Cerita Anak berjudul "Kecerdikan Seekor Semut"

Suatu hari di sebuah hutan ada seekor gajah yang sedang tertidur pulas, tiba-tiba seekor
anjing marah kepada gajah dan mengatakan bahwa tempat yang ia tiduri adalah rumah anjing tersebut. Gajah kebingungan dan tidak tau harus berbuat apa, karena kancil mengatakan bahwa tempat ini adalah rumahnya. Lalu datanglah seekor semut dan menghampiri mereka yang sedang berdebat.
“Hai anjing, mengapa kau memarahi gajah? apa salah dia?” tanya semut.
“Karena dia sudah menempati tempat tinggalku tanpa izin!” j a w a b anjing dengan wajah marah
“Lalu mengapa kamu tidur disini wahai gajah?” tanya semut.
“Kata kancil ini adalah rumahnya dan dia menawarkanku untuk istirahat disini karena semalam hujan deras” ucap gajah.
“Lalu dimana kancil sekarang?” tanya anjing dengan wajah marah.
“Aku tidak tahu kancil berada di mana, karena sejak aku bangun tadi kancil sudah tidak ada di sini” jawab gajah.
“Tenanglah anjing masalah seperti ini harus diselesaikan dengan kepala dingin” ucap semut dengan santai.
Setelah beberapa hari, akhirnya kancil dan semut bertemu di jalan.
“Hai kancil, kau darimana?” tanya semut.
“Hai semut, aku dari sungai, ada apa kau memanggilku?” jawab
kancil
“Aku hanya ingin memanggilmu saja kok, oh iya dimana rumahmu?” tanya semut
“Rumahku berada di seberang sungai deket gua, apakah kamu ingin berkunjung kerumahku?” tanya kancil.
“Tentu saja kancil.” jawab semut.
“Jika kamu ingin berkunjung kerumahku datanglah pada hari rabu sore saja iya semut.” jawab kancil
“Baiklah, besok aku akan datang ke rumahmu pada hari rabu sore.” Jawab semut.
“Kalau begitu aku pulang dulu semut” saut kancil.
Setelah bertemu kancil, semut menghampiri anjing di rumahnya.
Semut dan anjing sudah mempunyai rencana untuk menjebak kancil. Pada hari rabu sore, semut datang ke rumah kancil dan berpura-pura tidak mengetahui bahwa rumah tersebut adalah milik anjing.
“Hai semut, akhirnya kamu datang juga” sapa kancil dengan semangat.
“Iya kancil, aku selalu menepati janjiku, apakah aku boleh menginap di sini sampai hari minggu?” tanya semut kepada kancil yang penuh harap.
“kamu boleh menginap di sini tetapi hanya satu malam saja, tidak boleh lebih dari itu
semut” jawab kancil.
“Mengapa tidak boleh?” tanya semut.
“Karena aku akan pergi ke rumah gajah besok pagi” jawab kancil dengan tegang.
“Ayolah, hanya sampai hari minggu kancil!” jawab semut dengan muka memelas
Kancil berusaha mencari alasan yang lain agar semut tidak jadi menginap di rumah yang
diakuinya tersebut.
“Ooo…. aku juga lupa, bahwa ada janji dengan anjing besok pagi di sini” jawab kancil.
“Kebetulan sekali, besok juga aku ada janji dengannya, bagaimana jika besok kita bertemu di sini kancil?” sahut semut.
“Bagaimana kalau kita bertemu dirumahmu saja?” tanya kancil dengan wajah panik.
“Loh……kenapa? bukankah ini lebih mudah jika bertemu di rumahmu?” tanya
semut.“Mmmm…. Bagaimana yah, soalnya aku……” jawab kancil dengan gugup.
“Sudahlah kancil tidak usah beralasan lagi, besok kita bertemu di rumahmu!” jawab semut dengan semangat.
Keesokan harinya kancil tetap mencari alasan agar bisa keluar darirumah tersebut.
“Semut aku ada urusan mendadak, apakah boleh aku keluar sebentar?” tanya kancil dengan wajah panik.
“Tidak kancil, kau tidak boleh keluar dari rumah ini sebelum anjing datang” sahut
semut.“Tapi semut, aku ada urusan mendadak!” jawab kancil dengan nada tinggi.
