Buka Usaha Mochi Saat Libur Sekolah

Mochi merupakan makanan tradisional khas Jepang yang terbuat dari beras ketan yang ditumbuk kemudian dibentuk menjadi bulat dan memiliki tekstur yang lengket dan kenyal. Mochi sendiri memiliki berbagai macam isian dan juga rasa. Biasanya mochi memiliki rasa tradisional seperti rasa abon, kacang, dan lainnya. Pada tahun 2023 sampai 2024 ini, mochi begitu terkenal dan memiliki variasi yang cukup unik dan menarik perhatian anak muda, seperti mochi daifuku dengan isian stroberi dan pasta kacang merah, mochi dango dengan cocolan coklat, dan mochi bites dengan cocolan remahan oreo dan krim keju. Banyak orang yang membuka usaha mochi tersebut melalui pemesanan atau bahkan membuka toko kecil.

Saya termasuk kedalam salah satu penjual mochi bites tersebut yang diberi nama One Bite. Waktu itu, saya sedang libur kelulusan SMA dan memiliki waktu libur sampai dua bulan, sehingga untuk memanfaatkan waktu sembari mendaftar kuliah di perguruan tinggi, saya dan satu teman saya berinisiatif menjual mochi bites untuk menambah uang jajan dan memanfaatkan waktu libur. Saya membuka pemesanan mochi melalui status WhatsApp yang dibagikan kepada teman dan juga kerabat. Saya juga membuat poster promosi agar terlihat lebih menarik dan meyakinkan pembeli. Dan karena kami masih mencoba-coba dalam membuka usaha, kami memutuskan untuk tetap bergantung pada listrik dan gas rumah, tetapi secara bergantian.

Menurut saya menjual mochi bukanlah hal yang mudah, saya harus mencari bahan-bahan yang berkualitas dan juga mencoba berbagai macam resep hingga menemukan rasa dan tekstur yang pas. Bahkan waktu itu saya mencoba tiga kali sampai mendapat rasa yang tepat hingga menghabiskan banyak bahan. Saya harus menyiapkan bahan-bahan seperti susu cair, tepung ketan, coklat bubuk, minyak goreng, oreo, gula pasir, tepung maizena, dan keju. Selain itu, beberapa alat juga perlu disiapkan seperti panci, mikser, mangkuk, dan alas untuk munguleni adonan. Semua bahan yang dipakai harus memiliki kualitas yang bagus agar makanan mochi ini disukai banyak orang.

Ketika saya mendapat pesanan untuk pertama kalinya, saya begitu senang dan langsung membuatnya. Cara membuatnya pun memakan waktu yang cukup lama, saya harus mencampurkan beberapa bahan yaitu tepung ketan, sedikit minyak goreng, susu cair, gula pasir dan bubuk coklat ke dalam wadah dan diaduk merata. Setelah semuanya tercampur sempurna, saya mengukus adonan mochi selama kurang lebih 25 menit dan dilanjutkan dengan membentuk adonan tersebut menjadi bulat sambil ditaburi dengan tepung maizena sangrai agar tidak lengket. Kemudian adonan mochi yang sudah bulat ditaburi dengan bubuk coklat dan tidak lupa saya memberi krim keju dan juga remahan oreo sebagai cocolan yang dibungkus terpisah untuk setiap porsinya. Setelah pesanan mochi terbungkus rapi, saya langsung mengantarkan pesanan menuju rumah-rumah.

Saya menjual satu porsi mochi bites dengan harga Rp 15.000,00 dan didalamnya terdapat delapan buah mochi mini. Walaupun keuntungan yang didapat tidak banyak, bahkan sering juga mengalami kerugian karena salah membeli bahan dan harga bahan yang naik, tetapi saya merasa bangga dengan hasil kerja keras yang saya dan teman saya lakukan. Saya berani mencoba hal baru dan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Walaupun saat itu banyak sekali pesaing penjual mochi dengan harga yang beragam, saya mampu mempromosikan dan menjual dagangan saya sehingga menarik pembeli.

Usaha mochi ini hanya bertahan kurang lebih satu bulan karena pada saat itu teman saya sudah diterima di perguruan tinggi di Yogyakarta sehinggga harus tinggal di sana. Karena saya tidak mampu melanjutkan usaha ini sendirian, akhirnya kami memutuskan untuk selesai. Pada waktu itu, saya juga harus lebih giat belajar karena belum diterima di perguruan tinggi. Membuka usaha juga memiliki kesedihan dan kesenangan tersendiri bagi kita, kesenangannya kita bisa mendapat pengalaman baru dalam berwirausaha, bisa merasakan bahagianya mendapatkan uang hasil kerja keras, dan mengantarkan hasil jualan ke pembeli. Sedangkan kesedihannya kita harus mengeluarkan modal yang lumayan besar untuk pertama kali berjualan, mengerahkan semua tenaga apabila mendapatkan pesanan dalam jumlah yang banyak, dan sulitnya membuat adonan mochi agar mendapatkan tekstur yang sempurna.