Cerpen "Sahabat Yang Baik"

Sahabat Yang Baik

Zara dan Yara dikenal sebagai sahabat baik di kelasnya. Mereka sudah berteman sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menenggah Pertama (SMP). Memiliki rumah yang berdekatan membuat mereka selalu bermain bersama. Tak jarang mereka juga berangkat dan pulang sekolah bersama, dengan ditemani sepeda mereka masing-masing. Canda dan tawa juga mengiringi setiap perjalanan mereka.

Perbedaan sifat dan karakter yang mereka miliki tidak menghalangi kedekatan mereka. Seperti Zara yang terkenal sebagai siswi pendiam terhadap orang baru namun ramah. Sedangkan Yara terkenal dengan siswi yang banyak berbicara dengan orang dan ramah.

Suatu hari saat pulang sekolah, Zara dan Yara tenggah asik mengobrol menuju ke parkiran sekolah hendak mengambil sepeda mereka yang terparkir di belakang kelas-kelas. Namun karena ramai, akhirnya mereka menunggu hingga parkiran tersebut lumayan sepi, agar tidak terlalu kesulitan saat hendak mengeluarkan sepeda. Lalu mereka pun menggiring sepeda masing-masing hingga didepan pintu gerbang sekolah.

Sesampainya mereka didepan pintu gerbang, akhirnya mereka memutuskan menumpangi sepeda tersebut untuk membawa mereka ke rumah masing-masing. Saat mereka telah menumpanginya untuk dikayuh, sepeda yang ditumpangi Zara tidak dapat bergerak maju.

“Mengapa sepedaku tidak dapat berjalan ya?” Tanya Zara pada dirinya sendiri sambil berusaha mencari penyebab sepeda Zara menjadi seperti itu.

“Ada apa Zara? Menggapa kamu berhenti?” Tanya Yara yang sama bingungnya dengan Zara.

“Aku tidak mengerti, namun sepedaku tidak dapat berjalan saat dikayuh.” Bingung Zara sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

Akhirnya Yara yang juga bingung itu membantu mencari tau mengapa sepeda Zara tidak dapat melaju. Setelah dilihat, rupanya sepeda milik Zara rantai nya terlepas, dan menyebabkan sepeda Zara tidak dapat melaju saat dikayuh.

“Ya Allah Zara, ini sepeda kamu rantainya lepas, makannya tidak bisa melaju saat dikayuh.” Tunjuk Yara pada bagian rantai sepeda milik Zara.

“Ahh iya rantainya lepas ternyata. Bagaimana ini Yara? Aku tidak bisa membetulkannya.” Ujar Yara dengan nada lesu. Ia sedih karena sepeda miliknya tenggah rusak dan ia pun tak bisa membetulkan bahkan tak mengerti perihal bengkel sepeda seperti itu.

Karena tak tega melihat wajah sedih temannya dan juga keadaan sekolah yang sudah lumayan sepi, Yara pun memutuskan untuk berinisiatif membantu membetulkan rantai sepeda milik Yara. Yara memang tak begitu pandai, namun dengan berbekalkan ilmu yang telah ia pelajari dan ia lihat dari Ayahnya yang sering membetulkan sepeda miliknya, ia pun akan mencobanya.

“Ya sudah Za, biar aku coba bantu membetulkan rantai sepedamu. Sebelum ku betulkin, ayo kita menepi di bawah pohon besar itu.” Tujuknya pada sebuah pohon besar yang terletak didekat gerbang sekolah, karena cuaca yang memang sedang terik membuat mereka engan terkena panas dan berkeringat.

Setelah menepi, Yara langsung memposisikan sepeda Zara untuk di standarkan. Ia pun mencoba untuk menarik rantai supaya terpasang. Lima belas menit berlalu, akhirnya Yara pun berhasil membetulkan sepeda milik Zara.

“Zar, coba deh sepedanya kamu kayuh, sudah bisa belum?” Perintah Yara kepada temannya, Zara. Zara pun mencoba apa yang diperintahkan oleh Yara, dan benar saja sepeda milik Zara sudah bisa dikayuh lagi. Zara pun senang akhirnya sepedanya sudah bisa dipergunakan untuknya pulang.

Zara yang sudah dibantu oleh temannya itu, tak lupa untuk mengucapkan terimakasih, karena Yara telah membantunya. “Yara terimakasih banyak yah, berkat bantuan mu ini, sepdaku sudah bisa ku gunakan kembali. Sekali lagi terimakasih ya.” Ucapnya kepada Yara.

Yara yang memang senang membantu teman nya itu dengan senyum yang merekah seraya berkata “Sama-sama Zara, kamu kan sahabat aku, dan tugas kita sebagai sahabat itu untuk saling membatu satu sama lain bukan? Yasudah kalau begitu, sekarang berhubung sepeda kamu sudah beres, kita pulang yuk.” Ajak Yara, karena mengingat mereka sudah lama berada di lingkungan sekolah semenjak membetulkan sepeda milik Zara.

“Iya, terimakasih sekali lagi” Jawabnya sambil tersenyum dan memeluk erat sahabatnya itu. “Ya sudah yuk, kita pulang. Pasti Ayah dan Bunda sudah menungguku dirumah.” Pikirnya, karena memang Zara adalah anak yang sangat dijaga oleh kedua orang tuanya, bahkan iya juga sangat jarang dibolehkan bermain keluar rumah bersama temannya oleh orang tuanya.

“Ya sudah, yuk.” Final Yara, sambil menaiki sepeda miliknya sendiri. Akhirnya merekapun pulang bersama menuju ke rumah masing-masing.

Tema : Tolong Menolong
Judul : Teman Yang Baik
Tokoh : 1. Yara : Protagonis (Baik, suka menolong
sesama)
2. Zara : Protagonis (Baik)
Alur : Alur maju
Latar Tempat : Sekolah, pinggir lapangan, bawah pohon.
Sudut Pandang : Orang ketiga
Amanat : Hendaknya kita sesama manusia untuk
saling tolong menolong seperti yang telah
dilakukan Yara terhadap sahabatnya Zara