Buku sebagai Sumber Acuan

Halloo teman-teman semuanya, gimana kabarnya? Baik dong pastinya…

Apakah teman-teman pernah menuliskan sebuah Daftar Pustaka sebelumnya? Nah kalau kalian pernah, disini kita akan membahas salah satu point yaitu, Buku sabagai sumber acuan. Nah buat yang belum tahu, ayo kita simak penjelasanya berikut ini.

Apa sih Daftar Pustaka itu?

Daftar Pustaka merupakan daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang menjadi rujukan dalam melakukan penelitian.

Maksudnya yaitu ketika kalian ingin menulis suatu karya ilmiah yang bisa berupa artikel, makalah, atau presentasi, kalian harus membuat daftar pustaka atau mudahnya kalian harus mencantumkan sumber rujukan penelitian kalian. Daftar pustaka berisi tentang buku-buku atau sumber lainya yang digunakan dalam sebuah penelitian. Pada umumnya daftar pustaka terletak pada halaman paling akhir dalam sebuah karya ilmiah.

Apa manfaat dari penulisan Daftar Pustaka?

Daftar pustaka sendiri memiliki manfaat dalam penulisanya, seperti untuk memenuhi etika penulisan, bentuk ucapan terima kasih penulis kepada penyumbang data penelitian, juga sebagai pendukung ide seorang penulis, petunjuk untuk melacak kebenaran data yang diambil dan referensi silang, yaitu menunjukkan pada halaman atau bagian data tersebut dituliskan.

Lalu apa yang dimaksud dengan Buku sebagai sumber acuan?

Pada Daftar Pustaka buku juga memiliki sumber acuan dalam penulisanya. Urutan penyebutan keterangan tentang buku yaitu :

nama pengarang,

tahun terbit,

judul buku,

tempat terbit, dan

nama penerbit.

Selanjutnya pada tiap penyebutan keterangan selalu di akhiri dengan tanda titik (.), kecuali penyebutan tempat terbit. Namun dalam penyebutan keterangan tentang buku dalam daftar pustaka tidak semuanya sama loh teman! Ada dua hal yang harus kalian perhatikan dalam penulisan urutan keterangan buku pada Daftar Pustaka.

Pertama, yaitu jika yang dicantumkan bukan nama pengarang, melainkan nama lembaga yang menerbitkan, maka urutan penyebutan, nama lembaga/instansi yang menerbitkan, tahun terbit, judul terbitan, dan tempat terbit.

Kedua, yaitu jika yang dicantumkan bukan nama pengarang dan nama lembaga yang menerbitkan, maka urutan penyebutan nya yaitu, kata pertama judul buku, tahun terbit, judul buku, tempat terbit, dan nama penerbit.

Apa saja yang perlu diperhatikan dalam penulisan tiap-tiap keterangan?

Selain sumber acuan penulisan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tiap keteranganya. Ada empat keterangan yang perlu diperhatikan dalam penulisanya.

Nama pengarang harus ditulis selengkap-lengkapnya, tetapi gelar kesarjanaan tidak dicantumkan. Lalu, untuk penulisan nama- nama pengarang Tionghoa didalam daftar pustaka tidak perlu dibalik urutanya . Jika didalam buku yang diacu nama yang tercantum nama editor, kamu dapat menambahkan singkatan Ed., di belakangnya. Jika pengarang terdiri dari tiga orang atau lebih, ditulis nama pengarang yang pertama saja, lalu ditambahkan singkatan dkk.

Selain penulisan Nama Pengarang, ada hal lain yang perlu diperhatikan lagi ya teman! yaitu Tahun Terbit. Tahun terbit dituliskan sesudah nama pengarang dan dibubuhkan tada titik sesudah kata terbit. Jika beberapa buku yangdijadikan sumber pustaka ditulis oleh satu orang pengarang dan diterbitkan di dalam tahun yang sama, penempatan urutanya didasarkan pada abjad judul bukunya. Jika beberapa buku yang dijadikan sumber pustaka itu ditulis oleh satu orang pengarang, tetapi tahun terbitnya berbeda, penyusunan daftar pustaka dilakukan dengan urutan berdasarkan umur terbitan. Jika buku yang dijadikan bahan pustaka itu tidak menyebutkan tahu terbitnya, di dalam penyusunan daftar pustaka disebut Tanpa Tahun.

Dan untuk penulisan Judul Buku juga memiliki beberapa point penting yang perlu diperhatikan juga ya teman! Untuk penulisanya Judul Buku ditematkan sesudah tahun terbit dan diberi garis bawah tiap-tiap katanya atau dicetak miring dengan komputer. Lalu, Laporan Penelitian, disertasi, tesis, skripsi, atau artikel yang belum diterbitkan, di dalam daftar pustaka ditulis tanda petik pada awal dan akhir penulisan. Penulisan judul artikel dimuat didalam buku antologi (kumpulan karangan), surat kabar, atau majalah. Unsur-unsur keterangan, seperti jilid dan edisi, ditempatkan sesudah judul. Jika sumber acuan iu berbahasa asing, unsur-unsur keterangan harus di Indonesiakan.

Yang terakhir yaitu Tempat Terbit dan Nama Penerbit, memiliki poin penting dalam Penulisan nya juga ya teman! Tempat terbit sumber acuan, baik buku maupun terbitan lainya, ditempatkan sesudah judul atau keterangan judul (misalnya edisi,jilid). Lalu, sesudah penyebutan nama penerbit ditempatkan tanda titik. Jika lembaga penerbit dijadikan pengarang (ditempatkan pada judul pertama), tidak perlu disebutkan nama penerbit lagi.

Contoh : Koentjaraningrat (Ed.). 1980. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Contoh : Biro Pusat Statistik. 1963. Statistical Pocketbook of Indonesia. Jakarta.

Maka kesimpulan yang bisa diambil yaitu tiap-tiap keterangan memiliki poin-poin yang berbeda untuk diperhatikan. Lalu agar dapat menuliskan Daftar Pustaka yang baik dan benar, kita tidak boleh melupakan poin dari tiap-tiap keterangan tersebut. Contoh : Koentjaraningrat (Ed.). 1980. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Daftar Pustaka

Sugihastuti, dan Siti Saudah. 2018. Buku Ajar Bahasa Indonesia Akademik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.