Cerita Anak Serigala Alpa

IMG_20221205_110454

Pada zaman dahulu disebuah hutan hiduplah sekawanan serigala yang dipimpin oleh seekor serigala Alpa bernama Alex, kawanannya memanggilnya Boz. Dia terpilih menjadi pemimpin karena ia adalah serigala yang kuat dan juga baik. Kawanannya terdiri dari 3 ekor serigala yang lebih muda yaitu Rio (serigala abu-abu), Ray (serigala putih), dan Felix (serigala coklat). Hari ini adalah hari terakhir mereka berencana mencari makan untuk mempersiapkan diri menghadapi musim dingin. Mereka berencana berangkat mencari makan setelah hujan reda.

“Sepertinya hujan sudah reda, ayo kita berangkat !” perintah Alex.
“Baik Boz !!!” ucap Rio, Rian dan Felix secara bersamaan.
“Boz kemana kita akan mencari makan kali ini?” tanya Felix.
“Emmm…, kurasa lebih baik kita mencari didekat jurang” jawab Alex.
“Haaa, Boz yakin?” tanya Felix terkejut.
“Bukankah berbahaya jika kita mencarinya disana” ucap Rio.
“Benar Boz apalagi setelah hujan begini, pasti jalannya licin” tambah Ray.
“Jangan khawatir kita hanya perlu berhati-hati, dan juga disana sepertinya akan banyak hewan yang mudah kita buru karena hujan tadi” jawab Alex.
“Baik Boz !!!” jawab Rio, Rian, dan Felix secara bersamaan.

Mereka akhirnya berangkat dengan hati-hati karena setelah hujan jalanan sedikit licin. Tak lama kemudian mereka sampai didekat jurang, dan benar saja banyak hewan yang berteduh, terluka karena hujan, dan mati karena terjatuh.

“Wah…, Boz memang benar banyak makanan disini!” seru Felix gembira.
“Wah…, benar banyak makanan yang bisa kita dapat disini” ucap Ray terkejut.
“Kan…, benar apa yang kukatakan” jawab Alex dengan percaya diri.
“Tapi sepertinya sedikit berbahaya bagi kita untuk menelusuri jurang ini” ucap Rio khawatir.
“Jangan takut, biar aku yang turun kebawah kalian cari disekitar sini saja” ucap Alex.
" Baik Boz, berhati-hatilah" kata Ray.

Alex pun turun kejurang dengan hati-hati, dan ia menemukan banyak hewan yang bisa dijadikan makanan. Saat ia sedang menyelusuri jurang Alex melihat seekor beruang. Ternyata beruang itu sedang mengintai seekor hewan dan itu membuat Alex tertarik. Alex pun mencoba untuk lebih dekat agar dapat melihat hewan apa itu, akan tetapi tetap menjaga jarak dari beruang.

" Emmm… apa yang dilihat beruang itu" gumam Alex.

Alex pun terkejut, ternyata beruang itu sedang mengintai seekor anak harimau. Alex pun berfikir untuk merebut hewan malang yang diintai beruang itu. Dengan tiba-tiba Alex menyerang beruang itu. Alex pun memberi sinyal kepada kawanannya agar membantu dia melawan beruang itu.

“Auuu…” teriak Alex guna memanggil kawanannya.
“Auuu…” jawab ke-3 kawanannya.

Dengan sigap kawanannya langsung turun kebawah dan mereka terkejut melihat Alex tengah bertarung melawan seekor beruang. Mereka pun bergegas ikut mengalahkan beruang itu.

“Cras…Cras…Cras…” suara cakaran Alex dan kawanannya yang mengenai beruang itu.
“Argh…” raung beruang itu.

Beruang itu terus menyerang mereka. Disitulah terjadi pertarungan yang sengit. Tak lama kemudian beruang itu pun pergi karena terluka cukup parah.

“Hufff…” hela Alex dan kawanannya yang kelelahan.
" Boz, kenapa kamu bertarung dengan beruang itu?" tanya Rio dengan terengah-engah.
" Aku melihat beruang itu mengintai seekor anak harimau" jawab Alex.

Kawannya pun terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Alex.

" Boz kau pasti bercanda? " tanya Ray masih tidak percaya.
" Aku tidak bercanda, ikuti aku akan kutunjukkan" jawab Alex.

Merekapun mengikuti Alex, betapa terkejutnya mereka melihat seekor anak harimau yang kesakitan dibawah pohon.

" Wah…, Boz ini adalah makanan yang sangat kita impikan" ucap Felix sangat senang.

