Dampak Game Online bagi Remaja dan Anak Dibawah Umur

Video game atau game online akhir-akhir ini menjadi salah satu hal yang sangat disenangi dan diminati mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang dewasa. Terlebih, anak cenderung menyukai hal yang menyenangkan salah satunya yaitu video game atau game online. Hal itu membuat anak-anak sering kali menghabiskan banyak waktu buat bermain game, bahkan sampai kecanduan.

Sebenarnya, boleh saja bila membiarkan anak sesekali bermain game untuk mengisi waktu. Namun, hal ini mampu memicu beberapa dampak yang tidak baik bila dilakukan terlalu sering.

Permainan Kekerasan

Menurut pakar psikologi Douglas Yahudi dan Craig Anderson (2009 dalam Ananda, 2015), menunjukkan bahwa ada kemungkinan kekerasan dalam game online memungkinkan memiliki efek lebih kuat menimbulkan agresi terhadap anak dibandingkan dengan pengaruh media terdahulu.

Menurut Anderson, Gentle, dan Buckley (2007 dalam Keken & Benni, 2011), menuturkan bahwa perilaku agresif yang muncul dapat bersifat verbal, fisik atau kekerasan, dan relasi.

Agresi Verbal

Agresif verbal adalah agresif berbentuk perkataan yang menyakitkan secara verbal seperti cacian - cacian atau kata-kata kotor akibat isi yang ada di dalam permainan.

Agresi Fisik

Kemudian agresif fisik atau kekerasan adalah jenis perilaku agresif yang paling banyak terjadi setelah pemain bermain game. Sedangkan agresif secara relasi adalah kerusakan hubungan atau relasi sosial berupa perasaan ditolak dari lingkungan, persahabatan, atau pelibatan pada kelompok tertentu.

Sifat Gim

Sifat dari game itu sendiri adalah sebagai penghibur, tetapi jika terlalu berlebihan menjadikan anak bertingkah laku agresif seperti menjadi pemarah, senang memberontak, berkata kasar jika dinasehati atau bahkan bisa memukul (Ananda, 2015).

Hasil penelitian Yang (2005 dalam Winsen, 2012) pada siswa yang mengalami kecanduan internet di Korea menunjukkan bahwa siswa dengan kecanduan internet akan mudah dipengaruhi oleh perasaan, emosional, kurang stabil, imajinatif, tenggelam dalam pikiran, mandiri, bereksperimen, dan lebih memilih keputusannya sendiri (Cao & Su, 2006 dalam Winsen, 2012).

Akibat Gim

Nyatanya, terdapat beberapa akibat yg bisa timbul akibat anak-anak acapkali bermain game, termasuk akibat kesehatan fisik serta kesehatan mental. kebiasaan menghabiskan saat bermain game bisa membuat anak mengalami kecanduan yang ditandai dengan merasa gelisah dan mudah marah jika tidak diijinkan bermain, susah berhenti main game, tidak peduli dengan orang sekitar, hingga timbul tanda-tanda penyakit, seperti sakit kepala atau mata lelah.

Dampak Fisik

Ada beberapa dampak secara fisik yang disebabkan bermain game terlalu sering. Seperti kesehatan mata anak terganggu karena terlalu sering menatap layar handphone sehingga membuat mata lelah, saraf mata mengalami kerusakan dan mata anak menjadi minus.

Duduk terlalu lama saat bermain game juga dapt menurunkan kemampuan motorik anak karena kurang banyak bergerak, selain itu dapat menyebabkan nyeri sendi bila duduk dalam posisi membungkuk dan tiduran.

Dampak Psikologi

Selain secara fisik terdapat dampak secara psikologis, contohnya anak menjadi lebih agresif dan mudah marah, dikarenakan sering bertemu atau mendengar pemain yang menyebutkan kata-kata kotor anak sering kali mengikuti dan menjadi terbiasa menucapkan kata yang tidak baik tersebut.

