Cerita Anak "FIA DAN MILO SI KUCING YANG LUCU"

Green Orange and Yellow Illustrated Create Your Own Animal Story Book (1)

Pada suatu hari Fia sedang bermain dengan teman-temannya yang bernama Hani, Watik, dan Nani. Mereka sedang bermain masak-masakan dihalaman rumah Nani. Mereka sangat riang gembira bermain masak-masakan. Disaat mereka sedang asik bermain, Watik berkata “ coba lihat awan itu.’’ Nani langsung menjawab “ wah… gelap sekali langit itu, kayaknya hari ini akan turun hujan yang sangat deras. ’’ Hani dengan panik langsung berkata “ Fia,Watik ayo kita pulang biar tidak kehujanan ! ’’ “ Alah… janganlah hujan aku masih ingin bermain’’ ucap Fia, “ gagapa Fia besok kita main masak-masakan lagi ’’ jawab Hani untuk menenagkan Fia. “ Kita pulang dulu ya Nani, dada… ” ucap Watik. “ Fia,Watik,Hani hati-hati ya pulangnya ” kata Nani.

Di perjalanan menuju pulang kerumah. Tiba-tiba Fia mendengar bunyi didekat semak-semak, “Watik,Hani kamu mendengar sesuatu tidak ? ” tanya Fia. “ iya aku mendengar suara gemuruh langit ” jawab Hani dengan spontan. “ bukan… coba perhatikan lagi kamu mendengarnya tidak ? ” tanya Fia dengan penuh penasaran. Mereka bertiga pun memperhatikan suara tersebut dan merekapun kaget. “ eh iya, ada suara didekat semak-semak disebelah sana ” ucap Watik. Merekapun berlari mendatangi semak-semak tersebut. “ wah ada kucing, lucu sekali anak kucing ini ’’ kata Fia. Mereka menemukan anak kucing berwarna abu-abu dibelakang semak-semak. “ Hani coba lihat anak kucing itu,lucu sekali ’’ ucap Fia. Disaat Watik dan Fia memutar badannya ke belakang, Hani sudah tidak ada dibelakang mereka. Ternyata Hani sudah lari bersembunyi dibalik pohon manga. “ kamu kenapa Hani ? ’’ tanya Fia. “ aku tidak apa-apa! ” jawab Hani dengan ketakutan. “ kamu tidak tahu Fia? Hani kan takut kucing” sahut Watik dengan tertawa terbahak-bahak. “aku bukan takut kucing,tapi geli aja” jawab Hani penuh keyakinan. “ kenapa harus takut kucing Hani?” ucap Fia sembari mengambil ranting pohon yang berada didekatnya untuk menggiring anak kucing agar keluar dari semak-semak. “ayo cepat pulang! Ini udah mau hujan” ajak Hani kepada teman-temannya. “tapi kucing ini gimana kalua kehujanan ?” tanya Watik. “ tunggu sebentar” ucap Fia sambil membuat rumah untuk anak kucing dari daun dan ranting, agar anak kucing itu tidak kehujanan.

Mereka bertigapun melanjutkan perjalanan untuk pulang. “besok kita main lagi ya” ucap Hani dan Watik. Anak kucing itu mengikuti Fia sampai rumahnya dan Fia membawa anak kucing itu pulang kerumah. Sesampainya didepan rumah kakak Fia yang bernama Fio datang menghampiri Fia. “ apa yang sedang kamu bawa ?” tanya kak Fio. “aku menemukan anak kucing dibalik semak-semak, anak kucing ini sangat kedinginan. Apakah Fia boleh memelihara anak kucing ini kak?” tanya Fia sambal memohon. “jangan, lepaskan anak kucing itu. Nanti bapak sama ibunya mancarinya” jawab kak Fio. “tapi kak anak kucing ini kasiha, besok kalau sudah bertemu dengan ibunya Fia akan melepas anak kucing ini” ucap Fia sangat memohon kepada kakaknya. Lalu takt ama kemudian ibu datang karena mendengar suara Fia. “ boleh nak,asalkan anak kucing ini jangan dibawa masuk ke dalam rumah, karena kak Fio kan alergi sama bulu kucing, nanti bersin-bersin terus” kata ibu sambal menggoda kak Fio. “ asik… terimaksih ibu” ucap Fia dengan penuh rasa senang. Setelah itu Fia memandikan anak kucing dan memberinya makan serta tidak lupa membuatkan rumah untuk berteduh anak kucing.

Pada keesokan harinya anak kucing datang ke kamar Fia dan membangunkannya dengan suara “meaw…meaw…” lalu Fia terbangun dari tidurnya. Setelah itu Fia terdiam sejenak untuk memikirkan nama anak kucing itu, “bagaimana kalo aku memanggilmu Milo?” ucap Fia kepada anak kucing. Sepanjang hari Fia bermain dengan Milo, Milo selalu mengikuti kemanapun Fia pergi. Setelah pulang sekolah Fia mengajak teman-temannya untuk bermain bersama Milo anak kucing dirumahnya. Tetapi tiba-tiba Milo hilang tidak ada di tempat persinggahan. “Milo…Milo…” ucap Fia memanggil anak kucing. Milo datang bersama dengan kucing dewasa. “coba lihat Fia, kayaknya kucing besar itu ibunya Milo” ucap Watik penuh keyakinan. Hani yang takut dengan kucing langsung bersembunyi di balik badan Fia, dengan sifat watik yang jahil. Watik menakut-nakuti Hani. “ Watik jangan bawa anak kucing itu didekatku” ucap Hani dengan penuh ketakutan. Mereka pun menertawai Hani. “jadi setelah Milo bertemu dengan ibunya kamu akan melepaskanya ?” tanya Hani. “ biarkan anak kucing ibu Kembali bersama ibunya” sahut kak Fio. “ alah… tapi aku masih ingin memelihara kucing ini, bagaimana kalo Milo sama ibunya dirawat?” ucap Fia dengan memaksa. “boleh, tapi harus di jaga dan dirawat dengan baik ya” ucap kak Fio. “ asikk… terimaksih kakak” ucap Fia dengan riang gembira.

Setiap hari Fia bermain dengan Milo dan ibunya, lalu Fia memberi nama ibu kucing Mila. Setiap pulang sekolah teman-teman Fia selalu datang kerumah untuk bermain dengan Milo dan Mila.