan virus. Awalnya varian Omicron ditemukan pada 24 November 2021. Karena varian Omicron sangat mudah menyebar, kini beberapa negara sudah membatasi penerbangan dari Afrika. Kasus Covid-19 meningkat tajam karena kehadiran virus covid Omicron ini. Varian baru Covid-19. Omicron disebut dapat menimbulkan sejumlah resiko bagi perekonomian global. Meski demikian, dampaknya tidak akan sebesar saat kemunculan varian delta. Melihat dampak yang ditimbulkan dari varian omicron ini kemungkinan minim karena kemunculannya bukanlah di negara dengan perekonomian besar. Varian Omicron pertama kali ditemukan di delapan negara Afrika Selatan, dimana kontribusi negara-negara itu terdapat perekonomian global sangat kecil. Lain halnya apabila varian Omicron ini ditemukan di negara dengan perekonomian terbesar di dunia seperti Cina dan Amerika Serikat. Dampaknya akan sangat bisa dirasakan oleh negara-negara lain seperti yang terjadi pada saat Covid-19 pertama kali di temukan di China. Negara-negara di dunia saat ini sudah lebih antisipasi karena sudah pernah mengahadapi Covid-19 sebelumnya. Dampak penyebaran Covid-19 varian omicron bisa menimbulkan infeksi perekoniam Indonesia. Bahkan, berpotensi lebih parah dari varian delta. Saat ini delta menyebar,perekonomian Indonesia yang semula bisa tumbuh 7,07 persen pada kuarta II jadi turun 3,51 persen pada kuarta III 2021. Omicron sudah sampai di Malaysia dan sangat mudah masuk ke dalam negeri melalui Pulau Sumatera yang mempunyai banyak pintu masuk. Kemudian dampak infeksi ekonomi bisa lebih parah jika sudah masuk ke Pulau Jawa. Covid-19 Varian Omicron bisa menahan momentum pemulihan ekonomi Indonesia. Selama setaun ini ekonomi Indonesia ditunjang oleh aktivitas ekspor. Bila Omicron meluas, rantai pasok berkemungkinan bakal terhambat karena ada pengetatan di berbagai negara. Bisa-bisa ekspor terhenti dan kontribusinya ke ekonomi Indonesia berkurang, misalnya dari sisi ekspor selama ini diandalkan di 2021 untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Takutnya ekspor ini menjadi tertunda karena logistic ternganggu karena imbar dari Covid Varian Omicron. Aktivitas ekonomi juga akan kembali dibatasi bila Omicron benar-benar masuk ke Indonesia. Implikasinya adalah kesejahteraan masyarakat yang bisa berimbas terhadap penurunan aktivitas ekonomi. Hal ini dapat dikhawatirkan jika ada pembatasan social kalua benar-benar masuk ke Indoensia. Kalau iya konsumsi rumah tangga bisa melemah dan belanja tertekan. Belum lagi banyak hal yang menaikkan biaya hidup misalnya ada rencana pencabutan subsidi listrik, belum lagi ada tekanan harga pangan. Sektor pariwisata juga terkena imbasnya dari pandemic ini. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya aktivitas turis untuk berkunjung ke lokasi wisata dengan peraturan kurang dari 100 prsen, belum juga dipersyaratkan terbatasnya jam kunjung, penunjukkan bukti vaksin menjadi rangkaian tersendiri dalam aktivitas pariwisata di era new normal. Sektor pariwisata menjadi yang paling berdampak dari Covid-19 ini. Banyak pebisnis dibidang pariwisata yang harus kehilangan keuntungan dari merosotnya jumlah turis untuk berkunjung sehingga ada pengusaha yang terpaksa harus guling tikar karena banyak hotel,restoran yang mereka jual, imbasnya para penguasaha tidak mampu membayar gaji pegawai sehingga tidak sedikit pegawai yang dirumahkan, inilah yang memunculkan sakit ditenggah masyarakat apabila tidak disikapi dengan bijak. Dalam menyikapi ini tentunya kita tidak boleh sebatas berpangku tangan saja, namun harus tetap meluncurkan semangat sehingga dapat kembali Berjaya sehingga akan membantu peningkatan perekonomian warga.