AKU INGIN SUKSES
Pada suatu hari ada seorang anak laki-laki bernama rudi dari salah satu Desa di pulau Sumatera sedang menimba ilmu di pulau Jawa. Sesampainya di pulau jawa dia bertemu dengan seorang bapak yang baik hati dan dia seorang pengusaha terkenal memiliki banyak usaha dan bisnis seperti perhotelan, perkebunan, bahkan tambang. Bapak tersebut bernama pak jamal, rudi termotivasi ingin belajar karena ingin sukses dan membahagiakan kedua orang tuanya.
Suatu hari tepatnya hari minggu, Rudi yang sudah disekolahkan kurang lebih satu bulan di salah satu sekolah negeri, dia tiba-tiba mengeluh dan berkata kepada pak jamal. Rudi berkata bahwa dia tidak mau lagi belajar di sekolah itu.
Pak Jamal pun kaget mendengar keluhan rudi. Padahal, sepengetahuan pak jamal, rudi itu adalah anak yang rajin dan ulet. Bahkan motivasinya untuk belajar itu adalah ingin membahagiakan kedua orang tuanya.
Pak jamal yang tadinya tengah asyik membaca buku, meletakkan buku itu di atas meja kemudian bertanya pada rudi.
Pak jamal: “Nak, apa yang menyebabkan dirimu sampai tidak mau lagi belajar di sekolah itu? bukankah dirimu yang saya kenal adalah anak yang rajin, ulet dan pantang menyerah,”
Rudi: “Begini ceritanya pak. Setiap saya sedang serius belajar, saya melihat sebagian murid tengah asyik bermain dan sebagiannya lagi asyik bercerita. Saya terganggu dan tidak fokus Pak,”
Setelah mendengar keluhan rudi dan tahu apa yang menjadi alasannya. Pak jamal pun sudah mengerti solusi untuk rudi, Dengan santai dan tenang, pak jamal pun kembali bertanya kepada rudi.
Pak Jamal: “Nak, sebenarnya apa yang menjadi tujuanmu jauh-jauh untuk belajar dan menimba ilmu di sini?”
Rudi: “Saya ingin pintar dan sukses seperti bapak. Saya terlahir dari keluarga yang susah tapi saya tidak mau menyusahkan orang tua saya. Ketika sukses nanti cita-cita saya adalah membahagiakan orang tua saya. Saya ingin merenovasi rumah, membelikan mobil dan memberangkatkan haji kedua orang tua saya,”
“Sungguh mulia cita-cita rudi”
Mendengar impian rudi tersebut, Pak jamal pun terenyuh dan terharu sembari meneteskan air mata. Sebab di benak hati pak jamal yang paling dalam berbisik, motivasi rudi tersebut tidak ada bedanya ketika pak jamal masih kecil dulu. Pak jamal adalah anak yatim piatu dan susah tapi ingin menjadi orang sukses.
Untuk memastikan impian rudi, pak jamal kembali mengulangi pertanyaan kepada rudi.
Pak Jamal: “Apakah benar itu yang menjadi impian dan tujuanmu hidup yang katanya kamu sungguh-sungguh ingin belajar,”
Rudi: “Iya pak, itulah impian saya,”
Pak jamal: “Kalau kamu ada impian ingin membahagiakan orang tua, kenapa seketika kamu ingin berhenti belajar. Bagaimana dengan impianmu itu nanti?”
Rudi pun menjelaskan, bahwa dia merasa terganggu dengan kondisi belajar dan teman-teman sekolah itu. Pak jamal yang sudah ada solusi untuk rudi pun berkata.
Pak jamal: “Kalau begitu besok saya berikan kamu tugas,”
Rudi dengan senang menerima tugas dari pak jamal.
Rudi: “Siap pak! Akan saya kerjakan tugas itu asalkan saya tidak terganggu lagi di saat belajar di sekolah,”
Pagi harinya, Rudi yang sudah siap berangkat ke sekolah dipanggil oleh pak
jamal.