Juga selain itu game online dapat menyebabkan turunnya tingkat konsentrasi anak, semakin sering bermain game dapat mengubah struktur dendrit sel-sel di dalam otaknya sehingga mengakibatkan turunnya tingkat konsentrasi anak.

Juga game online dapat membuat anak lebih sering menyendiri, bukan hanya kemampuan anak dalam berkomunikasi berkurang juga kemampuan anak dalam bersosialisasi akan berkurang. Dalam berkomunikasi tidak hanya mampu untuk mendengarkan dan memberikan respon pada lawan bicara tetapi juga harus dapat membaca respond dan ekspresi dari lawan bicara, karena anak terlalu sering bermain game dan kurang komunikasi maka kemampuan ini sering kali tidak dapat dilakukan anak.

Gim Bagi Anak-Anak dan Remaja

Menurut saya sebenarnya game online yang dimainkan oleh anak-anak dan remaja sangat cocok sebagai media hiburan dan mengisi waktu luang serta media bermain, tetapi semua hal yang dilakukan secara berlebihan tentu saja tidak baik.

Terkadang anak yang bermain game dapat menjadi kebiasaan bila terlalu sering dilakukan apalagi tidak diawasi oleh orang tua. Maka dari itu pengawasan orang tua sangat penting sehingga anak tidak kecanduan dalam bermain game online, tak hanya itu orang tua dapat mengawasi anak dalam bermain game apakah dia meniru kebiasaan buruk yang dilakukan oleh player atau pemain lain di dalam game online tersebut.

Selain itu, terhadap anak yang mengalami ketergantungan pada game online dapat dilakukan penanganan internet ialah pemain menjaga waktu bermain dengan singkat tetapi sering dan menerapkan jadwal untuk bermain internet termasuk game dengan ini akan memberikan perasaan pemain berada dalam kontrol.

Dengan demikian pemain juga dapat melakukan aktivitas lain selain bermain game online. Dukungan kehidupan sosial pemain di kehidupan sehari-hari sangat berpengaruh untuk penanganan ketergantungan internet (Young, 1999 dalam Winsen 2012) yang di kutip dari laman https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/440-dampak-negatif-game-online-bagi-anak.

Peran Orang Tua

Peran orang tua dalam mengawasi perilaku dan perkembangan anak sangat penting sehingga tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan pada anak saat bermain game online. Banyak hal yang dapat mengalikan perhatian anak selain bermain game online seperti mengajak anak mengobrol tentang topik yang membuat anak tertarik, mengajak anak bermain diluar ruangan atau jalan jalan keliling kawasan rumah, dan juga mengajak anak untuk pergi liburan ke tempat wisata terdekat sehingga perhatian anak tidak terfokus pada game online.

Hal ini juga dapat membuat pola pikir anak tentang dunia luar dan tentang diri sendiri menjadi lebih baik seperti anak lebih memikirkan tentang masa depan dan lebih memperhatikan perilakunya saat ini akan berpengaruh apa untuk kedepannya.

Referensi

  • Oktasella N. R. E. (2019, Juli 30). Buletin.k-pin.org. Retrieved from Dampak Negatif Game Online Bagi Anak : https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/440-dampak-negatif-game-online-bagi-anak.
  • Riandini D. O. (2021, Desember 21). Kumparan.com. Retrieved from Dampak Game Online Terhadap Perilaku Anak : https://kumparan.com/deva-okta-riandini/dampak-game-online-terhadap-perilaku-anak-1x9XiBKjLmk/full.
  • dr. Handayani V. V. (2021, Februari 25). Halodoc.com. Retrieved from Anak-Anak Sering Main Game? Hati-hati 7 Dampak Ini : https://www.halodoc.com/artikel/anak-anak-sering-main-game-hati-hati-7-dampak-ini.
  • Sari Renita (2021, September 13). Kominfo.bengkulukota.go.id. Retrieved from Dampak Game Online Bagi Anak-Anak dan Remaja : https://kominfo.bengkulukota.go.id/dampak-game-online-bagi-anak-anak-dan-remaja/.