Cita-cita SC Pemira Untidar Langsung Kandas

Pelaksanaan Pemira tahun berapa sih yang santai dan damai? Pelaksanaan pemira dari tahun ke tahun, periode ke periode, ada ada aja permasalahannya. Sempat wajar karena memang ajangnya berkompetisi merebutkan kursi-kursi petinggi organiasasi kemahasiswaan. Masakahnya, semakin hari masalah yang dihadapi semakin ada ada saja dan kompleks.
Tentu saja Universitas Tidar tidak ketinggalan dalam semarak pemilihan raya. Spesial masalah di tahun ini adalah sampai akhir pendaftaran yang ditetapkan oleh Badan Pemira khususnya KPRU, tidak ada satupun mahasiswa yang mecalonkan diri menjadi ketua BEM KM Universitas Tidar.
Politik kampus sangat mengerikan ternyata. Saking banyaknya diserbu intervensi dari bebrbagai pihak, KPRU membuat pernyataan menolak intervensi dalam akun instagramnya. Permintaan dari pihak eksternal yang meminta mundur timeline pun ditolak mentah karena tidak sesuai dengan konstitusi dan UU yang berlaku.
Tak lama setelahnya, KPRU menytakan mundur. Tatapi, KPRF dari 4 Fakultas tidak tinggal diam, mereka mendukung KPRU. DPM KM selalu SC (steering committee) juga mendampingi KPRU.
“sebenarnya di pemira tahun ini juga ada tandangan yaitu timeline nya lebih cepat dari tahun kemarin, namun harapan saya dari timeline yang lebih cepat ini pelaksanaanya tetap baik, efektif, dan efisien.” Demikian harapan dari Gilang selaku SC Badan Pemira 2023.

Meskipun pelaksanaan pemira yang kacau balau ini bukan kesalahan Badan Pemira, namun tetap saja cita -cita dari SC Pemira tersebut kandas begitu saja. Sejak Badan Pemira menutup waktu pendaftaran paslon, pernyataan pengunduran diri, dukungan dari berbagai fakultas dan DPM KM, hingga pelaksanaan pemira, perjalanan pemira tidak baik-baik saja.