Alex pun mendekati anak harimau itu. Ia berfikir untuk menggigit anak harimau itu sampai mati. Namun tiba-tiba dia merasa tidak bisa melakukannya, karena ia merasa kasian pada anak harimau itu.

" Boz apa yang kau tunggu, cepat gigit anak harimau itu " ucap Ray.
" Aku tidak bisa melakukannya" jawab Alex dengan lirih.
" Apa, kenapa Boz?" tanya Felix.

Alex tetap terdiam menatap anak harimau itu.

" Kalau begitu biar aku saja yang menggigitnya " kata Rio.

 Rio pun mendekati anak harimau itu dan mencoba menggigitnya.

“Jangan!!!” teriak Alex.
“Kita tidak boleh membunuh” kata Alex.
“Tapi kenapa Boz, bukankah kau bertarung untuk mendapatkan nya?” tanya Felix.
“Yaa… tapi kita tidak bisa membunuhnya” jawab Alex
“Karena dia mengingatkan ku akan masalahku dan juga bukankah dia terlihat manis” gumam Alex.

Mendengar itu, mereka pun terdiam dan mengikuti apa perkataan Alex. Karena mereka tau masa lalu Alex yang kehilangan orang tuanya saat hujan, dimana orang tua Alex melindungi nya dari longsor saat berteduh. Karena orang tuanya tertimbun tanah menyebabkan Alex sedih dan benar-benar kesusahan.

“Cepat bawa makan yang telah kalian kumpulkan!!” perintah Alex.
“Baik Boz” kata Felix, yang ternyata sudah mengumpulkan banyak makanan dan siap membawanya kesarang.
“Baik Boz, tapi aku dan Ray akan tetap disini untuk mengumpulkan makanan lagi” jawab Rio.
“Baiklah berhati-hatilah” jawab Alex.

Felix dan alex pun pergi meninggalkan Rio dan Ray, kembali ke sarang dengan membawakan anak harimau itu dan makanan yang dikumpulkan Felix. Setibanya di sarang, Alex pergi mencari daun-daunan untuk mengobati anak harimau itu.

“Aku akan pergi mencari daun-daunan untuk mengobati nya, jaga dia dan jangan memakannya” kata Alex pada Felik
" Baik Boz " jawab Felik
Saat Alex pergi anak harimau itu bangun. Dengan cepat Felix memberinya air dan juga sepotong daging.

“Miau…” ucap anak harimau itu.
“Pfff…hahaha” Felix pun tertawa, karena suara anak harimau itu yang mirip kucing.

Karena tawa Felik anak harimau itu jadi merasa takut. Dan hal itu tepat dilihat Alex yang baru kembali dari mencari daun-daunan untuk mengobati anak harimau itu.

“Apa yang kau lakukan, kenapa anak harimau itu terlihat ketakutan?” tanya Alex menatap tajam pada Felik.
" Emmm … Aku tidak melakukan apa pun" jawab Felik sedikit ketakutan.
“Emmm baiklah… sekarang bantu aku mengobati anak harimau itu!!!” perintah Alex.
" Baik Boz" jawab Felix.
“Jangan takut aku hanya akan mengobati lukamu” kata Alex pada anak harimau itu.
“Miau…” kata anak harimau.

Hal itu yang membuat Alex terkejut karena anak harimau itu sangat manis dan membuat Felik menahan tawanya. Setelah anak harimau itu diobati dia pun tertidur. Alex melihat anak harimau itu tidur dengan gemetaran. Alex pun mencoba mendekati anak harimau itu, dia pun mendekap anak harimau itu agar tidak gemetaran. Alex pun ikut tertidur begitu pula Felik. Saat mereka bangun mereka melihat setumpuk makanan didepan mereka. Ternyata tidak disadari mereka telah tertidur sampai sore.

" Boz kamu sudah bangun" tanya Ray.
“Emm yaa… baguss kalian mengumpulkan banyak makanan” jawab Alex setengah sadar dari bangun tidur.
“Ehem… sama-sama Boz” jawab Rio malu-malu.
“Maaf aku malah tertidur disaat terakhir begini” kata Alex merasa bersalah.
“Tak apa-apa Boz kami mengerti” jawab Ray.

Rio dan Ray merasa malu-malu mendengar pujian dari Alex. Karena merasa makanan yang dikumpulkan sudah cukup untuk melewati musim dingin, Alex pun menyuruh kawanannya untuk menutup pintu sarangnya dengan daun-daunan agar mereka tetep hangat. Mereka pun melewati musim dingin dengan baik dan jadi semakin menyenangkan karena ada anak harimau yang imut.

~TAMAT~