Cerita Masuk Administrasi Negara

Perjalanan saya bisa masuk jurusan administrasi negara berawal dari tahun 2020, saya bercita-cita untuk bekerja di kantor BUMN dan menjadi seorang pengusaha di bidang kuliner. Awalnya saya ingin menjadi Psikolog seperti ayah saya, namun harapan itu tidak terjadi karena saya gagal untuk lolos di SBMPTN 2020 dan beberapa seleksi mandiri lainnya. Saya lulus di beberapa jurusan lain di Perguruan Tinggi Swasta. Namun, karena tidak berminat dengan jurusan tersebut, maka tidak saya ambil. Saya merasa sedih dan berpikir untuk menyerah menggapai cita-cita saya. Namun, setelah saya pikir untuk apa sedih berkepanjangan, akhirnya saya mencoba bangkit dari kesedihan saya. Saya memutuskan untuk Gap Year dan mengikuti bimbingan belajar di Jogja. Awalnya saya merasa sedih karena harus meninggalkan kota tempat saya di besarkan dan teman-teman saya. Akhirnya, saya berangkat ke Jogja. Saat SMA, saya duduk di jurusan MIPA, namun dikarenakan kebanyakan jurusan Psikologi berada di rumpun soshum, maka dari itu saya memutuskan untuk lintas jurusan dan memilih soshum.
Ketika bimbingan belajar di Jogja saya cukup menikmati dengan belajar sambal berpariwisata, karena Jogja merupakan kota pendidikan yang memiliki banyak pariwisatanya. Ketika H-2 bulan pendaftaran SBMPTN 2021, saya memutuskan untuk memilih Psikologi UB dan Ilmu Administrasi Negara UB. Namun, Allah memiliki rencana lain, saya tidak lolos di kedua jurusan tersebut. Disaat teman-teman seperjuangan saya banyak yang lolos SBMPTN 2021, saya sempat berpikir kenapa saya tidak lolos. Saya merasa sangat sedih dan terpuruk. Saya tidak ingin mengalami kejadian yang sama seperti tahun lalu, maka saya bangkit untuk kedua kalinya. Saya mengikuti seleksi mandiri di beberapa Perguruan Tinggi Negeri, seperti UB, Undip, Unair, UGM, dan UNS. Saya memilih jurusan pilihan pertama Psikologi dan pilihan kedua Ilmu Administrasi Negara. Berbeda dengan pendaftaran seleksi mandiri UNS, saya memilih Administrasi Negara di pilihan pertama, di karenakan jurusan Psikologi UNS berada pada rumpun Saintek. Kemudian pilihan kedua yaitu Sastra Indonesia. Ketika pengumuman seleksi mandiri UB, Unair, dan UGM, Allah belum memberi rejeki untuk lolos. Harapan saya ada pada pengumuman seleksi mandiri UNS dan Undip. Saat malam pengumuman seleksi mandiri UNS, saya sangat berharap lolos, karena saya juga berharap dapat berkuliah di Solo, agar dapat dekat dengan nenek saya. Teman-teman saya juga sangat bersemangat untuk melihat pengumuman. Dan dengan banyak rasa bersyukur, saya lolos pada pilihan pertama yaitu Administrasi Negara.