Cerita Anak " Sang Puteri Yang Menemukan Jati Diri "

Sang Puteri Yang Menemukan Jati Diri

image
Sumber : dongengceritarakyat.com

Di suatu pagi yang cerah , terdengar burung-burung berkicau dan tetesan embun yang membasahi bunga-bunga. Ada seorang puteri raja yang sedang menyusuri taman sambil membawa alat lukisnya. Dia menghentikan langkahnya sejenak menikmati udara pagi yang sangat sejuk. Sang puteri sangat serius saat melukis bunga matahari di depanya.

Milana, nama sang puteri tersebut. Dia senang sekali melukis dan menyusuri alam. Terkadang dia pergi secara diam-diam untuk keluar istana demi melihat keindahan alam di hutan. Milana adalah anak yang sangat menurut kepada kedua orang tuanya. Dia mempunyai paras yang cantik nan anggun namun memiliki sifat pendiam. Namun, milana terkadang merasa sedih mengingat bahwa dia adalah anak satu-satunya di keluarga.

Pada kecintaanya tentang melukis, dia sering melukis dengan tema bunga,hewan dan tumbuhan. Suatu hari milana ingin melukis di hutan. Dia secara diam-diam lari ke hutan dan membawa alat lukisnya. Namun tiba-tiba dia terkejut saat mendapati seekor kelinci melompat ke arahnya. Lalu Milana kesal karena dia sangat kaget, kemudian dia berkata kepada kelinci “ Hey kamu, menghalangi jalanku!”. Kelinci tersebut terdiam dan sedikit bergumam “ Salah siapa berlarian di tengah hutan”. Mendengar hal tersebut Milana sontak terkejut dan mematung, dia baru saja mendengar seekor kelinci berbicara.

Kelinci membalikkan badan dan ingin pergi dari pandangan sang puteri.
Milana yang terlihat masih melongo tiba-tiba menghentikan langkah sang kelinci. “ Tunggu, tunggu sebentar apakah kamu baru saja berbicara padaku?”. Kelinci mendengar hal tersebut sontak ikut terkejut “ Astaga, sebentar kamu mengerti ketika aku berbicara?”. “Iya , aku mengerti maksut perkataanmu” jawab Milana. Kemudian kelinci merasa heran “ Bagaimana bisa kamu mengerti maksut perkataanku?”. “ Aku juga tidak mengetahui hal itu, sungguh ini momen berharga bagiku”.

Selama Milana berpergian ke hutan dia sangat terkejut dan senang karena dia merasa telah menemuka teman baru, karena selama ini Milana merasa sangat sendirian tanpa teman bermain. Setelah kejadian itu Milana sering ke hutan untuk bertemu sang kelinci dan lama kelamaan mereka menjadi teman yang sangat dekat.

“ Kuki,kita mau kemana?” tanya Milana saat diajak pergi bersama sang kelinci. “Tetap ikuti saja langkahku, aku akan membawamu menemukan hal yang menakjubkan” jawab kuki. Setelah beberapa saat berjalan kemudian mereka sampai di sebuah tempat yang tertutup oleh dedaunan panjang sebuah pohon. Alangkah terkejutnya Milana ketika melihat ada hamparan bunga-bunga yang cantik serta kupu-kupu yang berterbangan indah di atas kelopak bunga-bunga. Milana sangat senang dan bahagia. “ Ini adalah taman rahasia, tidak seorangpun mengetahui tempat ini” ucap kuki. Milana tersenyum lebar mendengar hal tersebut, karena hanya dia manusia satu-satunya yang mengetahui hal tersebut.

Hari mulai petang dan Milana telah sampai di istana. Seperti biasa, Milana memiliki banyak cerita namun tidak seorangpun ada untuk berbagi cerita pada Milana. Kedua orang tuanya selalu sibuk dengan urusan istana, terkadang Milana ditinggal jauh ke luar kota istananya. Dari kecil Milana sudah terpenuhi kebutuhanya, namun dia tidak sepenuhnya menemukan kasih sayang oleh kedua orang tuanya. Hanya sendiri dan melakukan hal sesuka hati.

Hari ini Milana berencana untuk pergi ke hutan lagi dengan membawa sebuah lukisan yang ingin diberikan kepada kuki. Melewati setapak jalan sendirian sudah menjadi kebiasaan Milana. Saat ingin sampai di taman rahasia, tiba-tiba Milana mendengar teriakan. “Tolong… tolong aku, apakah ada seseorang disini?”. Sontak Milana terkejut namun dia takut akan menemui seseorang itu. Kemudian terlihat Kuki datang melompat-lompat ke arah Milana. “Hey, ada apa sepertinya aku mendengar ada orang meminta tolong” ucap kuki. “Iyaa kuki aku mendengarnya tetapi aku tidak tahu harus berbuat apa” jawab Milana.

