Cara mengatasi depresi postpartum

Pengobatan Postpartum Depression

Penderita postpartum depression perlu mendapatkan pengobatan, tetapi durasi pengobatan pada tiap penderita bisa berbeda-beda. Secara umum, pengobatan dapat dilakukan dengan psikoterapi dan obat-obatan, serta dukungan dari keluarga.

Psikoterapi bertujuan agar pasien dapat membicarakan hal yang dirasakan atau dipikirkannya, sekaligus untuk membantunya menyelesaikan masalah yang dihadapi. Terkadang, psikoterapi perlu melibatkan pasangan atau anggota keluarga lain untuk membantu menyelesaikan masalah yang dialami pasien.

Sebagai tambahan, dokter dapat mengedukasi pasien dan keluarganya terkait kondisi emosional, dan meminta pasien untuk berpartisipasi dalam grup dukungan emosional. Jika diperlukan, dokter juga bisa meresepkan obat anticemas dan obat antidepresan.

Komplikasi Postpartum Depression

Komplikasi akibat postpartum depression dapat dialami oleh ibu, ayah, dan anak. Komplikasi ini dapat menimbulkan masalah di dalam keluarga.

Komplikasi pada ibu

Depresi pascamelahirkan yang tidak tertangani dan berlangsung lama dapat berkembang menjadi gangguan depresif kronis. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi berat di kemudian hari.

Komplikasi pada ayah

Saat ibu mengalami postpartum depression, ayah juga memiliki kemungkinan yang tinggi untuk mengalami depresi pascamelahirkan.

Komplikasi pada anak

Anak-anak dari ibu penderita depresi pascamelahirkan lebih berisiko mengalami gangguan perilaku dan gangguan emosional. Akibatnya, anak tidak mau makan, menangis terus menerus, dan kemampuan bicaranya terhambat.

Pencegahan Postpartum Depression

Postpartum depression tidak dapat dicegah, tetapi dapat dideteksi lebih dini. Dengan kontrol rutin pascamelahirkan, dokter dapat memonitor kondisi ibu, terutama jika ibu pernah menderita depresi atau postpartum depression.

Jika diperlukan, dokter dapat meminta ibu untuk menjalani konseling dan mengonsumsi obat antidepresan untuk mencegah terjadinya postpartum depression, baik pada saat hamil maupun setelah melahirkan.

Ibu juga perlu menjalin komunikasi yang baik, menyelesaikan masalah, atau berdamai dengan pasangan, keluarga, dan teman jika memiliki masalah.