Camilan keripik belut

Belut adalah sejenis ikan yang memiliki habitat hidup di lingkungan tropis, seperti di Indonesia. Dengan tekstur kulit yang licin, berbentuk kecil panjang dan menyerupai ular ternyata menjadi salah satu ikan yang sering dikonsumsi masyarakat. Belut merupakan salah satu jenis binatang yang cukup digemari masyarakat sebagai bahan olahan pangan. Belut disukai lantaran rasa dagingnya yang lembut, lebih gurih dan enak. Belut juga menyimpan berbagai manfaat yang sangat bagus bagi tubuh. Berbagai kandungan gizi yang tersmipan dalam belut yakni tinggi protein leusin, Zat Besi, vitamin A dan vitamin B. Dari berbagai khasiat yang ada maka tak heran jika belut sering diolah menjadi berbagai kreasi masakan serta makanan, yakni dapat dibuat dan dikreasikan menjadi olahan keripik belut.

Keripik belut merupakan salah satu inovasi olahan belut yang dapat dijadikan camilan renyah, gurih dan lezat. Dengan dijadikan keripik belut juga membuat harga jual belut semakin tinggi. Tak hanya itu saja, dengan dibuat menjadi camilan keripik belut maka akan membuat belut dapat bertahaan lama dan mudah untuk dikonsumsi.
Keripik belut memang menjadi salah satu olahan belut yang cukup popular. Keripik berbahan ikan belut ini disukai oleh semua orang mulai anak-anak hingga orang dewasa. Keripik belut memiliki rasa yang lezat sehingga tak heran jika peminatnya di pasaraan pun sangat besar. Banyak orang yang menyukai keripik belut untuk dijadikan camilan saat santai dan berkumpul.

Keripik belut terbuat dari belut yang digoreng dengan menggunakan tepung yang telah dibumbui. Biasanya rasanya adalah asin dengan aroma bawang yang gurih. Rasa keripik belut menawarkan rasa renyah dan gurih. Daerah sentra keripik belut yang terkenal adalah di daerah Godean provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Keripik belut banyak dijual di Pasar Godean, Kabupaten Sleman, DIY. Kripik belut banyak dicari oleh pendatang dari luar kota, harga per kilonya Rp130.000,00. Di Sukoharjo juga ada, tepatnya di Desa Gedongan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Disana dahulu banyak usaha olahan keripik belut namun sayang, sekarang hanya tersisa kurang lebih 5 produsen olahan keripik belut, ini akibat dari bahan baku belut yang semakin sulit didapat dan harganya semakin mahal, hal itu mengakibatkan banyak produsen keripik belut yang memilih untuk menutup produksi keripik belut.