Kuki melompat menghampiri arah suara tersebut berada dan Milana yang mengikuti di belakangnya. Seorang anak laki-laki sedang duduk dan kebingungan di bawah pohon. “ Hey, kalian bisakah membantuku?” ucap seorang anak laki-laki. “ Siapa kamu!, bagaimana bisa sampai kesini” ucap Milana. “ Mila, jangan berkata seperti itu” jawab Kuki. “ Maaf ,perkenalkan aku Juca , aku penduduk asli daerah seberang” ucap Juca.

Semenjak saat itu mereka saling berbincang dan akrab antara satu dengan yang lain. Suatu ketika mereka bertemu dan menghabiskan waktu untuk melukis dan menikmati indahnya taman rahasia. Milana mulai merasa bahwa dia sangat bersyukur menemukan teman-teman yang baik dan sayang terhadap Milana. Kuki dan Juca memberikan hal yang baru untuk Milana. Dari Kuki dan Juca, ia menemukan pengalaman yang luar biasa. Bahagia, sedih , marah dan kecewa mulai dirasakan oleh Milana . Milana mulai memiliki rasa saling memiliki, rasa sayang dan bertanggung jawab terdahap dirinya dan untuk orang lain.
Di pagi yang cerah seperti biasa, Milana hendak siap-siap untuk menemui Kuki dan Juca , namun tiba-tiba ayah Milana menghampiri dan mulai berbicara kepada Milana “ Mila mau kemana kamu hari ini , ayah mendengar bahwa kamu sering pergi ke hutan dan apa yang kamu lakukan sampai terus-menerus kesana” ucap ayah Milana. “ Aku hanya menemui teman -temanku ayah, aku hanya bermain dengan mereka” jawab Milana . “ Ayah sudah pernah bilang , jangan sesekali kamu keluar rumah sendirian, ayah tidak mau jika kamu sampai terpengaruh oleh dunia luar sana . Ayah peringatkan kamu untuk terakhir kali dan mulai sekarang jangan pernah pergi ke hutan itu lagi” ucap ayah Mila.

Sejak saat itu semua pintu keluar dijaga ketat dan Milana tampak murung dan sangat sedih , ia tidak bisa bertemu lagi dengan Kuki dan Juca. Di dalam kamarnya dia hanya termenung , melukis saja dia tidak bisa fokus. Sama seperti Milana , Kuki dan Juca merasakan kerinduan akan hadirnya Milana , mereka bingung mengapa Milana sudah tidak pernah datang. “ Hey, Kuki dimana Milana sebenarnya apa sebaiknya kita cari dia” ucap Juca. “ Apakah kita harus menemuinya di istana” jawan Kuki. “ Baik ,ayo kita segera kesana”.
Sesampainya di istana mereka di hadang oleh prajurit istana dan akhirnya terjadi kegaduhan di luar . Beruntung Milana mendengar kegaduhan tersebut ketika ingin mencoba lari . Lalu Milana menghampiri mereka. “ Milana tolong kami , biarkan kami menemuimu” ucap Juca. “ Prajurit biarkan mereka menemuiku sebentar saja” jawab Milana. Ayah Milana tiba-tiba datang dan memarahi Juca dan Kuki. “ Mau apa kalian datang kesini , jangan pernah lagi berteman dengan Milana” ucap ayah Milana. “ Ayah! Cukup , aku sudah cukup bersabar dengan kelakukan ayah kepadaku . Milana tidak pernah minta apapun dari ayah , Milana hanya butuh seorang ayah yang bisa menjadi teman buat Milana . Milana hanya butuh kasih sayang dari seorang ayah, Milana ingin dimanja oleh ayahnya sendiri. Tapi itu semua tidak pernah terjadi pada Milana, namun semenjak Milana bertemu mereka, Milana bahagia , Milana bisa menggungkapkan semua perasaan dan semua ekspresi Milana dengan leluasa. Mereka teman Milana satu-satunya . Jadi tolong ayah , jangan salahkan mereka” ucap Milana.
Ayah Milana tampak meneteskan air mata dan memeluk Milana. Ayah Milana tampak menyesal dengan perbuatanya . Ayah Milana meminta maaf kepada Milana dan kedua temanya. Akhirnya Milana bisa kembali berteman dengan Kuki dan Juca untuk selamanya.

TAMAT