“Bagaimana mungkin ada seorang tamu yang datang tetapi yang menyambutnya bukan tuan rumah itu sendiri melainkan tamu yang lain?” jawab semut dengan tegas.
“Tapi semut, aku….” Jawab kancil dengan ketakutan.
“Sudahlah, itu anjing sudah datang” jawab semut.
“Hai semut, hai kancil kalian mau minum apa?” tanya anjing dengan nada menyindir.
Semut menjawab pertanyaan anjing dengan pura pura tidak mengetahui bahwa itu rumah anjing bukan rumah kelinci.
“Loh kok anjing yang bertanya? Inikan rumah kancil, mengapa kamu yang bertanya kepada kita?”tanya semut kepada anjing.
“Eeee…. itu semut eee….” Jawab kancil dengan rasa panik.
“Kenapa kancil? Apakah kamu tetap tidak ingin mengakui dan tetap berbohong bahwa ini adalah rumahmu bukan rumah anjing?” tanya semut dengan nada yang tegas.
“Aku sudah tau sejak awal bahwa kamu berbohong kepada gajah, makanya aku menjebakmu di rumah ini” jawab semut.
“Maaf teman- teman aku sudah berbohong kepada kalian bahwa ini rumahku, aku sudah tidak mempunyai rumah karena rumahku tertimpa pohon besar”. jawab kancil dengan sedih
“Tetapi yang kau lakukan adalah kesalahan besar”. jawab semut dengan nada lirih.
“Sebenarnya aku malu, tetapi aku bingung harus tinggal dimana lagi semut? Dengan cara inilahaku bisa hidup dan beristirahat.”
“Tetapi cara yang kau lakukan salah dan merugikan diriku kancil” jawab anjing.
“Aku meminta maaf atas kesalahan yang aku berbuat, karena aku egois dan tidak memikirkan orang lain, sekali lgi aku minta maaf kepada kalian” jawab kancil
“Bagaimana anjing, apakah kau mau memafkan kancil? Dia sudah mengakui kesalahannya.” tanya semut kepada anjing.
“Baiklah aku akan memaafkanmu, jika bukan karena semut aku malas memaafkanmu kancil” jawab anjing
“Terimakasih anjing, kau sangat baik” jawab kancil.
“Masalah sudah selesai dan mari kita berteman agar bisa saling tolong-menolong” jawab semut
“Benarkah? aku malu sekali, setelah aku berbuat jahat kalian tetap bersikap baik kepadaku,
terimakasih anjing semut” jawab kancil.
“Iya sama-sama, karena seorang teman harus saling membantu” jawab semut dan anjing
Setelah beberapa bulan mereka berteman timbul beberapa masalah. Pada suatu hari
mereka merencanakan sebuah pesta di rumah anjing untuk menyambut musim buah, di sana
terdapat berbagai macam buah seperti manggis, apel, jeruk, mangga, anggur dan masihbanyak lagi jenis buah lainnya. Mereka mengadakan pesta dua malam di rumah anjing. Setelah larut malam, pesta pun usai dan mereka semua berencana menginap di rumah anjing yang besar
tersebut. Semua tidur nyenyak dengan perut kenyang. Tiba-tiba sang kancilterbangun dan lapar. Ia hanya memakan sedikit buah tadi dan akhirnya dia memakan semua buah hingga tak tersisa untuk dimakan pada acara pesta besok malam. Kancil takut semua temannya akan marah dan memusuhinya, lalu ia berpikir untuk berbohong agar dirinya aman.Keesokan harinya semua pun bangun ingin sarapan buah, mereka bingung karena semua buahnya habis dan tidak tersisa sedikitpun.