Pak jamal: “Nak, seperti apa yang bapak sampaikan semalam, hari ini bapak kasih kamu tugas ya”. “Ambillah satu gelas kaca didapur dan bawalah kesekolah”.
Rudi pun mengambil gelas dan memasukkan gelas kedalam tasnya.
Rudi yang belum tau untuk apa gelas tersebut kemudian bertanya kepada pak jamal.
Rudi: “pak klk boleh saya tau untuk apa gelas ini?”
Pak jamal: “nanti dikelas saat gurumu mulai mengajar, kamu izin keluar dan ambillah air menggunakan gelas itu kemudian isilah hingga penuh”.
Rudi: “untuk apa pak?”
Pak jamal: “selama pembelajaran kamu harus mengelilingi kelas sebanyak 10 kali dan jaga air yang didalam gelas itu jangan sampai tumpah sedikit pun”.
Akhirnya Rudi pun mengerjakan apa yang ditugaskan oleh pak jamal. Rudi mengelilingi kelas sembari menjaga air yang di dalam gelas supaya tidak tumpah setetes pun seperti yang ditugaskan oleh pak jamal. Akhirnya tuntaslah tugas itu dan waktu pulang sekolah pun datang.
Rudi yang sudah berhasil menyelesaikan tugas itu dengan sempurna kemudian Rudi bergegas berlari pulang, tak sabar ingin menyampaikan keberhasilannya itu kepada pak jamal.
Sampai di rumah, rudi melaporkan bahwa tugas yang diberikan sudah dikerjakanya dengan sempurna. Pak jamal yang sedang duduk santai di teras belakang rumah sambil menikmati secangkir kopi mulai bertanya kepada Rudi.
Pak jamal: “Apakah tugas yang diberikan tadi benar sudah dikerjakan?”
Rudi: “Sudah Pak!”
Pak jamal: “Bagaimana dengan air yang di dalam gelas tadi, apakah ada yang jatuh meskipun setetes ketika kamu mengelilingi kelas itu selama 10 kali?”
Rudi: “Tidak ada sedikit pun air yang jatuh dari gelas itu pak,”
Pak jamal: “Bagaimana bisa kamu menjaga air itu agar tidak tumpah, padahal kamu mengelilingi kelas itu sebanyak 10 kali, bukankah itu membuat kamu lelah.
Rudi: “Sepanjang saya membawa gelas itu, saya jalan perlahan demi perlahan dan fokus kepada gelas agar air di dalamnya tidak tertumpah meskipun hanya setetes”
Pak jamal: “Sepanjang kamu membawa gelas berisi air tadi, apakah kamu melihat teman-teman kelas mu tengah asyik bermain dan apakah kamu mendengar mereka asyik bercerita?”
Rudi: “Tidak pak, saya tidak mendengar dan tidak melihat mereka”
Pak jamal: “Kenapa kamu sampai tidak melihat dan mendengar mereka”
Rudi: “Karena saya fokus menjaga air yang di dalam gelas agar tidak tumpah dan sepanjang saya mengelilingi kelas selama 10 kali,”
Setelah rudi melaksanakan tugas dari pak jamal sekarang rudi mengerti dan paham apa maksud dari tugas yang diberikan oleh pak jamal. Rudi berkata sepanjang dia fokus menjaga gelas itu agar air yang ada di dalam gelas tidak tumpah. Dia tidak peduli dengan orang disekitar nya yang sedang asik bermain dan bercerita.
Rudi: “Saya hanya fokus mengelilingi kelas sambil menjaga gelas itu agar air di dalamnya tidak tumpah, maka saya tidak melihat dan mendengar kesibukan orang lain. Saya tetap fokus dengan tujuan saya agar air itu tidak tumpah,”
Sekarang rudi tau bahwa fokus adalah kunci sukses, tidak peduli apa kata orang terhadap kita dan tentang kita. Yang terpenting adalah kita tetap fokus pada impian dan tujuan kita.