Dampak AI Terhadap Mahasiswa dalam Mencapai Tujuan Akademis

Kecerdasan Buatan (AI) telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan tinggi. AI memiliki potensi untuk memberikan dampak signifikan pada mahasiswa dalam berbagai cara, mulai dari cara mereka belajar hingga cara mereka berinteraksi dengan institusi pendidikan.

1696328517374

Tujuan dari kecerdasan buatan adalah untuk meniru proses berpikir manusia, termasuk pemecahan masalah, pengambilan keputusan, pembelajaran berbasis pengalaman, dan prediksi situasi. Saat ini, berbagai kelompok menggunakan chatbot yang didukung AI, seperti ChatGPT dan Bard, sebagai mitra percakapan, asisten pengkodean, pencari resep, pembantu tugas sekolah, dan alat pengujian basis data. Chatbot AI ini digunakan untuk berbagai fungsi, termasuk pengujian basis data, bantuan pengkodean, dan penemuan resep. Meningkatnya penerapan AI di berbagai industri merupakan bukti dari potensinya.

Saat ini, perkembangan teknologi di dunia semakin maju, dengan dihadirkan nya inovasi – inovasi yang semakin memudahkan kegitan manusia. Namun, perkembangan teknologi itu tidak terlepas dari hal negatif yang berdampak buruk bagi manusia. Apalagi saat ini banyak mahasiswa yang menggunakan website atau aplikasi AI tertentu, sebagai jalan pintas untuk mengerjakan tugas maupun skripsi. Untuk itu sebisa mungkin mengurangi hal hal negatif tersebut yang di mulai dari diri kita sendiri.

Dampak negatif AI terhadap Mahasiswa

AI membuat mahasiswa menjadi lamban dan kurang berminat untuk belajar, sehingga mengakibatkan hilangnya keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Kurangnya keterampilan ini mungkin menghalangi negara tersebut untuk mengembangkan sumber daya manusianya semaksimal mungkin dan mempersulit negara tersebut untuk bersaing dengan negara-negara industri, terutama di kalangan generasi muda. Pada tahun 2045, Indonesia diharapkan menjadi “Indonesia Emas” yang mayoritas penduduknya merupakan generasi produktif. Generasi produktif belum siap bersaing dan berjuang, sehingga kegagalan mencapai tujuan tersebut
dapat berakibat pada jatuhnya sumber daya manusia jika bom waktu AI tidak dijinakkan. Jika tidak ditangani sekarang, Indonesia mungkin berada di ambang kehancuran sumber daya manusia karena kurangnya inovasi dan kemampuan berpikir kritis.

• Ketergantungan berlebihan pada AI
Ada risiko bahwa mahasiswa menjadi terlalu bergantung pada AI untuk belajar, sehingga mereka kehilangan kemampuan untuk berpikir mandiri.
• Kehilangan pekerjaanAI dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi beberapa staf pengajar dan
administrasi di institusi pendidikan.
• Masalah privasiPenggunaan AI dapat menimbulkan masalah privasi, terutama jika data pribadi mahasiswa digunakan tanpa persetujuan mereka

Dampak positif AI terhadap mahasiswa

Kecerdasan Buatan mempunyai implikasi baik dan buruk bagi pendidikan. AI dapat membantu
dalam mencari referensi untuk mendukung tugas sekolah atau perkuliahan, berpartisipasi dalam diskusi untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya, dan menawarkan umpan balik terhadap pekerjaan siswa sehingga siswa dapat mengidentifikasi area di mana pekerjaan mereka perlu ditingkatkan. Selain itu, anggota staf akademik seperti dosen dan instruktur dapat menggunakan AI untuk membantu mereka memajukan bidang pendidikan. AI dapat membantu instruktur dan dosen dalam menilai bakat setiap siswa dan menemukan bidang pengetahuan yang berbeda. Guru dan dosen kemudian dapat menyesuaikan bantuan
akademik mereka dengan kebutuhan masing-masing siswa dengan cara ini.

Kualitas sumber daya manusia Indonesia akan meningkat seiring dengan peningkatan pendidikan. Di masa terbuka, memiliki sumber daya manusia yang berkualitas akan membantu
sumber daya manusia Indonesia bersaing dengan bangsa lain. Sumber daya manusia yang baik dapat bersaing sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Sumber daya manusia yang lebih baik akan membuat penduduknya lebih disukai dan memperoleh pekerjaan yang menguntungkan di dunia kerja. Secara keseluruhan, tingkat kekayaan yang tinggi akan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga akan mempercepat roda perekonomian dan meningkatkan potensi perekonomian bangsa.

• Personalisasi pembelajaran
AI dapat membantu personalisasi pembelajaran dengan menyesuaikan materi dan metode pembelajaran dengan kebutuhan dan gaya belajar individual setiap mahasiswa. Hal ini dapat membantu meningkatkan hasil belajar dan membuat pembelajaran lebih menarik bagi mahasiswa.
• Meningkatkan aksesibilitas
AI dapat membantu meningkatkan aksesibilitas pendidikan bagi mahasiswa penyandang disabilitas. Misalnya, AI dapat digunakan untuk menghasilkan teks dari video atau audio, yang dapat membantu mahasiswa tunarungu atau tuna rungu untuk mengikuti perkuliahan.
• Otomatisasi tugas
AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang dan memakan waktu, seperti grading dan penelitian, sehingga mahasiswa dapat fokus pada tugas yang lebih penting.
• Memperkuat keterampilan
AI dapat membantu mahasiswa memperkuat keterampilan penting seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi. Hal ini dapat membantu mereka lebih siap untuk memasuki dunia kerja setelah lulus.

Kesimpulan

AI memiliki potensi untuk memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa, namun ada juga beberapa potensi dampak negatif yang perlu dipertimbangkan. Institusi pendidikan perlu mengembangkan strategi yang tepat untuk memanfaatkan AI secara maksimal sambil meminimalkan dampak negatifnya.