“Loh? kok buahnya sudah habis semua, tidak ada sedikitpun buah yang tersisa? tanya semut
“Padahal tadi malam kita semua tidur dan pintu rumah sudah ku tutup dengan rapat”sahut anjing
“Apa jangan jangan rumah ini kemalingan saat kita tidur?” tanya kancil dengan pura pura
“Tidak mungkin kancil, karena tadi malam sudah ku tutup pintu dengan rapat dan tidak
mungkin ada binatang lain yang masuk” jawab anjing
“Jika maling tidak mungkin masuk ke rumah ini, berarti ada di antara kita yang memakan
buah ini tanpa seizin kita anjing” jawab kancil
“Jangan asal menuduh kancil, kita semua juga baru bangun dan kita juga terkejut ketika
melihat buahnya sudah habis di makan binanatang lain.” jawab gajah
“Mungkin saja saat kita tidur ada di antara kita yang diam-diam memakan semua buah itu” jawab kancil
“Kita tidak boleh asal menuduh tanpa ada bukti yang kuat” jawab anjing
“Ooo aku tau apa mungkin kau gajah yang memakan semua buah itu? Badanmu kan paling besar di sini” tuduh kancil
“Hey kancil, jangan asal menuduhku mana mungkin aku berbuat seperti itu kancil, walaupun badanku gemuk dan besar bukan berarti aku melakukan hal yang seperti itu” jawab gajah dengan geram
“Benarkah? Kok aku tidak percaya gajah” saut kancil
“Sudah sudah jangan berdebat, lebih baik kita mencari makanan untuk pesta nanti malam” jawab semut.
Setelah mereka selesai mencari makanan semut merencanakan sebuah ide untuk menemukan siapa pelaku pencuri buah tadi malam dengan cara menata semua buah yang teman-temannya sukai yaitu gajah suka buah pisang, kancil suka mentimun dan anjing suka apel. Malam telah tiba dan pesta berjalan lancar seperti biasanya. Mereka bersenang-senang bertukar dan berbagi cerita sambil memakan buah.
Setelah selesai pesta mereka tidur dan semut melaksanakan rencananya untuk menjebak pencuri buah tersebut. Ia menata semua buah kesukaaan temannya lalu semut berpura-pura tidur.
Benar saja ada hewan yang mengendap-endap memakan buah yang habis ditatanya tadi.
“Hei ternyata kamu kancil yang melakukan perbuatan ini?” teriak semut yang mengagetkan gajah dan anjing yang sedang tertidur.
“Jadi sebenarnya kamu sendiri kancil yang memakan buah itu? setelah kamu menuduhku sebagai pencurinya? tega sekali kau teman”saut gajah dengan nada marah.
“Eeenggak kok temen-temen, ini tidak seperti apa yang kalian lihat kok, semut mungkin kau salah lihat tadi” jawab kancil mengelak
“Tidak kancil aku tidak mungkin salah karena aku tadi baru menata semua buah yang kalian suka dan baru hanya satu macam yang sudah habis dan itu buah mentimun, buah tersebut adalah buah kesukaanmu kancil dan tadi aku juga melihatmu sedang mengendap endap mengambil makanan dan memakananya hingga habis dan sekarang kamu tidak bisa berbohong lagi.” jawab semut dengan tegas
“Bukan aku semut, tolong percaya padaku” jawab kancil
“Kancil lebih baik kamu mengaku saja perbuatanmu daripada masalah lebih besar dan kamu dapat diusir dari hutan ini” jawab semut
“ Baiklah aku mengaku bahwa aku yang memakan buah tersebut, tetapi aku tidak berniat jahat, aku hanya sangat lapar sekali karena kecapean dan aku takut kalau aku memakan buah terlalu banyak kalian akan marah apalagi buah mentimun itu” jawab kancil
“Kita tidak akan marah kalau kamu bilang bahwa kamu lapar pasti kami izinkan, tetapi
tindakanmu ini tidak baik kancil kita semua teman harus saling jujur apalagi kamu menuduh gajah dan anjing yang tidak tahu apa-apa tindakan tersebut merupakan tindakan yang salah.” jawab semut
“Maaf teman-teman atas perbuatanku yang memakan buah ini dan menuduh kalian” jawab kancil memelas
“Tidak mau” jawab anjing
“Aku juga tidak mau memaafkan” jawab gajah
“Sudahlah teman kita maafkan saja kancil, kan dia sudah mengakui kesalahannya” jawab
semut
“Okedeh kita maafkan tetapi dengan satu syarat yaitu kamu janji tidak boleh mengulangi hal seperti tadi lagi” jawab gajah.
“Iya temen-temen aku tidak akan mengulangi kejadian seperti tadi lagi, maafkan aku.”jawab kancil
“Iya kita maafin dan tetap berteman” jawab semut
“Terimakasih semut, gajah, anjing kalian teman-temanku yang paling baik” jawab kancil