Pendidikan anak usia dini merupakan hal yang sangat penting, sebab anak usia dini adalah generasi penerus masa depan. Di tangan merekalah ditentukan tegaknya suatu bangsa, eksisnya suatu agama, dan kehormatan sebuah keluarga. Pendidikan anak harus dipersiapkan, direncanakan, dan diberikan secara baik dan benar serta optimal sesuai dengan irama pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga akan lahir generasi yang beriman, bertakwa, cerdas, terampil, berbudi luhur, dan berakhlak mulia serta berguna bagi keluarga, bangsa, dan negara.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah dan jasa-jasa pahlawannya yang berjuang hanya untuk bangsa tercinta ini,” kata Ir. Soekarno. Sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepantasnya kita dapat memanfaatkan dan menghargai apa yang telah diperjuangkan oleh R.A. Kartini dengan sebaik-baiknya. Salah satunya dengan menjunjung tinggi hak-hak kaum wanita serta menjadikan wanita sebagai subjek dan bukan hanya sebagai objek. Sudah saatnya “Kartini masa kini” mencatatkan dirinya sebagai pelaku emansipasi yang mampu mengambil peran demi terciptanya bangsa Indonesia yang lebih baik dan bermartabat tanpa harus menghilangkan hakikat dan kodratnya sebagai seorang wanita. “Habis gelap terbitlah terang” semoga cita-cita dan spirit Kartini selalu terpendam dalam hati seluruh masyarakat Indonesia dan senantiasa menjadi penerang dalam memajukan apa yang telah beliau perjuangkan sebelumnya.
Sebagai seorang wanita dalam kehidupan sehari-hari, memainkan peran sebagai anggota keluarga, ibu rumah tangga, istri, dan pendidik anak. Kaum wanita memiliki peran yang sangat penting bagi anak, sebab secara empiris, ibu adalah orang yang paling dekat dengan anak, khususnya pada awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Masa awal pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sangat penting sebagai dasar kelangsungan kehidupan selanjutnya. Hurlock berpendapat bahwa masa kanak-kanak, khususnya lima tahun pertama, merupakan masa krisis bagi seorang anak yang akan berpengaruh pada proses perkembangan selanjutnya. Hurlock menujukkan empat pembuktian yang menjelaskan dasar awal anak sangat penting. Pertama, hasil belajar dan pengalaman awal mempunyai peran dominan dalam perkembangan dan bertambahnya usia anak, serta bimbingan awal yang baik akan menjadi fondasi atau rel yang baik bagi anak sehingga kecil kemungkinan kelak anak akan beralih ke rel yang salah. Kedua, dasar awal dapat berkembang menjadi kebiasaan. Ketiga, pola sikap dan perilaku yang dibentuk pada awal kehidupan anak cenderung bertahan. Keempat, perubahan cepat yang bijaksana oleh orang-orang yang dekat dengan anak akan membuat anak mau bekerja sama dalam mengadakan perubahan.
Pada usia lima tahun, seorang anak sangat membutuhkan kedekatan dengan ibunya. Namun, pada saat ini, banyak ibu yang menjadi tulang punggung keluarga sebagai penopang kebutuhan keluarga, selain mengurus dan mengasuh anak-anak mereka. Hal itu menegaskan bahwa kaum ibu tidak hanya berperan mengurus rumah tangga semata. Mereka juga ikut membantu perekonomian keluarga. Kasih sayang ibu menjadikan anak-anak mereka dapat mencapai cita-cita mereka. Peran ibu merupakan salah satu penentu keberhasilan seorang anak dalam kehidupannya.
Pada masa kini, emansipasi wanita sering dijadikan alasan bagi seorang ibu untuk meninggalkan peran mengurus rumah tangga. Mereka terlena dengan kepuasan yang mereka anggap sebagai emansipasi di luar batas. Akibatnya, anak lebih dekat dengan pengasuh yang sehari-hari mengurus mereka, dan ibu pun dianggap orang lain. Karier yang mereka anggap sebagai aktualisasi diri menjadikan peran seorang ibu harus luput dari anak mereka. Bimbingan serta arahan seorang ibu yang tidak didapat anak menjadikan anak jauh dari kasih sayang. Sehingga tidak jarang saat ini, banyak anak mengabaikan perkataan orangtua. Salah satu faktornya adalah hilangnya kedekatan orangtua, terutama ibu.
Perhatian ibu akan menjadikan anak dapat berkembang di dalam kehidupan sosial dengan baik. Peran yang sangat vital dimiliki seorang ibu dalam keluarganya. Bagaimana jika peran tersebut hilang? di samping sebagai wanita karier yang memang menuntutnya bekerja, peran ibu mengurus anak jangan terabaikan. Sesibuk apa pun, ibu harus tetap memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya demi perkembangan yang optimal.
Pengaruh emansipasi wanita terhadap peran ibu dalam pendidikan anak usia dini menunjukkan bahwa wanita memainkan peran yang sangat penting sebagai pendidik pertama bagi anak-anak mereka. Meskipun emansipasi wanita membawa banyak keuntungan, salah pengertian tentang kesetaraan gender dapat mengurangi peran ibu dalam mendidik anak. Masa kanak-kanak, khususnya lima tahun pertama, adalah masa kritis dalam perkembangan anak. Pada periode ini, anak membutuhkan kedekatan dan bimbingan dari ibu. Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk menyeimbangkan antara peran mereka dalam karir dan tanggung jawab mereka sebagai ibu untuk memastikan perkembangan optimal anak-anak mereka.