Budaya Membuang Makanan

SAMPAH MAKANAN

Dewasa ini, masyarakat semakin tidak sadar akan pola kehidupan mereka. Ditambah dengan adanya teknologi yang semakin berkembang pesat membuat masyarakat semakin mudah menjangkau berbagai kebutuhan sehari-hari. Bukanlah hal yang mengejutkan jika seiring berjalannya waktu, masyarakat semakin tidak sadar akan perubahan pola kehidupan dan kebiasaan mereka, terutama ketika mengonsumsi makanan. Kian maraknya kebiasaan masyarakat dalam membuang makanan telah melahirkan budaya baru yaitu budaya tidak menghargai makanan dengan cara membuang dan menghambur-hamburkan makanan. Akibat kurangnya rasa kepedulian terhadap makanan, secara tidak langsung telah merusak moral budaya serta etika dan adab kita ketika makan. Kebiasaan buruk ini mungkin dapat dikatakan hal biasa dan sepele, namun disisi lain kerugian adanya pembuangan makanan akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan sekitar kita. Menurut laporan dari Food and Agriculture Organization (FAO) telah mencatat bahwasanya terdapat 1,3 miliar ton makanan yang terbuang setiap tahunnya.

Mungkin saat ini kebiasaan membuang makanan bukanlah sebuah tindak kejahatan. Namun kita perlu melihat dampak yang cukup fatal akibat dari kebiasaan buruk ini. Selain menjadi boros, kebiasaan membuang makanan mampu menimbulkan kerusakan pada lingkungan alam disekitar kita, seperti halnya sampah makanan yang menumpuk mampu membentuk gas metana yang akan menjadi penyebab terbentuknya emisi gas rumah kaca. Dengan adanya berbagai dampak yang ditimbulkan dari sampah makanan ini, maka penting bagi kita untuk melakukan perencanaan, baik sebelum membeli dan setelah mengonsumsi makanan. Berikut terdapat beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk mengurangi potensi meningkatnya sampah makanan. Pada tahap awal, kita dapat memulai perencanaan makanan dengan cara melakukan beberapa persiapan seperti menyusun daftar menu atau meal plan yang kita inginkan. Setelah itu kita dapat mulai menyusun daftar belanja agar dapat membeli persediaan dan menu makanan yang benar-benar dibutuhkan serta diinginkan. Kemudian tak lupa untuk memeriksa persediaan makanan sebelum berbelanja. Dengan begitu maka kita dapat mengurangi potensi pembelian dan pembuangan sampah makanan yang berlebihan. Setelah itu jangan lupa untuk memastikan tempat penyimpanan persediaan makanan telah aman dan sesuai, baik dalam kualitas kemasan dan penyimpanan, penataan yang sesuai, serta penyesuaian suhu tempat penyimpanan persediaan makanan. Tips selanjutnya yaitu memasak, semakin baik keterampilan memasak kita, maka dapat mengurangi porsi makanan yang terbuang. Dengan memasak, maka porsi konsumsi makanan akan lebih dipertimbangkan dan dapat mengurangi pembuangan sisa makanan. Satu hal yang perlu diperhatikan ketika menjalankan beberapa tips tersebut yaitu, kita tetap perlu memperhatikan serta memperbaiki kebiasaaan dan pola konsumsi kita, sebagai upaya mengurangi potensi penyumbang sampah makanan yang pada akhirnya akan terbuang dengan sia-sia.

Pada penerapannya, banyak sekali penyebab timbulnya sampah makanan. Terkadang kita tidak sadar akan seberapa banyak sampah yang kita buang dalam seharinya. Ditambah lagi jika kita tidak mengerti dampak yang ditimbulkan akibat dari sampah makanan ini. Berawal dari ketidakpahaman inilah yang dapat menumbuhkan rasa ketidakpedulian terhadap sampah makanan. Oleh karena itu, jika memang keadaan memungkinkan kita tidak dapat menghabiskan makanan, kita dapat menyimpan makanan tersebut dan tidak membiarkan berada diruang terbuka. Dengan begitu, makanan tidak cepat membusuk dan tidak akan berakhir di tempat sampah. Kemudian jika makanan tersebut sudah tidak layak dikonsumsi, kita dapat memanfaatkan sisa makanan tersebut menjadi pupuk kompos. Selain dapat mengurangi potensi pembuangan sampah makanan, upaya tersebut juga mampu memberikan keuntungan dan manfaat baru jika pengelolaan sampah makanan tersebut benar-benar dikelola dengan baik. Kini giliran kita untuk membangun kesadaran akan pentingnya melakukan perencanaan hingga pengelolaan sisa makanan yang berpotensi menimbulkan sampah makanan. Dengan membangun kebiasaan dan kesadaran baik tersebut, tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan disekitar saja, akan tetapi juga dapat mempengaruhi pola hidup kita agar dapat menjalani rutinitas yang sistematis serta terencana. Sehingga mampu menciptakan pola hidup yang bersih dan sehat.

Referensi:
Chaerul, M., & Zatadini, S. U. (2020). Perilaku Membuang Sampah Makanan dan Pengelolaan Sampah Makanan di Berbagai Negara. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(3), 455-466. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/download/31024/pdf

Hadiyati, R., Hidayat, M. T., & Retnoningsih, S. (2018). Kampanye Pencegahan Pembuangan Makanan Bagi Masyarakat Dengan Berbagai Makanan Terhadap Sesama. Jurnal Rekamakna, 1-14. http://eprints.itenas.ac.id/124/1/Kampanye%20Pencegahan%20Pembuangan%20Makanan%20Bagi_780DKV.pdf

1 Like