Sobat Mijil hobi menulis? Pernah menulis artikel ilmiah hasil penelitian? Bagaimana sih cara menulis artikel ilmiah hasil penelitian? Apa iya harus meneliti terlebih dahulu? Tenang Sobat Mijil, pada tulisan kali ini akan membahas mengenai cara menulis artikel ilmiah hasil penelitian.
Harus Dilakukan Penelitian Terlebih Dahulu
Betul sekali, kalau sebelum artikel ilmiah dibuat, penulis harus melakukan penelitian terlebih dahulu. Hal itu dikarenakan artikel ilmiah hasil penelitian tidak hanya memaparkan terkait hasil dan pembahasan dari yang diteliti, tetapi juga menjelaskan analisis data serta metode penelitiannya. Metode penelitian dapat menggunakan cara observasi, wawancara, ataupun studi pustaka.
Jika belum tahu definisi artikel penelitian lihat Apa yang Dimaksud Dengan Artikel Ilmiah Hasil Penelitian.
Cara Menulis Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah hasil penelitian sangat bermanfaat karena hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat tersampaikan kepada publik. Cara menulis artikel ilmiah hasil penelitian adalah:
- Dimulai dari penentuan gagasan permasalahan yang akan diteliti
- Menganalisis masalah tersebut
- Mencari solusi yang efektif serta efisien
Dalam proses penulisan, penulis harus memiliki wawasan yang luas dan referensi yang berkualitas. Wawasan dan referensi tersebut diperoleh dari seringnya membaca sumber bacaan berupa buku yang ber-ISBN dan jurnal yang ber-ISSN seperti jurnal basastra.
Sobat mijil yang sering membaca dengan yang jarang membaca pasti hasil tulisannya akan berbeda, khususnya perihal kedalaman isi tulisan. Jadi, penulisan artikel ilmiah hasil penelitian perlu membaca berbagai sumber yang aktual dan kredibel.
Cara Agar Bisa Menulis Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
Apabila Sobat Mijil belum terbiasa menulis artikel ilmiah maka dapat mengikuti pelatihan, lokakarya, seminar, ataupun diskusi terkait kepenulisan artikel ilmiah. Dengan begitu, Sobat Mijil dapat meningkatkan keterampilan menulisnya dalam ranah artikel.
Isi Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
Isi artikel ilmiah hasil penelitian harus berupa temuan yang terkini atau penyempurnaan dari temuan para ahli sebelumnya. Sajian data benar-benar berdasarkan fakta yang memuat kepentingan intelektual. Artikel ilmih hasil penelitian harus:
- Jelas
- Logis
- Singkat
- Tulisan tidak bertele-tele
- Orisinal atau tulisan sendiri dan bukan hasil plagiarisme
Alasannya, biasanya artikel ilmiah hasil peneltian akan dimuat ke dalam jurnal atau dipaparkan ke dalam forum ilmiah.
Sistematika dan Kaidah Kebahasaannya Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
Saat pembuatan artikel ilmiah hasil penelitian, penulis wajib memperhatikan sistematika dan kaidah kebahasaannya. Apalagi, kalau artikel ilmiah hasil penelitian akan dipublikasikan di jurnal nasional maupun internasional maka penulis menyesuaikan tulisan dengan ketentuannya.
Tujuan Pembuatan Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
Selain itu, penulis juga harus tahu terlebih dahulu artikel ilmiah hasil penelitian akan dipublikasikan dalam jurnal atau ditampilkan dalam seminar karena penyajiannya pasti berbeda. Kalau artikel ditulis untuk disajikan dalam seminar maka isinya lebih ringkas serta bahasanya tetap ilmiah dan mudah dipahami oleh audiens.
Topik penelitian Untuk Penulisan Artikel Ilmiah
Setelah mengetahui tujuan pembuatan, langsung lanjut ke penentuan topik penelitian yang akan dijadikan artikel. Penentuan topik disarankan mengenai hal-hal yang dipahami dan dikuasai oleh peneliti atau penulis.
Cari topik yang berada di sekitar, terutama permasalahan yang sedang terjadi di lingkungan atau isu yang sedang diperbincangkan oleh publik. Kemudian, penulis mencari referensi terkait topik yang dipilih sebagai penulisan artikel.
Cara Mulai Menulis Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
Agar bisa dan berani menulis artikel ilmiah hasil penelitan, maka caranya adalah:
- Membuat judul yang menarik
- Mencari solusi yang tepat
- Mulai menulis hasil dan pembahasannya
- Menulis Kesimpulan
- Menyebutkan acuan tulisan atau referensi atau daftar pustaka
Judul yang Menarik
Penulis dapat memulai membuat judul yang menarik, informatif, dan sesuai isi pembahasan, contohnya “Pemanfaatan Media Pembelajaran WhatsApp yang Interaktif”. Penulis langsung menuliskan latar belakang penetapan isu menjadi pembahasan dalam artikel dan masalah yang penting untuk dibahas.
Solusi yang Tepat
Selanjutnya, penulis melakukan penelitian untuk mencari solusi yang tepat. Penelitian dapat dilaksanakan dengan berbagai metode. Kalau judulnya berhubungan dengan media pembelajaran WhatsApp dapat menggunakan metode wawancara dan/atau studi pustaka.
Menulis Hasil dan Pembahasan
Jika sudah menemukan solusinya, penulis melanjutkan menulis hasil penelitian dan pembahasan terhadap ketepatan solusi yang dipilih.
Kesimpulan Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
Penulis menyimpulkan pembahasan sekaligus menjawab rumusan masalah secara singkat dan memaparkan saran kepada pihak-pihak terkait, misalnya: peserta didik, guru, dan peneliti lain.
Acuan atau Daftar Pustaka
Bagian terakhir yang menjadi acuan tulisan, yakni penulis wajib mencantumkan referensi atau daftar pustka. Hal itu agar pembaca dan peneliti lain yakin terhadap tulisan yang dibuat dan dapat dipertanggungjawabkan sumbernya.
Bahasa Baku dan Ilmiah
Penggunaan bahasa bersifat baku dan ilmiah. Perhatian pemakaian bahasa pada keutuhan kosakata, isinya padat dan memiliki makna, penggunaan tanda baca yang tepat, unsur kalimat minimal terdiri dari subjek dan predikat serta pemakaian kalimat pasif.
Hal yang Tidak Boleh Dalam Penulisan Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
Ada pun ketentuan yang tidak boleh dilakukan dalam penulisan artikel ilmiah hasil penelitian, meliputi tidak lengkap bagian-bagian artikel, penulis kurang berempati kepada pembaca, tulisan tidak bermakna, tidak mencantumkan sumber referensi yang valid, serta tidak ingin naskahnya disunting oleh editor.
Referensi
- Gunawan, I., Triwiyanto, T., & Kusumaningrum, D. E. (2018, April). Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah bagi Para Guru Sekolah Menengah Pertama. ABDIMAS PEDAGOGI: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 1(2), 128-135.
- Slameto. (2016, Mei). Penulisan Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Tindakan Kelas. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 6(2), 46–57.