Cerita Tentang Klausa: Objek Kajian Kalimat dan Pembangun Kalimat

Klausa merupakan satuan sintaktis yang berada di atas satuan frasa dan di bawah satuan kalimat, berupa runtutan kata-kata berkonstruksi predikatif (Chaer, 2007 ). Klausa digunakan untuk merujuk pada deretan kata yang paling tidak memiliki subjek dan predikat,tetapi belum memiliki intonasi atau tanda baca tertentu(Alwi, 2010). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa klausa merupakan salah satu satuan bahasa yang terdiri dari beberapa kata, sekurang-kurangnya terdiri dari sebuah subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat.

Klausa merupakan salah satu bagian yang menjadi objek kajian sintaksis. Dalam kajian sintaksis, klausa merupakan bagian yang menyusun terbentuknya suatu kalimat. Klausa terbentuk dengan pola minimal berupa subjek dan predikat. Unsur lain yang muncul dalam klausa bersifat alternatif atau pilihan, kecuali pada predikat transitif yang memerlukan objek langsung. Contohnya pada katamakan, minum, menendang, dan sebagainya.

Klausa memiliki ciri-ciri, seperti:

  • Hanya memiliki satu predikat
  • Memiliki pola serupa kalimat, pembedanya yakni pada ada/tidaknya intonasi akhir. Klausa tidak memiliki intonasi akhir
  • Klausa merupakan salah satu penyusun kalimat.

Klausa dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembagian klausa dapat dilakukan berdasarkan beberapa hal. Misalnya berdasarkan distribusinya, klausa dibagi menjadi klausa bebas dan terikat. Klausa bebas berarti klausa yang dapat berdiri sendiri dan jika diberi intonasi akan menjadi sebuah kalimat. Sedangkan, kalusa terikat berarti klausa yang tidak dapat berdiri sendiri dan bila diberi intonasi akan menjadi kalimat yang tidak sempurna.

Selain berdasarkan distribusinya,pembagian klausa juga dapat dilakukan berdasarkan unsur yang menjadi predikat. Berdasarkan unsur yang menjadi predikat, klausa dibedakan menjadi klausa verbal, klausa nominal, klausa adjektival, dan klausa preposisional. Klausa verbal berarti klausa yang predikatnya berupa kata kerja, klausa nominal yaitu klausa yang predikatnya berupa kata benda. Kemudian, klausa adjektival yakni klausa yang predikatnya berupa kata sifat, serta klausa preposisional berarti klausa yang predikatnya berupa kata depan.

Intinya, klausa terdiri dari sekurang-kurangnya subjek dan predikat serta berpotensi menjadi sebuah kalimat. Klausa menjadi salah satu objek kajian sintaksis karena klausa merupakan salah satu unsur pembentuk kalimat. Karakteristik klausa yakni hanya memiliki satu predikat, polanya serupa kalimat, dan klausa merupakan salah satu pembentuk kalimat. Beberapa jenis pembagian klausa antara lain klausa bebas, klausa terikat, klausa klausa verbal, klausa nominal, klausa adjektival, dan klausa preposisional.

Daftar Pustaka

Alwi, Hasan, Dkk. (2010). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Chaer, Abdul. (2007). Linguistik Umum . Jakarta: Rineka Cipta

2 Likes