Boyolali kota susu

Sapi adalah simbolis dari Kota Boyolali, dimana Boyolali adalah kota penghasil susu sapi terbesar di Jawa Tengah, hingga Boyolali dikenal dengan sebutan Boyolali Kota Susu. Boyolali memiliki tagline yang sangat menggambarkan identitas dari kota ini, yaitu Boyolali TERSENYUM, yang artinya Boyolali adalah kota yang Tertib, Elok, Rapi, Sehat, Nyaman untuk Masyarakat. Menarik bukan.
Pada Tahun 2016 ini populasi sapi perah di Indonesia menguasai 20% kebutuhan susu nasional,sedangkan populasi sapi perah Boyolali menguasai 72% populasi di Jawa Tengah. Hal ini menjadikan Boyolali kaya akan produk-produk yang unggul dengan bahan dasar susu.
Di boyolali kebanyakan susu diolah menjadi keju ,yougut bahkan diminum langsung. Susu dalam olahan Yougut dengan plastik mini dihargai Rp. 1000,bahkan susu dijual dengan kemasan 250 ml dengan farian rasa seperti coklat, Setowbery, melon dll,dengan harga perbotolnya Rp. 5000 , susu murni dijual perliter dengan harga Rp. 7000 ,harganya murah bukan dengan manfaatnya yang begitu melimpah yaitu tinggi akan protein, kalsium, bahkan mencegah diabetes, dan melancarkan pencernaan.
Hampir diseluruh daerah Boyolali,warganya sebagai peternak sapi, kebanyakan setiap warga memelihara sapi 2-4 ekor sapi yang diperah oleh peternaknya,lalu hasil dari perahan susu sapi di kirimkan ke pengepul atau langsung ke KUD dengan harga Rp. 5000 per liter.
Selain itu, pada tanggal 16 Oktober 2016, Boyolali terpilih menjadi lokasi penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36. Dimana tema HPS Internasional adalah “Climate is Changing, Food Agriculture Must Too”, dan tema HPS Nasional adalah “Membangun Kedaulatan Pangan Berkelanjutan Mengantisipasi Era Perubahan Iklim”. Dengan terpilihnya Boyolali sebagai kota penyelenggaraan HPS ini menunjukan bukti bahwa Boyolali memiliki keanekaragaman pangan yang bisa menopang kedaulatan pangan khususnya di Negeri tercinta, yaitu Indonesia.